PEMBERITAHUAN!!!
PART INI TAK DI PERUNTUKAN BAGI KALIAN YANG MASIH BERADA DI BAWAH UMUR, JIKA KALIAN MEMAKSA UNTUK MEMBACA DOSA TANGGUNG SENDIRI YA😏OHH YA JANGAN BACA INI PAS LAGI MAKAN,SENDIRIAN, ATAU MALEM MALEM OKEE MOHON DI MENGERTI
.
.
.
.
.
.
.
.Bulan February selalu saja berasil membasahi permukaan bumi, contohnya malam ini lagi lagi air hujan turun dengan dengan derasnya di ikuti gemuruh petir yang sangat menakutkan.
beberapa orang mungkin memilih untuk tidur di karenakan cuaca yang tak mendukung untuk beraktifitas apa lagi ini sudah lewat jam makan malam.
tapi siapa sangka jika Darel, Shuzi dan sang nenek yaitu
Zavana El'Quena tak mengurungkan niatnya barang sedikitpun untuk berhenti, mengelilingi sebuah Vila mewah milik Darel di tepian kota yang bahkan butuh waktu dua jam untuk bisa mencapai ke Vila mewah ini.Ya...
Mungkin hanya sang Nenek saja yang asik berkeliling Vila tersebut, wanita tua itu sama sekali tak peduli dengan kedua cucu nya yang entah menghilang kemana.setelah makan malam penuh emosi tadi, Darel mengajak neneknya untuk mengunjungi Vila ini dengan alasan 'Menghibur' agar wanita itu berhenti merajuk.
sedangkan di bagian utara Vila mewah ini Darel dan Shuzi tengah sibuk mempersiapkan sebuah kursi, rantai juga berbagai macam benda tajam.
Hei...
Mereka tak berniat untuk membunuh wanita tua itukan? sayang nya iya, Shuzi bahkan memekik tak sabar kala tangan nya bersentuhan dengan sebuah Cutter."Ohh ya tuhan aku tak bisa menunggu lagi Darel" pekik nya heboh.
Darel hanya tersenyum tipis, pria tersebut memilih untuk duduk di sebuah Sofa mewah yang berada di sana dengan mulut yang terlihat sibuk menghisap rokok elektronik di kedua jari nya.
"Bodoh... di saat akan berbuat dosa seperti ini dia masih sempat sempatnya mengingat tuhan
~Gumam Darel~
Bersenang senang lah!" ujar Darel lantas tersenyum miring
"Tentu saja! aku benar benar gemas ingin merobek wajah kriput itu" geram Shuzi lantas tertawa.
Tiga puluh menit berlalu, Darel bangkit dari duduknya lantas menghampiri Shuzi yang tak henti hentinya tersenyum bodoh.
"Ayoo aku rasa wanita tua itu mulai mencari kita" ujar Darel sesaat setelah mendengar suara teriakan sang nenek yang menggema.
Dengan langkah santai keduanya beranjak dari sana lalu menghampiri sang Nenek yang terlihat kelelahan tengah duduk di sofa mewah ruang santai Vila ini.
"Hei kemana saja kalian in?!" tanya sang Nenek sarkas.
Darel hanya tersenyum tipis sedangkan Shuzi hanya diam menatap lekat neneknya itu dengan mata berbinar rupanya gadis itu benar benar sudah tak sabar.
"Kami hanya sedang mempersiapkan ruangan paling Special di Vila ini" ujar Shuzi.
Kerutan di dahi sang nenek tampak semakin jelas, wanita tersebut terlihat kebingungan dengan perkataan Shuzi tapi tak lama kemudian ia memilih acuh dan dengan tak sopan nya bertompang kaki pada meja kaca di sana.
"Tak usah berkata seperti itu, aku sudah mengetahui seluruh ruangan di Vila ini"
Darel menutup kedua matanya sebisa mungkin menahan emosi.
"Tidak... nenek belum ke belakang kan? kalau begitu ayo aku antar" timpal Darel dengan senyum tipis yang di buat semanis mungkin.
Wanita tua itu terlihat ragu namun sedetik kemudian ia bangkit dari duknya berjalan dengan angkuh di depan kedua Cucu nya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
IM ONLY HUMAN
General FictionTerlahir dalam sebuah hubungan tanpa tanggung jawab, mementingkah sebuah ego demi kepuasan semata lantas mengenyampingkan perasaan yang kadang dengan jelas memberontak minta di perhatikan. Mereka yang saat itu masih belia di paksa untuk dewasa oleh...