[4] Permisi Paket

2.7K 472 6
                                    

"Permisi paket."

"Nana! Ada paket nak!"

"BUNDA NANA LAGI DI KAMAR MANDI!!"

"Yasudah atuh Ayah saja yang ambilkan! Sudah tau anaknya di kamar mandi!"

"Bunda tanggung!"

"Shotaro!"

"Saya! Kunaon Bunda?"

"Ambilkan paket di depan nak, tolong ya."

"Oki doki!"

Si Bunda yang lagi sibuk mengatur makanan anak sulungnya di dapur mendelik tajam pada suaminya—yang sedang asik menonton tv tanpa rasa bersalah.

"Nakamoto Yuta."

"Hee, Mas lebih tua loh dari kamu dek."

"Dak dek dak dek, tinggal ambil sebentar loh itu ke depan! Malas banget sih jadi manusia!"

"Yaudah aku alien kalo gitu."

"Kakak Junjun!"

"Saya Bunda!"

"Loakin Ayah nya dong! Capek banget Bunda urusnya!"

"Adekkk!" Yuta mengerang dengan wajah cemberut.

"AHAHAHAHHAHAHA!!"

Shotaro masih bisa mendengar gema tawa Dejun yang sedari tadi mengerjakan tugasnya di pantry dapur dan Jaemin di kamar mandi. Menertawakan Yuta yang nelangsa di sofa ruang keluarga, lagi-lagi diomeli oleh Winwin sang Bunda.

Ceklek

"Iya paket apa?" Shotaro mengernyit bingung. Bukan karena paketnya, tapi karena pengirim nya yang tidak memakai seragam khas pengantar paket. Oh, paket nya juga ternyata. Tidak ada label pengiriman sama sekali.

"Paket, Mas."

"Dari?"

"Yang di sana." Shotaro melirik dari balik pundak pengantar paket itu ke depan gerbang. Seorang laki-laki dengan jaket kulit tengah duduk di atas motor.

Ah, dia tahu siapa.

"Yasudah, matur suwun Mas."

"Sama-sama."

"Paket apa Taro?" tanya Bunda di dari dalam, melengking teriakannya diiringi rengekan Yuta.

"Paket buat Shotaro, Bunda!"

"Oalah! Ok!"

Shotaro menutup pintu rumahnya dan berjalan keluar gerbang. Di sana, dia mendekap paket nya sambil menatap sang pengirim.

"Permisi."

"Eh, iya? Ada apa dek?" balasnya.

"Ga boleh parkir di depan rumah orang."

"Oh gitu ya dek? Baik-baik, maaf ya dek."

"Iya, Mas."

Runtuh sudah, luluh lantak pertahan Sungchan mendengar kata Mas dari Shotaro. "Ya Tuhan, dek udah dibilang jangan panggil Mas."

"Mas nya juga panggil adek, kita kan seumuran."

"Bagaimana Kapten? Sudah terima paketnya?"

"Sudah, ini. Apa sih isi nya?" Shotaro mengangkat kotak di dekapannya pada Sungchan. "Kamu kan bisa kirim sendiri ke rumah?"

"Takut ah, Ayah Mu keliatan nya galak."

"Baik kok! Kamu belum ketemu padahal."

"Sudah, waktu dia antar kamu sama Jaemin."

Panglima Tempur《Sungtaro》✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang