15 : Yang Bernama

1.8K 303 152
                                    

Rutinitasnya, setiap pagi Shoko akan mengecek keadaan Satoru. Sejauh ini perkembangannya cukup bagus. Satoru benar-benar beruntung, dapat melewati masa kritisnya selama bertahun-tahun. Dalam satu atau dua minggu lagi Satoru sudah bisa keluar ruang rawat menggunakan kursi roda.

"Shoko." Tepat selesai melakukan pemeriksaan, suara Satoru menghentikan niat Shoko untuk pergi dari ruangan tersebut. "Apa aku dulu mengenal seseorang yang bernama Yuuji?"

Reaksi pertama dari Shoko tidak beda jauh dengan reaksi Megumi kemarin. Terdiam beberapa saat dengan raut wajah yang menggambarkan keterkejutan.

"Tidak." Persis juga seperti jawaban Megumi. "Memangnya ada apa?"

Satoru menggeleng. "Bukan apa-apa." Kemudian dia tersenyum.

Satoru tahu jika ada yang sedang disembunyikan darinya. Dia tidak percaya sama sekali dengan kata-kata Megumi kalau pria tersebut tidak menyembunyikan apapun. Itu kebohongan dan kentara sekali dari air wajahnya.

Dari dulu Satoru sudah pintar untuk menebak sesuatu. Mungkin saja, seseorang yang bernama Yuuji inilah yang disembunyikan oleh Megumi juga Shoko. Karena jarang sekali orang yang tidak kita kenal tiba-tiba masuk dalam mimpi kita dengan sendirinya tanpa ada kaitan apapun dengan kita.

Kalau jawaban Suguru dan Utahime nantinya juga sama, Satoru akan sangat percaya dengan tebakannya.

Namun jika memang keberadaan Yuuji disembunyikan dari Satoru, mungkin ada hal yang tidak mengenakkan dulunya diantara mereka.

Satoru mulai paham. 'Apakah orang yang bernama Yuuji itu adalah orang yang berhaga bagiku?' Pikir Satoru demikian. Dia memang selalu merasakannya. Satoru merasa melupakan seseorang yang berharga baginya.

Jika itu benar Yuuji, Satoru akan menunggu. Menunggu sampai dia mengetahuinya sendiri. Bagaimana caranya? Entahlah. Kita tidak pernah tahu rencana Tuhan.

Mungkin sekarang Satoru memang tidak bisa mengingat Yuuji. Tapi dia yakin suatu saat ingatannya pasti kembali. Sampai saat itu tiba, Satoru tidak akan menanyakan tentang Yuuji lagi.

==========

Shoko menunggu Megumi di luar ruang rawat Satoru. Saat pria itu sudah datang, Shoko langsung menyeretnya ke ruang pribadi Shoko. Megumi yang tidak mengerti kenapa Shoko membawanya hanya mengikuti wanita tersebut.

"Kau memberitahu tentang Itadori pada Satoru?!" Tanya Shoko tanpa basa-basi yang membuat Megumi terkejut.

"Aku tidak memberitahu apapun!" Sentak Megumi tanpa disengaja.

"Lalu, dari mana Satoru bisa tahu nama Itadori?!"

"Oh itu." Megumi menunduk. "Dari mimpinya."

Ternyata Satoru menanyakannya juga pada Shoko. Megumi dapat menebak jawaban Shoko. Pasti sama dengan jawabannya.

"Apa yang dia mimpikan?"

"Gojou-san bermimpi aku memarahinya sambil menyebut nama Yuuji."

Sorot mata malas itu memicing. "Kau tidak sedang berbohong, kan?" Sontak Megumi menegakkan kepala. "Tidak."

Shoko mulai menurunkan kepercayaannya pada Megumi. Karena Megumi yang paling tidak setuju untuk menyembunyikan Yuuji dari Satoru.

Bisa jadi suatu saat tanpa Shoko ketahui, Megumi memberitahu yang sebenarnya pada Satoru. Atau yang lebih parah, saat kondisi Satoru sudah sepenuhnya pulih, Megumi diam-diam membawa Satoru kabur dari negara ini dan kembali lagi ke Jepang.

Shoko berjalan kearah jendela. Membukanya dan membiarkan hembusan angin masuk ke dalam. Surai keduanya bergoyang pelan terkena angin. Menghirup udara bersih di pagi hari memang memberi ketenangan tersendiri.

"Ano, Ieiri-san." Panggil Megumi mendekati Shoko.

"Bukannya ini adalah bukti kalau Gojou-san sangat mencintai Yuuji. Meskipun dia tidak dapat mengingat Yuuji. Gojou-san justru mendapatkan petunjuk lewat mimpinya. Kurasa kita tidak perlu lagi menyembunyikan Yuuji darinya."

Megumi menggamit tangannya. Dia merasa kasihan, pada Satoru, pada Yuuji, dan pada dirinya sendiri. Ingin Megumi katakan pada Satoru yang sesungguhnya. Tapi dia berat hati ketika mengingat Shoko melarangnya.

"Ne, Fushiguro." Shoko beralih menatap pria yang berdiri dibelakangnya. "Kau bilang Satoru sangat mencintai Itadori, kan?" Megumi mengangguk. Namun perasaannya tiba-tiba jadi tidak enak.

"Bisakah kau buat Satoru mencintaimu?"

==========

Sasaki memulai rencananya. Pertama, Sasaki akan bertanya pada Nobara. Dia merupakan sahabat Yuuji. Dan pasti orang yang lebih banyak tahu mengenai Yuuji.

Yah, Sasaki tidak jamin Nobara akan menjawab pertanyaannya dengan jujur.

"Apa Nobara-san tahu teman Papa yang bernama Satoru?"

Nobara terdiam beberapa saat. "Tidak tahu. Memangnya ada apa?" Tanya Nobara kemudian.

"Tidak ada apa-apa." Senyuman Sasaki menjelaskan kebohongannya.

Kedua, Sasaki akan bertanya pada rekan kerja Yuuji. Teman Yuuji yang paling banyak menghabiskan waktu di tempat kerja bersamanya. Yaitu Yuuta. Sebab Yuuji dan Yuuta sama-sama bekerja dibagian dapur. Kadang mereka gantian ketika melayani pelanggan.

Sepulang sekolah, biasanya Sasaki menghabiskan waktu di tempat kerja Yuuji. Karena Yuuji tidak bisa membiarkan Sasaki sendirian di apartemen mereka. Takut kalau-kalau terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

Saat Yuuji melayani pelanggan, Sasaki mengambil kesempatan untuk mendekati Yuuta. Bocah itu menarik ujung baju seragamnya Yuuta. Pria bermarga Okkotsu itu pun langsung menatapnya.

"Ada apa Sasaki-kun?" Yuuta berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan Sasaki.

"Apa Yuuta-san tahu teman Papa yang bernama Satoru?"

"Tidak."

Reaksi Yuuta tidak seperti Nobara. Dia tidak terdiam seperti orang yang terkejut. Dia langsung menjawabnya. Sekarang Sasaki jadi semakin yakin kalau Yuuta sudah diperingatkan oleh Yuuji. Ini mengesalkan.

"Apa dia teman barunya Itadori-kun?" Pertanyaan ini berbeda dari Nobara.

"Bukan." Sasaki menggeleng beberapa kali.

"Jadi?"

"Maaf. Aku tidak bisa mengatakannya pada Yuuta-san." Bocah berambut seputih salju tersebut terkekeh. Yuuta menepuk-nepuk kepalanya. "Tidak apa-apa."

Ketiga, saatnya bertanya pada Inumaki Toge. Rekan kerja Yuuji juga. Kebetulan ada satu lagi teman Yuuji. Dia adalah Yoshino Junpei. Si pemilik restoran tempat Yuuji bekerja. Sasaki mendekati mereka disaat Yuuji lagi sibuk di dapur.

Pengawasan Yuuji sedang lengah. Ini kesempatan Sasaki.

"Maaf menganggu." Pembicaraan Toge dan Junpei terhenti.

"Ya ada apa Sasaki-kun?" Junpei yang pertama merespon.

"Apa Junpei-san dan Toge-san tahu teman Papa yang namanya Satoru?"

Dan Toge yang pertama menjawab. "Itadori tidak punya teman yang namanya Satoru. Tapi dia--"

"Tapi dia punya teman yang bernama Megumi." Potong Junpei secepat mungkin.

"Dimana dia sekarang? Aku tidak pernah melihatnya."

"Dia tinggal di luar negri." Jawaban Junpei sama dengan yang pernah Nobara katakan pada Sasaki.

"Souka."

***

Anak nanya bapak. Bapak nanya istri. Eh belum bisa dibilang istri. Kan belum sah :v

MirayukiNana

Rabu, 9 Maret 2021.

SORRY [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang