Dor...
Dor...
Dor...Em.. sebenarnya Aca sudah bangun dari jam setengah limasubuh, saat mesjid berkumandang. Setelah Aca melaksanakan sholat subuh Aca kembali merebahkan tubuhnya telentang ke ranjang mager memandang langit-langit ruang kamar.
Mendengar gedoran dari luar pintu kamarnya, Aca bangun memaksa dirinya bergerak berjalan ke arah pintu. Tubuh Aca terlihat masih lemas dengan rambut yang acak-acakan.
Clek
Aca membuka pintu kamar dengan menggosok-gosok matanya dan berlahan membukanya, Aca seketika melongok ketika ia melihat mamanya berdiri tepat di depannya dengan tatapan mata yang mencolok tepat di depan mata Aca.
"Iya mah?"
"Kamu ingatkan yang mama bilang kemarin,"
Aca mengangguk dengan raut wajah sedih tercampur gelisah.
Mama Aca berbalik terkekeh pelan setelah mendengar Jawaban Aca berlalu pergi meninggalkan Aca. Mama Aca seperti menyembunyikan sesuatu yang akan membuat Aca terkejut.
Aca kembali menutup pintu kamar dan berjalan ke ranjang, merebahkan tubuhnya telengkup kemudian menutup mata,
Drt drrt drtt
Aca merabah karus mencari ponsel yang bergetar. Aca tersenyum lebar ketila melihat nama Zaki muncul di layar ponselnya. Dengan cepat Aca bangun dari tidurnya dan dengan cepat ia membalas pesan dari Zaki.
Room Cht
"Aca?
"Iya kak?"
"
Lo gpp kan?"
"Iya gpp"
"Aca mau gk jalan sama gw?"
"Boleh kak, tapi Aca sekolah dlu ya, hehe. Kalo boleh kita ketemu nanti sore, sepulang sekolah 😁"
"Oke. Nanti aku jemput sepulang sekolah gimana? mau gk?🤔Mau ya,"
"Gk usah kak, jadi ngerepotin,"
"
Gk, gw jemput ya. Gk boleh nolak.
"Oke deh kak siap.
Aca menutup pesan dengan Zaki. Aca terus tersenyum bahagia memeluk ponselnya, membuat Aca melupakan kesedihannya sejenak.
•••
"Mah pah Al berangkat sekolah," Kata Al menghampiri kedua orang tuanya di ruang makan dan disambut dengan senyuman yang lebar oleh kedua orang tuanya.
"Al bentar sore sampai malam jangan keluar rumah ya" ucap mama Al memperigati.
"Emang kenapa mah" tanya Al bingung.
"Gk ada apa-apa. Tapi jangan keluar rumah."
"Siap laksanakan ibu negara," sambil mengambil posisi tegak dan hormat.
Al mencium punggung lengan kedua orangtuanya bergantian.
"Assalamualaikum," pamit Al beranjak jalan menjauh dari kedua orang tuanya.
"Waalaikumsalam," jawab kedua orang tua Al tersenyum memandang punggung anaknya yang berlahan mulai menjauh.
"Apasih, kok tiba-tiba gini mama larang gw keluar rumah. " Batin Al menggaruk-garuk kepalanya heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMUDRA & CACA [HIATUS]
Teen Fiction[HIATUS] Autor butuh pendapat kalian Menurut kalian cerita ini pantas dipublis atau tidak? Pendapat kalian akan garuh dengan cerita ini Seeyou next✨