Hai hai hai
Maaf telat upnya soalnya akhir-akhir ini aku agak sibuk^^
Semoga tetap betahnya baca Samudra & Caca dan selalu ngedukung cerita aku
Jangan lupa votmen ya:'
Selamat membaca dan selamat berimajinasi.
_______________________________
"Kanapa keluar?"
"Di dalam banyak orang. Kita pulang aja deh nanti kita balik lagi."
"Bi, kita pergiya. Nanti kabarin Sam kalo udah gk ada orang."
Bibi itu hanya membalas dengan mengangguk pelan.
Sementara di dalam ruang rawat Aca masih hening. Mereka saling menatap satu sama lain.
Siapa pemuda itu? Apa dia punya hubungan dengan Aca?
"Aca lo kenal dia?" Tanya Zena heran.
Zaki dan Al juga ikut menoleh ke arah Aca.
"Gw gk liat mukanya Zen,"
Semuanya menghela nafas kasar mendengar jawaban Aca kemudian kembali sibuk dengan kegiatan masing-masing melupakan kedatangan pria itu.
•••
"Zaki katanya lo udah boleh pulang." Teriak seorang pria yang tak lain adalah Taufik Magenta sahabat dari seorang Zaki.
Masih jam delapan pagi Taufik sudah berteriak dan itu membuat Zaki kesal. Untuk menghindari sahabatnya itu Zaki menarik selimutnya naik hingga menutupi seluruh wajahnya.
Taufik terus menggoyang goyangkan tubuh Zaki dan tentu saja itu membuat Zaki sangat kesal dan risih dengan kedatangan Taufik.
Dengan masih perasaan risih, Zaki membuka selimut yang dari tadi menutupi jawahnya dengan kesal.
Taufik tersentak membesarkan kelopak matanya.
Zaki menatap tajam mata Taufik yang juga menatapnya.
"Ngapai lo di sini."
"Emang gue gk boleh jenguk lo?"
Zaki memutar bola matanya malas.
"Ki, lo udah di bolehin pulang."
"Tau"
"Terus kok belum siap-siap sih?"
Zaki merasa kesal saat ini, sebenarnya ia belum ingin pulang dari RS dengan alasan kalau ia di RS dia bisa terus-terusan bertemu dengan Aca.
"Ya gk papa."
Pintu ruang Zaki terbuka berlahan, Zaki dan Taufik bersamaan mengarahkan pandangannya ke pintu dengan perasaan penasaran.
Siapa yang membuka pintu jam segin? Apakah perawat? Atau orang tua Zaki?
Pertanyaan mereka terjawab setelah melihat seorang wanita paru baya mengenakan pakaian gamis merah maron dengan kerudung abu-abu dan itu adalah mama Zaki.
"Mama kok tumben ke RS sepagi ini?"
"Kamu udah boleh pulang sayang. Mama kemari untuk beres-beres."
Zaki menghela nafas panjang. Ia harus terima kenyataan bahwa ia sudah harus pulang dan berpisah dengan Aca yang masih harus di rawat inap di RS.
Sudah sebulan lebih dirinya dan Aca dirawat di RS yang sama dan itu cukup membuat Zaki bahagia. Bisa sepuasnya bertemu dengan Aca.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMUDRA & CACA [HIATUS]
Teen Fiction[HIATUS] Autor butuh pendapat kalian Menurut kalian cerita ini pantas dipublis atau tidak? Pendapat kalian akan garuh dengan cerita ini Seeyou next✨