Happy Reading
Tandai bila ada kesalahan kata,nanti author perbaiki.
1 minggu kemudian
Pukul 14.43
Aca membuka mata untuk yang pertama kalinya setelah kecelakaan itu. Matanya memandangi langit-langit ruangan, ia merasa sakit dan sulit untuk menggerakkan lehernya ke kiri dan ke kanan.
Matanya mulai meneteskan air mata dan langsung di ditangkap oleh mata Samudera yang duduk di bangku samping kasur Aca.
"Alhamdulillah, lo sudah sadar." Gumang Sam bersyukur dengan mata yang kini sedikit berkaca-kaca.
Aca membulatkan matanya mendengar suara asing itu, suara itu tidak terdengar seperti suara ayahnya ataupun Zaki.
Aca melirik mencari asal sumber suara itu namun tidak bisa menemukan apa-apa karena ia tidak bisa menggerakkan lehernya.
"Maaf, lo siapa?" tanya Aca dengan suara yang sedikit bergetar. "Maaf, lo bisa berdiri? gw gak bisa lihat wajah lo?"
Samudra pun berdiri dari duduknya mengarahkan wajahnya ke Aca dengan senyum lebar.
"Maaf, lo siapa? apakah kita pernah ketemu?"
Sam mengerutkan bibirnya seraya menghela nafas. "Tanyanya nanti saja, sekarang lo baru sadar. Jangan bergerak, gue panggilin lo dokter dulu."
Setelah keluar memanggil dokter, Sam tidak ikut lagi masuk ke dalam ruang rawat Aca karena tiba-tiba Ical ayah Aca datang jadi dia harus cepat-cepat pergi dari sana, karena jika Ical melihat Sam di sana masalahnya bisa jadi berabe.
"Sam ayo cepat pergi." Ajak Rio.
"Bi, besok-besok kalo orang tua Aca gk ada kabarin saya ya. Makasih Bi, Assalamualaikum." Pamit Sam kepada Bi' Nunung yang dibalas dengan anggukan.
"Sam, cepat.
Iya, Sudah seminggu Aca masak rumah sakit dan sudah satu minggu juga Sam bolak balik rumah sakit buat jenguk dan jagain Aca walaupun ia tau ada pembantu Aca yang selalu setia jagain Aca. Itupun tanpa sepengetahuan orang tua Aca.
Selama ini Sam selalu datang ke RS jika ada telepon dari Bi Nunung, karena sebelumnya Sam sudah meminta tolong sama pembantu Aca untuk mengabari Sam jika orang tua Aca sudah tidak Ada di RS.
"Aca sudah baikan?" Tanya Dokter laki-laki yang menangani Aca.
"Iya dok."
Setelah memeriksa kesehatan dan luka-luka Aca dokter itu kemudian berbalik berjalan keluar dari ruangan Aca.
"Dokter," panggil Aca membuat dokter itu memberhentikan langkahnya. "Dok, apakah ada pasien yang namanya Zaky Muarsyah Arman?"
"Ia, sepertinya ada. Kalo tidak salah dia ada di ruang sebelah."
"Apakah dia baik-baik saja dok?"
"Dia baik-baik saja, lukanya ringan dan mungkin tidak lama lagi dia akan dipulangkan."
"Syukurlah." Batin Aca.
"Makasih dok, sekarang dokter bisa pergi." Ucapnya tersenyum.
Selang beberapa menit setelah dokter keluar Ical datang membawa kantong plastik yang berisi banyak barang di dalamnya. "Kamu dudah sadar? Syukurlah. Ini ayah bawakan minuman, bekal, dan beberapa makan ringan untuk Aca dan Bi' Nunung."
"Makasih Yah, Ayah ma__"
"Ayah pergi dulu yah maaf ayah gk bisa lama-lama disini, masih ada urusan. Maaf ya sayang." Jelasnya tergesa-gesa memotong perkataan Aca seraya mencium kening Aca lalu berbalik dan pergi meninggalkan Aca.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMUDRA & CACA [HIATUS]
Teen Fiction[HIATUS] Autor butuh pendapat kalian Menurut kalian cerita ini pantas dipublis atau tidak? Pendapat kalian akan garuh dengan cerita ini Seeyou next✨