Pluk
"Apaan deh?"
Renjun mengernyit aneh. Matanya menatap bungkusan roti dan susu yang berada di atas meja Shotaro, mereka tidak memesan itu. Lalu milik siapa? Milik seseorang yang kini sedang makan dengan ribut di pojokan sana.
Gerombolan nya Sungchan. Roti dan susu itu dari Sungchan, untuk Shotaro.
Sejak insiden Shotaro memberi plester pada Sungchan waktu itu, ia semakin gencar mendekati adik kembar Jaemin. Entah apa motifnya, tidak bisa ditebak. Kebanyakan menganggap murid kesayangan guru BK dan anak Komdis yang satu itu menyukai Shotaro, tapi mereka bahkan tidak pernah terlihat saling berinteraksi.
... tidak ada yang tahu kalau Shotaro yang mengobati Sungchan sewaktu hari pertama MOS.
"Dia lagi mau baik mungkin," ujar Shotaro enteng, tidak menganggap ini sesuatu yang besar sama sekali.
"Orang lain sih gua bisa tolerir, ini Sungchan loh, langganan BK dari awal-awal masuk! Hobby berantem, mukanya babak belur mulu, ya kali!" Shotaro mengernyit tidak setuju dengan Haechan. Memangnya anak semacam Sungchan begitu tidak boleh bersikap baik?
"Sungchan baik kok, Echan!" sanggah Shotaro.
"Ya tapi kerjanya tubir!"
"Ga ada hubungan nya," balas Shotaro. "Kamu ga boleh nilai orang kayak itu."
"Yauda iya."
"Tapi gua setuju sih sama Haechan." Haechan dan Yangyang dengan kompak melakukan high five.
.
.
."Ini dari siapa?"
"Sungchan paling."
Shotaro melirik anak yang baru saja lewat depan kelasnya. Si berandalan sekolah, Jung Sungchan. Benarkah coklat di atas mejanya ini dari dia? Bagaimana Sungchan bisa tahu kesukaannya?
"Ada yang liat tah tadi siapa yang taruh ini di meja Ku?" tanya sang penerima coklat pada teman sekelasnya. Mereka semua menggeleng serempak, artinya tidak tahu. Ia menghela nafas dan mengukir senyum, siapapun yang mengirim ini, terima kasih!
Di rumah, dia sedang di-hiatuskan dari coklat oleh Bunda nya.
.
.
."Taro milk tea!"
Shotaro melompat girang ketika menemukan minuman favorit nya berada di atas meja. Ia mengambil liquid berwarna ungu tersebut dan mengangkatnya tinggi-tinggi, pamer pada dunia karena telah dipertemukan dengan belahan jiwanya.
"Taro, ini juga ada..." Haechan menunjuk semua makanan beserta kartu ucapan tanda selamat di atas meja Shotaro dengan ekspresi aneh. "Ini ada chiki, coklat, kue, boba, oreo, biskuit, pizza, ada bunga juga malah romantis. Lo se-excited itu cuma sama Taro Milk Tea?"
"Tapi ini kesukaan aku!" ucapnya sambil mendelik. "Kalo Echan mau ambil aja, tapi kartu ucapannya jangan, kan buat aku."
"Iya bawel, untung cakep lu."
"Gak ada hubungannya ya."
"Keadilan sosial bagi seluruh rakyat good looking."
"Oh, ok."
"Oh ok?! Gitu doang?!" Haechan mencak-mencak tidak jelas atas respon Shotaro, terlalu biasa dan terlalu singkat! "Pengen tak hiiihhhh!"
Yang dikesalkan tertawa ringan, senang atas respon Haechan. Haechan kalau kesal itu lucu, kocak, campur-campur. Tapi kerjanya yang bikin kesal, Renjun terutama. Kalau Haechan sudah berulah, jangan harap Renjun akan diam saja. Anak Pak Suho itu sumbu nya pendek sekali loh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Panglima Tempur《Sungtaro》✔️
FanfictionShotaro punya beribu alasan untuk mencintai Panglima Tempur kelas 11. Dia akan meringkasnya, dalam 10 Chapter 📍Sungtaro location Bxb