Sebuah mobil mewah terparkir diparkiran milik Sekolah Dasar Dewana, dengan dua penumpang dan satu supir didalamnya.
Terlihat tiga gadis yang masih mengenakan seragam putih merah lengkap dengan masih menggendong tasnya masing-masing, yang terlihat hanya bagian punggung dan interaksi kecil dari tangan mereka ntah apa yang sedang di lakukan, membuat salah satu dari penumpang mobil putih itu melebarkan matanya dari dalam mobil mengarah keluar.
"Mah Aji turun duluan yah?" Izin laki-laki itu pada sang Mama yang sibuk memainkan jarinya pada layar smartphone.
"Oh. Yaudah kamu tunggu diluar dulu ya, mama bales chet dari papah dulu sebentar" jawab sang Mamah tanpa memalikan wajahnya.
Fajri merasa sudah di izinkan untuk keluar mobil dan langsung bergegas melihat apa yang membuat mata dan langkahnya tertarik.
"Papah kamu jahat!,papah kamu kamu jahat!". Hanya itu yang diucapkan oleh tiga anak itu, sambil terus menjenggut rambut seorang gadis yang terduduk lemas penuh air mata.
Tentu saja Fajri terkejut melihatnya, karna tidak tahu bahwa interaksi tangan yang mereka lakukan adalah untuk menyakiti seseorang,Fajri yang tadinya hanya berjalan mendekat dengan santai kini berlali kecil dan terus mendekat.
"Hey!,kalian kenapa berantem?" Fajri sambil merentangkan tangannya dengan posisi seperti melindungi, agar mereka berhenti melakukannya.
"K-kamu siapa?" Tanya dari salah satu gadis itu.
"Kata papahku berantem itu tidak baik, apalagi sampai ngebuat seseorang nangis dan kesakitan kayak gini, bisa masuk penjara tau" bukannya menjawab pertanyaan,Fajri malah menakuti mereka dengan nada yang sangat dramatis.
"Ma-masuk penjara?" mereka bertiga gemeteran dan berlari menjauh dengan sangat cepat.
"Hiks hiks...mama,hiks mama" akhirnya gadis itu bersuara.
"Kamu nggk apa-apa? Kenapa diem aja bukannya dilawan?" Tanya Fajri sambil mensejajarkan wajahnya dengan sang gadis.
Wajah gadis itu sudah basah dengan air mata sedari tadi. Fajri tak memaksa dia untuk menjawab pertanyaannya tadi, dia membiarkan gadis itu nangis dan menenangkan dirinya.
Fajri terus menatapnya seperti tidak bernafas, melihat mata sang gadis yang terbuka terturup sambil meneteskan air matanya. Tanpa disadari tangan Fajri bergerak mendeketi pipi basah milik gadis itu dan mulai menghapus air matanya perlahan.
Tentu saja gadis itu terkejut dan langsung terdiam setelah merasakan tangan hangat Fajri yang mulai mengusap pipinya.
"Nggak apa-apa, udah ada aku kok. Tenang aja ya" gombal. Bagaimana mungkin seorang anak kecil bisa melakukannya, tentu saja papahnya yang mengajarinya.
Belum selesai Fajri menghapus air matanya, gadis itu langsung menepis tangan Fajri dan mengahapus cepat air matanya sendiri sambil membangkitkan tubuhnya.
"Hiks, kamu siapa? Kamu pasti penculikan? Kamu mau nangkep aku kan?" Tanya gadis itu sedikit mengraskan suaranya.
Fajri kembali bangun dan mensejajarkan wajahnya kembali dengan gadis itu. "Hah?penculik apa? Aku kan masih kecil, yang ada aku yang diculik bukan aku yang nyulik" jelas Fajri.
"T-terus kamu siapa? Aku gak penah liahat kamu sebelumnya?" Tanya gadis itu dengan sedikit lembut.
"Aku Fajri, kata papah aku mau pindah sekolah disekolah ini" Fajri sambil menjabat tangan gadis itu dengan cepat.
"Fajri?pindah sekolah? Oh, kamu pindahan. Kenapa ga dateng pagi? Ini kan sudah pulang sekolah. Bentar lagi juga ditutup gerbangnya" ucap gadis itu.
"Aku juga nggk tau, mamah aku maunya pulang sekolah,katanya si terlambat karena tadi pagi abis kumpul-kumpul sama temannya. Eh iya nama kamu siapa?"
"Putri! Nama aku putri, makasi udah tolongin aku ngusir temen-temen aku tadi" ucap Putri sambil melebarkan senyumnya yang sangat manis.
"Teman? Teman kamu kok jahat?kan harusnya baik,kata papa kalo orang jahat sama kita itu namanya bukan teman ta-"
"FAJRIII!" terikan Mamah nya Fajri yang berusaha mencari dimana putra bungsunya yang diizinkan keluar mobil tadi.
"I-IYA MAHHH" jawab Fajri cepat.
"Maaf yah aku harus pergi, aku udah dipanggil sama mamah aku,dadah sampai ketemu besok. Terus senyum seperti itu,aku suka" Fajri berlali kecil menjauh dari Putri. Terus senyum seperti itu,aku suka, itu gombalan atau fakta.
"Dahh" Jawab Putri sambil melambaikan tangannya.
"LUCU,,FAJRI LUCU" gumam Putri sambil tersenyum lebar dan memegang pipinya yang sempat di sentuh oleh Fajri.
.
.
.Hai. Jangan lupa vote ya!
Love u all.
Maaf kalau ada salah penulisan:)
KAMU SEDANG MEMBACA
FAJEL
Teen FictionTentang hujan dan janji, tentang trauma dan ketakutan, cinta dan benci, bertahan dan pergi, dan bukan hanya tentang dua manusia tapi lebih. Tentang dia dan mereka yang terluka, keluarga yang tak lagi berdamai, dan baginya, tentang seorang ibu yang...