12

266 45 22
                                    

Hai apa kabar? Semoga selalu baik ya.
Cerita dimulai dan happy reading.
.

.

.


Sudah hampir 30 menit Fajri terjebak hujan di RUKO itu, tapi syukurnya hujan sudah mulai reda, dan petir pun tidak sekencang dan secepat yang tadi.

Sejak dari tadi perempuan itu tidur besandar pada pundak Fajri sambil terus memeluk tangan kirinya, itu pun dengan susah payah meyakinkan agar bisa melepaskan pelukanya dan dia tidak akan kenapa kenapa. Karena jujur saja Fajri juga takut dan khawatir melihat kondisinya yang seperti tadi.

Fajri menyingkirkan beberapa helai rambut yang menutupi wajah perempuan itu lalu menyelipkanya  pada sela daun telinganya.

Ia menatap wajah pucat itu dengan lekat. Wajahnya cantik walau terlihat sedikit pucat, dan sepertinya kejadian tadi benar benar serius, seperti orang yang mempunyai trauma.

Tiba tiba terdengar dering hp. Fajri mencari dari mana suara itu berasal tanpa menggerakan pundaknya, karena dia tidak membawa smartphone miliknya jadi bisa dipastikan itu milik perempuan ini

Benar saja suara itu berasal dari hp perempuan itu yang berada disampinya tergeletak begitu saja. Fajri segera mengambil smartphone itu.

MAS itu nama yang tertera.

"Ini suaminya?" Gumam Fajri pada diri sendiri.

Ia kemudian menatap lagi perempuan itu. "Apa mungkin dia begini karena nikah muda" gumamnya lagi.

Fajri menggeser tombol hijau pada hp itu.

"Hallo El, kamu diaman? Gak kenapa napa kan?" Tanya dari sebrang sana.

"H-halo" balas Fajri.

"..." .

Tiba tiba hening, Fajri langsung melihat layar hp nya masih tersambung atau tidak, dan ternyata masih tersambung.

"Halo!" Balasnya lagi.

"H-halo.."

"Tadi gue lagi neduh diRuko, dan gak sengaja lihat yang punya hp ini lagi nangis dengan napas yang gak teratur. Sekarang dia ketiduran, mungkin karna cape dari tadi nangis. Dia aman kok" jelas Fajri.

"Ruko dimana?"

"Deretan RUKO kosong dideket Sekolah DEWANA"

Tutt tuttt

Telpon dimatikan sepihak.

"Aneh!" Kesal Fajri.

-

Tak lama sebuah mobil berwarna hitam berhenti tepat didepan motor Fajri. Seorang lelaki bertubuh tinggu dengan kacamata dimatanya, keluar dari mobil itu dengan langkah cepat. Namun setelah melihat keberadaan Fajri dan perempuan itu langkahnya perlahan melambat dan pandangannya yang terus tertuju pada Fajri.

Fajri yang merasa bahwa ia ditatap dengan tatapan tidak biasa itu pun merasa aneh.

"Yang tadi telpon?" Tanya Fajri memecahkan keheningan.

Yang ditanya langsung berkedip kaget. "I-iya" balasnya.

"Gue keluarganya" ucap lelaki itu sambil memeperlihatkan sebuah poto dari ponselnya, yang memperlihatkan dua manusia yang berada dihadapan Fajri. Maksud dari memperlihatkan poto itu adalah agar Fajri percaya.

Fajri mengangguk mengerti.

"Sebelumnya makasih udah mau nemenin Elina"

"Gak masalah" ucap Fajri.

FAJELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang