BAB 1

3.2K 132 1
                                    

I need somebody who can love me at my worst🎶
Know I'm not perfect, but I hope you see my worth🎶
'Cause it's only you, nobody new, I put your first🎶
And for you, girl, I swear I'd do the worst🎶

Sebuah alarm membangunkan seorang gadis cantik dan imut berusia 7 tahun. Gadis itu menggeliat dan meraba nakas seraya mematikan alarmnya lalu bangun dan duduk diatas ranjangnya. Gadis itu menguap seraya mengerjapkan matanya sambil mengumpulkan tenaganya.

"Ya lord, ternyata baru jam setengah 6 pagi.. uaaaahemm.. mandi aja deh.."gumam gadis itu seraya pergi ke kamar mandi.

15 menit mandi, akhirnya gadis itu sudah bersih dan sudah mengenakan seragam sekolahnya. Ia pun menyisir rambut lalu menguncir kuda rambutnya lalu keluar kamar. Ia melihat suasana di dapur dan ruang makan masih kosong yang menandakan kedua orang tuanya belum bangun. Gadis itu menuruni tangga dan berpapasan dengan pembantunya.

"Ehh.. selamat pagi nona Rara.."sapa pembantunya.

Yah, gadis itu adalah Cleora Alexander yang biasa dipanggil Rara oleh keluarganya.

"Selamat pagi bibi Shu.. bibi baru datang?"tanya Cleora.

"Iya non, tadi di jalan macet jadi bibi terlambat deh.."jawab bibi Shu.

"It's okay bi.. sekarang bibi bantu Rara buatin mama sama papa sarapan yah."ajak Cleora.

"Baik nona.."jawab bibi Shu.

Cleora dan bibi Shu pun membuat sarapan dan setelah sarapan selesai, mama dan papa Cleora datang lalu mencium kedua pipi Cleora seperti biasanya. Saat sarapan, Cleora yang memiliki kepekaan yang teramat sangat merasa ada yang aneh dengan mama dan papanya.

"Kenapa mata mama sembab? Apa mama sama papa ada masalah?"batin Cleora.

"Maa.. are you okay?"tanya Cleora membuat papanya menoleh.

"Yeah, I am okay sayang.."jawab mama Cleora dengan senyum terpaksa.

Tak lama kemudian, papanya pun bersuara setelah mendapat sebuah pesan dari seseorang.

"Ya udah, papa harus pergi sekarang, ada meeting soalnya.."ujar papa Cleora.

"Loh paa.. sarapan papa kan belum habis?"tanya Cleora

"Perut papa udah penuh sayang, papa berangkat ya.. kamu berangkat sekolah sama pak Leon aja ya.."jawab papanya seraya pergi meninggalkan ruang makan.

"Papa kenapa sih, gak kayak biasanya, mama juga aneh, matanya sembab.."batin Cleora.

"Rara sayang, udah jam 7 nih, kamu berangkat sekolah diantar mama mau gak?"tanya mamanya.

"Mau bangetlah maa.. yuk, kita berangkat."jawab Cleora.

Mamanya pun tersenyum seraya mengangguk. Cleora mengambil tasnya dan menggandeng tangan mamanya keluar rumah. Mamanya membukakan pintu mobil untuknya lalu Cleoran pun masuk ke dalam mobil. Mamanya mengitari mobil seraya masuk dan langsung melajukan mobil menuju sekolah Cleora.

Sesampainya di sekolah, Cleora pun hendak turun dari mobil tapi mamanya menahannya dan memeluknya begitu erat. Cleora membalas pelukan mamanya walaupun ia merasa ada yang aneh dengan mamanya.

"Pelukan mama erat banget, kayak gak mau kehilangan aku aja.. mama kenapa ya?"batin Cleora.

"Maa.. mama baik-baik aja kan? Gak berantem sama papa kan?"tanya Cleora.

"Gak kok sayang, mama baik-baik aja sama papa.."jawab Mamanya.

"Hem.. ya udah kalau gitu, Cleora masuk ya maa.. nanti telat.."ujar Cleora.

BALAS DENDAM SEORANG QUEEN MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang