Sesampainya di mall aku dan bang Rifki menuju bioskop untuk menemani abangku menonton, jujur sebenarnya aku kurang menyukai nonton lebih baik membaca beberapa buku daripada aku harus menonton. tapi yaa karena abangku yang mengajak tak apalah aku menyetujuinya karena aku juga lagi bosen dirumah dengan janjinya setelah menonton kami akan melanjutkan ketoko buku.
Banyak pasang mata yang melirik kearah kami tapi lebih tepatnya kearah bang Rifki. Entah lah mungkin mereka terpesona akan ketampanan abangku ini. Yaa aku akui memang Bang Rifki tampan, keren dan cool. Tapi ya apa mereka tidak melihat kalau disebelahnya ada aku setidaknya berhentilah melihatinnya sampai segitu kan aku jadi kesel karena terus diapandang seperti itu, anehnya bang Rifki walaupun dilihatin seperti itu dia biasa aja berusaha cuek seakan tidak peduli sekitar.
"Guys liat dah tuh cowok keren bangat sumpah"
"siapa sih yang disebelahnya cantik sih tapi dia tuh gak cocok tau gak sama cowo itu"
"Itu pacar nya atau istri nya yaa masa sih udah punya istri"
"Udah punya pacar belum yaa?"
Begitulah kiranya omongan orang sekitar kearah kami. Bang Rifki yang merasa aku kurang nyaman dengan omongan sekitar langsung menyuruhku cepat jalannya.
"Bang Rifki"
"Hmm" dia menyahut tanpa menoleh ataupun memelankan langkahnya yang panjang itu. Matanya sibuk menjelajah sekitarnya.
"Bisa nggak jalannya pelan-pelan?" Kataku lagi, menunggunya menyamai langkahnya.
"Azkiya engga bisa ngimbangin langkah kaki lebar abang . Ihh jangan buru-buru" aku yang terus mengomelinyaTiba-tiba bang Rifki berhenti. Membuatku yang tak siap langsung menubruk punggungnya.
"Auww, sakit. Abang kok berhenti sih engga bilang lagi kalo mau berhenti kan jadi nubruk nih. Sakit tauu" omel ku sambil mengerucutkan bibir kesal"Lagian kamu kenapa jalan dibelakang abang perasaan tadi disebelah abang deh"
"Makanya jalannya jangan lelet ketinggalkan" terus aja abangku ini masih nyebelinnya untung sayang kalo engga. Astaghfirullah.
"Lah abang yang kecepetan jalannya makanya kalau punya kaki jangan kepanjangan aku kan gak bisa nyamain langkah abang" omelki sambil melangkah mendahuluinya
"Dek omongan orang gak usah didengerin. Abang juga merasa kok abang ini emang ganteng jadi wajar aja banyak yang suka"
Aku yang mendengarnya jengah"PeDe bangat sih abangku ini"
" yaudah yuk nanti keburu mulai filmnya"
Setelah menonton aku langsung mengajak abang ke toko buku. Karena aku ingin mencari buku untuk tugas ku disekolah.
***
Dering alarm membuat gadis yang masih bergelung dalam selimutnya masih terjaga. Matanya mengerjap perlahan. Kamarnya yang hanya disinari lampu tidur temaram membuatnya segera beranjak menyalakan lampu utama setelah memeluk kembali boneka kesayangannya.Melihat jam yang sudah menunjukan pukul tiga dini hari. Buru-buru ia masuk kekamar mandi untuk mandi dan mengambil wudhu untuk menunaikan sholat malamnya. Bagi Azkiya mandi pagi menjadi kebiasaanya.
Sedingin itu ia mau mandi, apalagi menggunakan air dingin hanya karena Azkiya ingin seperti neneknya, walaupun sudah tua tapi masih terlihat awet muda.
Lima belas menit berlalu, Azkiya kembali dengan baju rumahannya. Segera digelarnya sajadah memakai mukena motif bunga kesukaannya dan mendirikan sholat malam sebanyak 4 rakaat.
Khusuk dalam solatnya, Azkiya terus berdoa kepada Allah dimulai memuji-Nya, bersolawat untuk nabi dan berdoa untuk kebaikannya. Ibadahnya tenang menikmati syahdu berdua dengan sang Khalik yang selalu menunggu hambaNya.
Senyum manis terbit dari bibirnya usai mengusap tangannya ke wajah. Azkiya selalu percaya apapun doanya Allah pasti akan mengabulkan atau menggantikannya dengan yang baik. Untuk itu, ia tidak pernah absen untuk terus meminta kepadaNya. Karena cepat atau lambat semuanya akan terwujud atas izin Allah.
Usai sholat, Azkiya menyempatkan mengaji lima halaman dan membaca artinya, sambil menunggu waktu subuh yang sebentar lagi berkumandang. setelah itu baru ia akan turun ke bawah dan memasak sarapannya. Ia selalu menyempatkan untuk membantu umi nya memasak.
Setelah membantu umi memasak Azkiya bergegas bersiap diri untuk menuju ke sekolah, dan setelah itu sarapan bersama keluarganya.
"Assalammualaikum semuanya"
"Waalaikumsalam sayang"
"Abi kok bang Rifki engga ada kemana apa masih dikamarnya?" Tanyaku pada abi karena melihat bang Rifki ngga ada
"Oh itu abangmu itu udah ke kantor karena ada meeting pagi ini" jawab abi
"Yah terus aku sama siapa dong berangkat sekolahnya kan biasanya sama bang Rifki"
"Ada abi yang akan antar kamu"
"Okedehh bi"
Sarapan sudah selesai saatnya berangkat ke sekolah. sesampainya di sekolah suasana masih sepi baru ada beberapa orang yang datang. Aku salim sama abi dan bergegas menuju kelas.
"Hati-hati yaa belajar yang benar"
"Iyaa abi ku sayang"
🌸🌸🌸
Update lagi jangan lupa terus vote yaa biar aku semangat updatenya.
Twitter: @fitrividuthh
Instagram: @fitrideaautami
Wattpad: @Fitrividya30Syukron jazakumullah khoiran katsiran 🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Azkiya Humaira
RomansaAzkiya Humaira gadis cantik, soleha, pintar yang disukai banyak orang khususnya laki-laki. Menjadi target beberapa cowo yang mendekatinya. Namun karena prinsip yang dimilikinya untuk tidak berpacaran, itu sebab nya dia begitu acuh. Sampai akhirnya...