2. A

60 23 3
                                    

Tiga gadis berbeda warna rambut itu sedang sibuk dengan kegiatannya Masing-masing.

Si Pirang sibuk dengan ponsel nya, Si Cokelat sibuk dengan makanannya dan Si Merah Muda sibuk dengan pikirannya.

Ujung mata Sakura melirik cengiran Ino yang masih berkutat dengan ponsel. Ia sudah tau apa yang membuat sahabatnya seperti itu. Sudah pasti Sai si Mayat yang mengatakan kata-kata penuh cinta dan puisi yang diambilnya dari referensi buku kumpulan quote yang ia pergoki beberapa hari laku di perpustakaan untuk Ino. Huh, Menggelikan. -Tapi mampu membuat Sakura iri.

Matanya kemudian mengarah kepada Temari, Sahabat nya yang merupakan kakak kelas di Sekolah. Perempuan bercepol 4 itu asik dengan makanannya, tidak memedulikan tingkah aneh Ino yang ada di sebelah nya.

Meskipun begitu, Jika Shikamaru ada dengannya, Pasti ada saja peristiwa so sweet yang Sakura lihat. Walaupun Temari dan Shikamaru bukanlah pasangan yang mengumbar kemesraan, tapi pertengkaran mereka selalu terlihat so sweet bagi penonton yang menonton nya. Dan Sakura adalah salah satu dari penonton itu.

Jangan salah, Sakura pernah sekali memergoki keduanya yang sedang bermesraan, dan itu mampu membuat kepalanya mendidih. Benar-benar membuat iri. Pasangan yang jarang memperlihatkan kemesraan, sekalinya bermesraan pasti langsung membuat iri. Dan begitulah deskripsi yang Sakura gambarkan untuk Temari juga Shikamaru.

"Kenyang nya" Ujar Temari, mengelus perut yang merupakan jadi penampungan makanan sambil berwajah bega.

"Aaaa, ya ampun Sai-kun sangat romantis!" Jerit Ino, membuat dia perempuan di meja yang sama menatapnya malas.

Andai Sakura bisa membocorkan rahasia kata-kata yang Sai berikan, Tapi itu tidak mungkin. Ia tidak mau merusak kebahagiaan Sahabat nya meski hanya sekedar diberikan kata-kata romantis.

"Inilah kenapa kita harus bijak dalam menggunakan gadget. Pakai sesuai tempat dan situasi. Kata nenek, Gadget mungkin bisa mendekatkan yang jauh. Tapi gadget juga bisa menjauhkan yang dekat" Sindir Sakura

Temari menyeringai, "Oh, benar. Mendekatkan yang jauh adalah dengan berkomunikasi jarah jauh oleh Kerabat. Dan menjauhkan yang dekat seperti orang di samping ku"

Ino menatap tajam mereka, ia Menyimpan ponselnya di dalam tas.
"Berani sekali kalian menyindir ku secara terang-terangan"

Temari dan Sakura ber-tos ria. "Kalau tidak secara terang-terangan, kau tidak akan tersindir, Yamanaka" Balas Temari.

Ino mendengus, meminum jus mangga nya.

"Jadi? Katanya kalian ingin membantu ku mencari soulmate?" Tanya Sakura.

Ia ditelepon pagi ini, katanya kedua sahabatnya ini ingin membantu nya mencari Soulmate, ya walaupun Sakura kurang yakin sih. Pasalnya, Justru mereka berdua yang seringkali menceramahi nya karena mengejar lelaki tanpa pandang bulu.

Ino berubah sumringah, "Forehead, semalam aku menemukan cara untuk membantu mu mendapatkan soulmate!"

"Caranya?" Tagih Temari, Ino menatap Sakura dengan ekspresi ambigu. Membuat Sakura dan Temari menatapnya awas, berjaga-jaga dengan ide gila si pirang.

"Kau harus melakukan kencan buta!" Kata Ino, dengan semangat membara.

"Hah?!"

Temari dan Sakura saling berpandangan, mengirim sinyal tentang apakah sekiranya yang ada di otak si pirang. Namun nihil, sepertinya dia perempuan itu tidak bisa menebak apa yang Ino pikirkan.

"Iya! Jaman sudah canggih, kita bisa menggunakan Aplikasi kencan untuk mu agar menemukan Soulmate!" Beritahu Ino

"Aku tidak yakin, Ino. Maksud ku... Berkencan dengan orang lain? Yang tidak kau kenal sebelumnya? Apakah itu tidak berbahaya?" Balas Temari, menyuarakan pendapatnya.

I Love Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang