BAB 3

1.4K 67 2
                                    

Hari pernikahan papanya dan Anne Audrey pun berlangsung lancar di sebuah hotel. Walaupun banyak yang mendoakan pernikahan mereka tapi ada juga yang heran dan membenarkan gosip yang beredar. Cleora yang merasa bodo amat pun duduk sendiri di meja buffet sambil bermain hp.

Tak lama kemudian, pak Leon memanggil Cleora karena akan ada sesi foto keluarga. Dengan langkah malas Cleora mengikuti pak Leon dan terpaksa tersenyum manis kearah camera.

Acara pernikahan pun berakhir, mereka semua pulang kerumah dan berkumpul di ruang tamu.

"Rara.. mulai sekarang kamu panggil tante Anne dengan sebutan mama dan kakak untuk Kevin dan Kimberly yahh.."pinta papanya.

"Iya paa.. oh ya.. Rara capek, Rara ke kamar duluan."jawabnya lalu pergi.

"Haish.. anak itu.."gumam papanya.

"Udah paa.. gak apa kok.."jawab Anne.

Seminggu pun berlalu sejak pernikaha Joe dan Anne. Sejak setelah menikah, Anne sudah tidak bekerja lagi sebagai sekretaris papanya dan ia hanya tinggal dirumah bersama Cleora dan anak-anaknya.

Suatu hari, papanya pamit pergi keluar kota untuk urusan bisnis dan meminta Anne untuk menjaga anak-anaknya. Anne pun mengiyakan dan papanya pun berangkat keluar kota.

"Heh?! Sini kamu.."pekik Anne.

"Ada apa maa?"tanya Cleora baik-baik.

"Denger ya, selama papa kamu gak ada, semua pekerjaan rumah kamu yang handle dan kamu harus melayani kami seperti majikan kamu. Ngerti?!"teriak Anne.

"What?! What do you say, pekerjaan rumah bisa diatur sama bibi, kenapa harus aku?"pekik Cleora heran.

"Bibi Shu dan pak Leon sudah aku liburkan selama papa kamu gak ada. Jadi semuanya harus kamu yang atur?!"jawab Anne.

"Ta"

"Udah deh Cleora, lo gak usah ngebantah, turutin aja apa kata mama gue. Dan inget, jangan sesekali lo panggil mama gue dengan sebutan mama, karena mama gue bukan mama lo?!"timpal Kimberly.

"Terus aku harus panggil apa dong?"tanya Cleora.

"Lo harus panggil mama gue dengan sebutan nyonya, panggil gue dan adek gue dengan sebutan tuan dan nona.. paham?!"teriak Kevin.

"Kenapa kalian seperti ini padaku setelah papa pergi?"tanya Cleora kesal.

"Karena kamu itu anaknya Clara.. anak musuh aku?!"jawab Anne.

Cleora terkejut bukan main mendengar ucapan Anne. Ia tidak menyangka bahwa selama ini Anne menganggap mamanya musuhnya. Kimberly dan Kevin hanya tersenyum sinis kearah Cleora yang nampak terkejut.

Kehidupan neraka Cleora pun dimulai saat itu juga. Cleora diminta untuk membersihkan seluruh rumah dan mencuci pakaian mereka. Cleora melakukan semua pekerjaan rumah sambil menangis meratapi nasibnya yang ditinggal mamanya.

Malam harinya, Cleora juga tidak diberi makan oleh Anne dan anak-anaknya. Tengah malamnya, perut Cleora sangat sakit dan ia tidak memiliki tenang untuk bangun.

"Maa.. Paaa.. perut Rara sakit.."ringisn Cleora.

Keesokan harinya, Cleora bangun kesiangan dan Anne pun masuk ke dalam kamar Cleora sambil membawa segayung air. Cleora memeluk lututnya dengan erat berharap sakit perutnya mereda. Tapi Anne malah menyiram Cleora dengan air.

BYURRR...

Cleora terkejut dan ia mengusap wajahnya yang terkena air itu.

"Nyo..nyonya.."ringis Cleora.

BALAS DENDAM SEORANG QUEEN MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang