RFD 12

822 98 31
                                    

Yoongi memandang  secarik kertas dari salah satu Rumah Sakit di Seoul, kertas itu berisi pernyataan jika 95% Park Minji adalah anaknya. Ia tak percaya tentu saja, namun saat melihat kertas itu lagi ia seolah-olah dipermainkan oleh kenyataan. Apa yg harus ia lakukan jika sampai orang tuanya tau, terutama ayahnya. Ia yakin, di detik saat orang tuanya tau, detik itu juga ia diminta menikahi Jimin, lagi.

Ia terus mondar mandi di ruang studionya, terus memikirkan cara agar bisa terbebas dari jerat tanggung jawab menikahi Jimin, namun tetap akan merawat Minji. Ia terus memikirkan segala cara tanpa sadar Suran memasuki studionya.

"Kau kenapa Yoongi?" Suran mendudukkan dirinya pada sofa yg tersedia.

Yoongi tersadar lalu mengalihkan perhatiannya pada Suran. Duduk di samping wanita itu lalu menggenggam tangan Suran dengan kuat. Tatapannya seolah memohon, entah apa itu yg jelas Suran dibuat heran.

"Aku ada sesuatu hal yg harus aku pertanggung jawabkan, ani maksudku kita." ucap Yoongi tiba-tiba dan membuat Suran semakin bingung.

"S-sesuatu apa?" tanya Suran ragu.

Yoongi memberikan kertas hasil test DNA itu kepada Suran. Suran membaca surat itu dengan teliti. Dan muncul sedikit kerutan di dahinya tanda ia bingung, lalu memandang Yoongi dengan pandangan tanda tanya.

"Test DNA? Park Minji? Siapa? Apa maksudnya ini Min Yoongi?" cerca Suran.

Yoongi menghela nafas dan bersiap untuk bercerita, menceritakan semua informasi yg ia dapatkan dari Jimin dan juga Jihyun.

"Jadi anak yg bersama Park Jimin saat ini adalah anakmu?" tanya Suran saat Yoongi sudah selesai bercerita.

Yoongi mengangguk. "Aku juga tidak menyangka jika saat kami bercerai ia tengah hamil. Padahal aku hanya menyentuhnya sekali, tapi ia bisa hamil dengan mudah. Sedangkan kau sudah ku sentuh puluhan, ratusan mungkin ribuan kali, tapi tak juga jadi." ucap Yoongi tanpa sadar.

"Jadi kau mengatakan jika aku mandul, begitu Min Yoongi?" sulut Suran.

"Bukankah kenyataannya begitu?" ucap Yoongi masih belum sadar.

"Oh, jadi kau ingin menikahi Jimin lagi karena ia sudah memiliki anak darimu dan kau meninggalkan ku setelah semua yg kita hadapi bersama, begitu?" pancing Suran.

Yoongi tersadar. "Ani, aku hanya mengatakan jik kau...." suara Yoongi meluruh.

"Aku apa? Mandul begitu? Tak bisa punya anak? Aku selingkuhan mu dulu? Aku perebut suami orang?" cerca Suran tak mau mendengar perkataan Yoongi. Tapi nyatanya semua yg ia sebutkan benar adanya.

"Buka begitu, sayang."  Yoongi mencoba merayu Suran.

"Apa? Hiks, kita sudah bersama selama tujuh tahun, aku yg lebih dulu mengenalmu sebelum dia. Jika dia sudah memiliki anak kau bisa mengambil hak asuh anakmu. Kita bisa menikah dan merawatnya bersama. Bukankah salah satu syarat orang tuamu merestui hubungan kita jika kau memiliki anak?" ucap Suran sambil menghapus air matanya.

Yoongi tampak berfikir sejenak, dan membenarkan perkataan Suran. Orang tuanya akan merestui hubungan mereka jika Yoongi sudah memiliki anak. Jika ia memiliki hak asuh anaknya, otomatis ia bisa menikah dengan Suran, dan itu juga termasuk pertanggung jawabannya pada Jimin. Sepertinya Yoongi sudah memiliki jalan keluar dari masalahnya.

"Kau pintar sayang." ucap Yoongi lalu memeluk Suran.

"Apanya?" bingung Suran.

"Kita akan menikah secepatnya. Tapi sebelum itu, ayo kita temui Jimin, kita harus bernegosiasi dengannya terlebih dahulu." ucap Yoongi lalu memakai jaketnya dan mengambil kunci mobil di meja juga dompet dan ponsel.

Run From DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang