-Happy Reading guys-PLAK,,
PLAK,,
PLAK,,
Tamparan keras mendarat di wajah seorang gadis yang terus menangis di ruang tamu. Di sana juga terlihat seorang yang hampir parubaya, namun masih terlihat awet muda. Seorang paruh baya yang tak lain adalah mamanya, terus mengomeli gadis itu yang tampaknya baru saja membuat kesalahan.
"Kenapa, ada apa denganmu?" tanya mama gadis itu tegas dengan wajah yang mulai memerah.
"Caca gk mau mah pah, Aca gk cinta sama dia. Emang Aca gk bisa milih? Aca udah besar mah, sekarang usia Aca 18 tahun." Tutur Aca dengan bibir yang terus bergetar.
"Gk, kamu harus mau sama dia." tegas mama Aca.
Nama gadis itu adalah Caca yang di panggil akrab dengan Aca. Sekarang Aca berdebat dengan orang tuanya masalah perjodohan yang orang tua Aca buat dengan temannya sejak dulu.
Aca menentang perjodohan ini, sebab ia sama sekali tidak mencintai pria itu dimana usia pria itu lebih tua dari Aca, 22 tahun. Pemuda itu sekarang berada di Amerika. Aca merasa ini tidak adil baginya, dari kecil Aca selalu ditekan oleh orang tuanya, namun sekarang Aca harus melawan karena ini masalah masa depannya.
"Kamu, sudah permalukan mama dan papa dengan meninggalkan ruang pertemuan begitu saja." Ujar wanita setengah paruh baya. Kembali menampar wajah Aca.
Aca meringis kesakitan. Dengan sigap Aca berdiri dan mengatakan apa yang selama ini ingin ia katakan. Walaupun Aca tahu, kalau ia menentang dan membentak orang tua itu dosa, tapi Aca harus mengatakannya.
"Aca gk bisa diginiin mah. Kalian udah nekan Aca dari kecil, semua yang kalian inginkan Aca turutin. Tapi sekarang Aca gk bisa lagi nurutin apa mau kalina, ini masalah masa depan Aca. " Mengusap kedua mata yang terus mengeluarkan air mata sembari berlari menaiki anak tangga menuju kamarnya.
••••
2 Jam laluKedua orang tua Aca, teman orang tua Aca dan Aca berada dalam satu ruangan yang sama. Tujuan mereka berkumpul adalah untuk membahas mengenai perjodohan yang telah kedua orangtua Aca dan teman orang tua Aca buat. Mereka ingin Aca dan pria itu saling mengenal mulai saat ini, jadi ketika mereka sudah siap untuk menikah mereka bisa langsung mempersiapkan acara pernikahan sesuai dengan rencana.
Aca hanya diam dan mendengarkan apa yang orang tuanya bicarakan sembari memakan makanan yang telah dihidangkan di atas meja. Dari awal Aca datang ke tempat itu Aca sudah merasa tidak enak dan tidak nyaman dengan banyak pertanyaan-pertanyaan yang mulai muncul di kepalanya. Aca yang sama sekali tidak tau apa-apa tentang pertemuan ini hanya duduk dan diam.
"Caca sudah kelas berapa sekarang?" tanya teman mama Aca, tante Vivi.
"Kelas 12 tante," jawabnya tersenyum
Teman mama Aca berlahan mulai menjelaskan kepada Aca kalo Aca bakal dijodohkan sama anaknya yang sekarang Ada di Amerika. Siapa sangka bahwa reaksi Aca sampai membuat semuanya terkejut.
Aca langsung berdiri dari duduknya dengan mata yang melotot.
"Perjodohan? Aca? Anak tante?
"Gk, Aca gk mau dijodoh-jodohin," bentar Aca spontan menatap ke arah kedua orang tuanya dengan mata yang melotot
Setelah mengucapkan itu Aca langsung keluar dari ruangan yang sangat pengap baginya. Matanya mulai berair, ia berlari sekuat mungkin menjauh dari tempat itu.
••••
Di dalam kamar, Aca merenung dan terus menangis. Jarinya menari-nari di atas kertas putih. Di sana ia menulis segala keluh kesahnya yang tidak bisa Aca katakan kepada orang tuanya.Dear Diary
Kapan dunia Aca berubah, kapan Aca bisa bebas dari kekangan kedua orang tua Aca?
Kenapa mama sama papa selalu maksa Aca buat lakuin apa yang Aca gk mau lakuin.Kenapa mah? pa? kalian selalu nekan Aca.
Aca capek mahpah.
Aca lelah,Aca ingin hidup normal seperti yang lain.
Aca ingin bebas jalan sama teman Aca.
Aca ingin bebas melihat dunia di luar sana.Aca sayang sama kalian, tapi kalian gk pernah sayang dan gertiin Aca.
620 Kata
~•o•~
Minggu, 28 Februari 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMUDRA & CACA [HIATUS]
Teen Fiction[HIATUS] Autor butuh pendapat kalian Menurut kalian cerita ini pantas dipublis atau tidak? Pendapat kalian akan garuh dengan cerita ini Seeyou next✨