3. Cerita

8 0 0
                                    

"Mamaa, Zaid mau cerita." Sikembar telah pulang sekolah, sedangkan Hanin masih berada di sekolahnya. Sekarang juga sudah menjelang siang, tidak ada aktifitas lain yang harus dilakukan. Bahkan Ulfah dan Uwais lagi tidur.

"Oh ya? Ada cerita apa nih dari sekolah tadi?" Mama terbiasa menanyakan hal sepele seperti itu agar anak-anak merasa terbuka terhadap ibunya. Salah satu tips agar anak nantinya merasa kehadiran ibu sangatlah penting. Seseorang yang bisa membantu masalahnya. Bukan malah bercerita ke orang lain.

"Kata ustadz, Allah itu bisa melakukan segalanya. Berarti Allah bisa megang matahari ya ma? Padahal matahari panas. Terus tangan Allah gimana? Gak kepanasan?" Gininih yang jadi ujian para ibu. Pertanyaan dari anak-anak.

Dan memang seharusnya bersabar menghadapi daya ingin tahu mereka. Jawaban adalah penentu untuk pertanyaan-pertanyaan selanjutnya.

"Mama tanya balik sama Zaid, yang menciptakan matahari siapa?" Mama mengajak Zaid duduk karena dari sepulang sekolah dia begitu antusias mencari keberadaan mama untuk menceritakan hal ini.

"Allah."

"Manusia membuat setrika dan itu panas. Nah tau kan manusia cara megang setrika gimana biar gak panas. Begitu juga Allah. Allah menciptakan matahari, pasti tahu gimana mengaturnya. Kita harus percaya itu. Sekarang Zaid paham?" Simple tapi mudah dipahami. Penyebab mengapa Zaid sangat menyukai penjelasan-penjelasan dari mama.

"Oh iya Za, kemarin ustadz ngejelasin di kelas aku. Bahwa Allah itu cuman menganggap dunia ini seperti sayap nyamuk. Kecil banget ya ma." Khalid muncul dari kamar, memakai setelan biasa. Berjalan santai menuju Zaid dan mama.

"Yahh ketinggalan materi kelas aku." Zaid berdiri menuju dapur, mungkin merasa haus.

"Gapapa, yang penting pelajaran dari ustadz dicatat, dipahami dann...?" Mama menghentikan perkataan, menunggu kelanjutan dari sikembar. Alhamdulillah peka.

"Diamalkan hehe."

"Masya Allah, Mumtadz. Mama ke kamar ya, ngecek Ulfah sama Uwais. Kalian kalau lapar nyemil roti aja atau ada tugas sekolah langsung kerjain. Selesai ngurusin Ulfah dan Uwais kita main oke?" Mama meninggalkan mereka berdua. Mengurus 5 anak memang tidak mudah. Namun hal itu justru menyenangkan, apalagi jika membahas perihal agama gini.

●●●

Strong mom!

Look it Mom!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang