Musim gugur dengan terik matahari yang terasa sedikit menyengat kulit dengan dedaunan yang terlihat menguning perlahan berjatuhan tersapu oleh angin.
Terlihat banyak orang yang berlalu lalang beberapa dia antaranya menggenggam tangan pasangan masing masing, terlihat Romantis membuat seseorang yang tengah menikmati secangkir kopi di atas balkon kamarnya mendengus prihatin.
Bukan apa apa, beberapa bulan yang lalu seseorang mengajaknya berlibur ketika musim gugur tiba namun karena kecerobohan juga Egonya orang tersebut memilih pergi karena tak mampu bertahan lebih lama lagi untuk tetap bersamanya.
Cih...
Mengingatnya saja ia muak bukan main.
Coba tebak kira kira siapa seseorang yang tengah meruntuki kebodohan nya saat ini? jika kalian mejawab orang itu adalah Darel Van Delnora kalian seratus persen benar.
Nyatanya Darel merasa menjadi orang bodoh beberapa bulan terakhir, putus cinta membuatnya menjadi orang idiot karena hanya mampu mengurung diri di rumah sampai sampai mogok makan membuat Zeo yang terus saja membujuk nya jengah dan memilih untuk menyerah juga.
Darel menatap kopinya tanpa minat, entahlah harus dengan cara apalagi agar ia bisa Move on dari Lea.
Rasa bersalah kerap kali muncul, membuatnya susah untuk tidur bahkan beraktifitas sejenak.
"Hei!"
Darel menoleh menatap seseorang yang berteriak dengan tak sopan nya itu malas.
" Jika untuk mengajaku keluar pergi saja, aku terlalu malas" ucapnya lalu menelengkupkan wajah diantara lipatan tangan yang ia simpan di atas meja.
orang tersebut terkekeh pelan, lantas menarik kursi dan duduk di hadapan Darel tanpa mengatakan apapun.
"Sebenarnya aku tak mau mengajakmu tapi aku harus meminta izin untuk membawa jiana pergi bukan?"
Darel mendongak menatap lamat lamat orang yang duduk di hadapanya.
"Berani pergi tanpaku dengan jiana sudah kupastikan tanganmu akan hilang Zeo!" Ancam Darel.
"Calm down Brother, untuk itulah aku mengajakmu aku tak mau di sebut pedhophil karena menculik anak gadis yang masih kecil pula"
"yasudah tunggu aku segera berganti baju dulu"
Selesai berganti baju mereka berdua, lebih tepatnya bertiga bersama jiana dalam gendongan Darel memilih untuk makan siang di sebuah Restoran yang letaknya tak jauh dari Manssion Darel.
Ketiganya memutuskan untuk memesan Spagethi Carbonara dengan lada hitam, tak lupa memesan minuman berupa Dua gelas Ice cofe juga segelas Jus Apple kesukaan Jiana.
Makan siang kali ini di iringi dengan obrolan ringan yang di dominasi oleh Zeo dan Darel, sedangkan Jiana tengah asik memakan makanan penutupnya yaitu berupa puding dengan perasa Lemon entahlah Darel sendiri tak bisa mencegah gadis manis itu untuk memakan makanan manis dan asam tersebut.
"Ini manis prince, coba makan!" Seru jiana dengan antusias.
Darel menggeleng lebih baik ia memakan makanan pedas daripada makan makanan seperti itu, dengan mencium baunya saja Perut Darel merasa Mulas apa lagi dengann mencobanya? iuww... membayangkan saja Darel enggan.
"Tidak mau, Jia saja yang makan"
Jiana cemberut mendengar penuturan sang kakak tapi tak lama karena setelahnya ia tak mau mengambil pusing dan memilih untuk kembali menikmati Disert kesukaan nya itu.
"Oh ya omong omong besok aku harus ke jepang"
Darel menoleh menatap sang sahabat yang tengah menyeruput kopi nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
IM ONLY HUMAN
General FictionTerlahir dalam sebuah hubungan tanpa tanggung jawab, mementingkah sebuah ego demi kepuasan semata lantas mengenyampingkan perasaan yang kadang dengan jelas memberontak minta di perhatikan. Mereka yang saat itu masih belia di paksa untuk dewasa oleh...