Sepasang anak manusia kini tengah menikmati malam nya kota Bogor. Berjalan dibawah indah nya langit malam yg tengah dipenuhi oleh bintang-bintang. Kedua tangan itu kini saling bertaut. Menggenggam seakan enggan untuk dilepaskan.
"Bogor malam ini cerah." Ujar seorang gadis berkacamata yg kini tengah duduk di bangku belakang motor CBR itu.
"Soalnya sekarang salah satu masyarakat nya tengah berbahagia." Gadis yg di belakang itu hanya tertawa mendengar jawaban nya.
"waaaah!" Mata Ara tiba-tiba saja menemukan sebuah objek yg sangat disukai oleh nya. Lampu. Memang aneh sih. Tapi itu yg memang sangat Ara sukai.
"Suka?" Tanya Nathan sembari tersenyum melihat Ara dari spion motornya.
Ara mengangguk, memperhatikan setiap jalanan yg dipenuhi oleh lampu-lampu yg indah itu.
"Mau gua ajak ke tempat yang lebih bagus ga?" Tawaran Nathan yg membuat Ara semakin bahagia. Sampai-sampai Ara menepuk-nepuk pundak Nathan.
"Ayok! Kita kesana!" Nathan terkekeh melihat mata Ara yg berbinar.
"Jangan, terlalu jauh. Nanti Bang Ale nyariin." Ara mengerucutkan bibirnya, wajahnya langsung berubah menjadi bete.
"Gua beliin Mcflurry deh? Mau?" Bujukan yg sampai kapanpun tidak akan Ara tolak. Eskrim. Makanan favorit Ara sejak dia masih berumur 3 bulan.
"Ya udah deh, ayooooo.." Ara menaruh pundak nya diatas bahu Nathan. Mata nya masih memperhatikan setiap sudut kota.
"Eh, disini tuh ada Katedral kan?" Nathan mengangguk, dan memelankan sedikit laju motornya.
"Kenapa?" Ara hanya menggeleng.
"Gue tuh pengen coba masuk, tapi waktu itu pas di Jakarta malah masuk nya ke Masjid Istiqlal." Nathan tertawa mendengar jawaban Ara.
"Lah salah server itu mah, Ra." Kedua nya malah saling tertawa mendengar jawaban Nathan seperti itu.
"Coba deh lu liat ke sebelah kiri." Nathan menepuk pelan lutut Ara menyuruhnya untuk melihat kearah kiri.
"Ada apaan?" Ara pun langsung menoleh ke kiri, dan melihat sebuah gereja yg baru saja mereka bicarakan tadi.
"Anjir!" Tawa Ara kemudian terdengar jelas tepat di belakang Nathan. Tangan nya menepuk-nepuk pundak Nathan sembari terus tertawa.
"Kita coba buat masuk, siapa tau bisa." Nathan meminggirkan motornya, mendekati gereja tsb.
"
Tuh gereja nya." Nathan menunjuk kearah gereja tsb. Ara hanya mengangguk, memperhatikan gereja yang memiliki lahan lumayan luas itu.
"Kenapa Katedral?" Tanya Nathan tiba-tiba.
"Cita-cita gue, married di Katedral." Ara tertawa mendengar jawabannya sendiri. Disusul dengan Nathan.
KAMU SEDANG MEMBACA
S I N G G A H (Hiatus)
Lãng mạnaku pernah berfikir bahwa kamu akan menetap bersama ku. tapi nyata nya, kamu sama seperti perahu yang sedang berlayar, berlabuh sesaat. kemudian pergi kembali mencari pelabuhan akhirmu.