Hari ini hari yang cukup cerah, mentari pagi mulai menampakkan diri. Aku yang akan memulai aktifitasku untuk sekolah berjalan riang melewati beberapa koridor banyak pasang mata yang terpesona akan kecantikan yang dimilikinya. Saat sampai dikelas aku disambut pekikan kedua sahabatku yaa siapa lagi kalau bukan Azda dan Ara.
"Kiyaa" pekik Ara
"Et dah itu suara melengking kuping gue nih pengang" omel Azda sambil memegang telinga nya
"Hehehe kalian tuh yaa kenapa sih selalu heboh ini kelas bukan pasar" kata ku menasehati sambil menggeleng yang dibalas kekehan dari mereka
"Kiya gue laper nih ke kantin yuk" ajak Ara
"Kantin jam segini kan bentar lagi mau masuk"
"Bentar doang cuma beli roti buat ganjel perut nih udah keroncongan gue belum sarapan tadi" mohon Ara muka melas
"Engga mau ah males aku keluar baru juga sampe, ajak aja Azda tuh" suruh aku
"Kalau Azda mau mah daritadi juga kekantin gue udah ajakin dia engga mau"
"Yaudah iyaa bentar doang yaa"
Aku dan Ara akan melangkah namun Azda teriak minta ikut ke kantin.
"Da tadi gue ajakin ke kantin engga mau giliran sama Kiya langsung ngikut" omel Ara kesal
"Hehehe yaudah yuk"
Setelah dari kantin tiba-tiba bel bunyi tanda masuk kelas. Aku dan kedua sahabatku langsung bangkit dan jalan menelusuri setiap koridor hingga diperjalanan aku mendengar pekikan dan histeris dari anak-anak cewe dekat lapangan. Azda dan Ara yang penasaran langsung menarik ku pinggir lapangan.
"ARKAN!" Teriak histeris lagi yang menatap kagum pada laki-laki yang berjalan dengan gaya sok cool nya. Tangan menyelip disaku celana dengan senyum memesona.
"Wow Arkan telat seperti biasa" Ara bersuara
"Udahlah yuk nanti ada guru masuk kita telat lagi" seru Azda mengalihkan mereka
Kembali berjalan menuju kelas namun Arkan, yang dihebohkan teman-temannya kini berdiri dihadapannya dan menatap Kiya dengan senyum manisnya, membuat Kiya mengernyit dan membuang wajahnya ke samping.
Suara heboh disekitarnya membuat Kiya menoleh dan sadar banyak siswa yang di sisi lapangan dan koridor atas melihatnya.
"Ke kelas bareng yuk kan kita sebelahan kelasnya" tawar Arkan dengan menaik turunkan alis sebelahnya
Kiya yang jengah karena kedatangannya melenggang pergi begitu saja membuat suara berisik kembali terdengar. Seperti kaget dengan tindakannya barusan.
"Yuk" ajaknya pada Azda dan Ara yang seketika melongo
"Kiya kamu serius cuekin Arkan begitu?" Tanyanya tak percaya
"Kenapa emangnya?"
"Wah seriusan nih anak lo gak liat apa teman-teman pada liatin lo cuekin seorang Arkan yang keren gitu" heboh Azda
"Iya lo udah bikin satu sekolah heboh tau gak" seru Ara menimpali
"Gue rasa lo bentar lagi bakal jadi inceran Arkan dah"
"Maksudnya?" Tanyaku yang kurang paham maksud mereka
" lo bakalan jadi targer dia Kiya"
"Lo bakalan dideketin sama Arkan bahkan gue rasa lo bakal di usilin deh sama dia"
"Masa sih?" Tanyaku masih penasaran yang diangguki keduanya
"Yaudah yuk ke kelas" meninggalkan aku yang bingung
***
Sesampai di kelas kami mengikuti pelajaran sampai selesai dan waktunya istirahat. Namun sebelum ke kantin aku menyempetkan untuk ke mushola menunaikan sholat dhuha terlebih dahulu.
Aku yang selesai sholat pun membereskan mukena namun terhenti karena mendengar suara mengaji seseorang membuat hanyut seketika karena suaranya yang merdu dengan lantunannya yang fasih, membuat penasaran siapa yang sedang membaca Al-quran. Saat mebuka tirai sedikit dia melihat punggung laki-laki yang khusyu dengan bacaannya. Seketika si laki-laki itu menoleh dan melihat kiya yang nampaknya kaget karena memergokinya. Langsung saja Kiya menutup kembali tirainya yang terbuka sedikit dan merutuki dirinya karena sudah memperhatikan laki-laki itu. segera ia melangkah keluar.
Saat memasang sepatu di teras masjid ada seseorang duduk disampingnya dengan jarak cukup jauh.
"Kamu yang tadi liatin aku kan pas dibalik tirai?" Tanyanya
Aku yang kaget seketika diam membeku karena ketahuan memperhatikannya.
"Aduh Kiya kok bisa sih kamu ceroboh gini kan jadi malu sendiri malah ketahuan lagi sama cowo itu" batinku merutuki diri sendiri. Aku yang mendengar kekehan darinya langsung menengok. Rupanya ia menertawaiku atau gemana sih
"Kenapa tegang gitu mukanya biasa aja aku gak akan gigit kok" sambil terkekeh
"Maaf aku lancang bukan maksud memperhatikanmu hanya saja.." aku yang ingin melanjutkan kata langsung berhenti karena ada yang memanggil
"Kiya"
🌸🌸🌸
Assalammualaikum hai semua kembali lagi sama ceritaku.
Bagaimana suka engga sama tulisanku ini semoga suka yaa
Jangan lupa komen yaa agar aku bisa perbaiki kesalahanya.Jazakumullah khairan katsiran🙏

KAMU SEDANG MEMBACA
Azkiya Humaira
RomanceAzkiya Humaira gadis cantik, soleha, pintar yang disukai banyak orang khususnya laki-laki. Menjadi target beberapa cowo yang mendekatinya. Namun karena prinsip yang dimilikinya untuk tidak berpacaran, itu sebab nya dia begitu acuh. Sampai akhirnya...