3

1.9K 233 9
                                    

.

.

.

.

.

Fatal Desires 3

Taehyung memutuskan untuk kembali ke apartemennya malam itu. Ia tidak tenang dan merasa gusar. Kenapa— kenapa setelah sekian lama orang itu kembali mengganggunya. Tidak cukupkah kenangan buruk yang sudah ia tinggalkan bersama Taehyung?

Kenangan yang meninggalkan trauma tersendiri untuknya, kenangan buruk yang pastinya tidak akan bisa Taehyung lupakan seumur hidupnya meski ia sudah berusaha sekuat tenaga.

Tidak cukupkah dia membuat Taehyung menderita hingga kini orang itu kembali mengganggunya?

Sampai kapan ia harus hidup dengan bayang-bayang rasa takut dan gelisah seperti ini?

Sempat terpikir oleh Taehyung kalau ia sudah bebas dari orang itu. Pasalnya sudah hampir setahun ia tidak pernah mendapat pesan-pesan seperti itu lagi. Taehyung berpikir mungkin orang itu sudah bosan mempermainkan dirinya dan memutuskan untuk pergi. Tapi ia salah karena hari ini Taehyung kembali mendapat pesan serupa yang ia tahu betul siapa yang mengirimkannya.

Taehyung takut —ia takut karena dengan kembalinya orang itu, maka kehidupan Taehyung tidak akan pernah tenang lagi. Ia tidak tahu apa yang akan orang itu lakukan selanjutnya.

Meneror Taehyung bukanlah satu-satunya yang bisa dilakukannya. Ia bahkan pernah hampir diculik saat itu, jika bukan karena segerombolan pemuda yang lewat malam itu dan menyelamatkan dirinya, mungkin Taehyung sudah dibawa entah kemana.

Sial.

Apa ia harus kembali hidup dengan rasa takut dan gelisah setiap harinya? Apa ia harus kembali mengucilkan dirinya sendiri hanya untuk menghindari orang itu?

Hah.

Saat Taehyung sudah sampai di apartemennya, ia menemukan seluruh ruangan yang masih gelap gulita sama seperti saat ia meninggalkannya sore tadi.

Apa Hyorin belum pulang? -batin Taehyung bertanya-tanya.

Ia lalu mengangkat tangan kirinya dan melihat jam yang melingkar disana. "Sudah hampir tengah malam, kenapa dia belum pulang? Seharusnya ia sudah pulang sejak berjam-jam yang lalu. " ucapnya pada dirinya sendiri.

Tapi nyatanya tidak.

Taehyung tidak menemukan jejak Hyorin di apartemen mereka malam itu, bahkan tasnya saja masih tidak ada.

"Kemana dia? " Taehyung berjalan memasuki kamarnya bersama dengan Hyorin, ia lalu duduk di atas ranjangnya lalu mengeluarkan ponsel dari sakunya untuk menghubungi istrinya itu. "Ck, bukankah ini terlalu berlebihan untuk seseorang yang baru bekerja sebentar? Kenapa jam segini ia masih belum pulang.. "

Taehyung terus menghubungi istrinya, tapi tidak juga berhasil karena panggilannya selalu beralih ke pesan suara. "Aish kemana dia. " katanya khawatir. Tidak biasanya nomor Hyorin tidak bisa dihubungi seperti ini.

Pada akhirnya, setelah berkali-kali gagal menghubungi istrinya, Taehyung memilih untuk membersihkan dirinya terlebih dahulu.

Mungkin istrinya akan menghubunginya saat melihat panggilan serta pesan-pesan yang ia kirimkan pikir Taehyung saat itu.

Taehyung pun meninggalkan ponselnya diatas meja sambil mengisi dayanya lalu masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Tapi ternyata, Hyorin masih tidak menghubungi dirinya. Bahkan tidak satupun pesan yang ia kirimkan dibaca olehnya.

Fatal Desires | KvTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang