Sepi dan selalu sendiri

12 5 3
                                    

Maaf typo bertebaran

Selamat membaca

.
.
.
.
.
.
Tak terasa sudah sore saja hari ini. Hani tak merasa jika dia sudah lama menonton berbagai film di laptopnya.

Ia duduk di kasurnya dan membernarkan rambu yang berantakan lalu ia mengikat kuncir kuda.

Setelah itu Hani keluar ke kamar tak lupa sebelum keluar dari kamar Hani sempat merapikan tempat tidurnya yang seperti kandang sapi berantakan, mengambil dan membuangnya di tempat sampah saat bungkusan makanan itu berserakan. Merapikan tempat tidurnya yang sudah acak acakan tak berbentuk.

"Bi Inah." Teriak Hani sambil berjalan menuju ke dapur.

"Iya non, bibi dibelakang." Teriak bi Inah.

Lalu Hani berjalan menuju ke belakang dimana disana ada sebuah taman kecil yang banyak bunga warna warni.

Hani sedang melihat bi Inah yang sedang menyiram tanaman itu. Dan setelah selesai bi Inah berjalan mengarah ke tempat duduk Hani yang berada ditaman kecil tersebut.

"Ada apa non?."

"Gapapa bi." Ucapnya

"Non mau makan?."

"Kalau mau makan udah bibi siapin di meja." Ucap bi Inah.

"Ayah sama bunda belum pulang bi?." Tanya Hani dengan clingak clinguk mencari keberadaan orang tuanya.

Bibi hanya bisa menghela nafas panjang dan menatap wajah anak bosnya itu. Kasihan itulah yang dipikirkan Bi Inah.

"Belum non." Ucapnya dengan nada rendah sambil mengusap kepala Hani dengan lembut.

"Sama sekali bi?." Tanya Hani lagi dengan wajah yang memelas.

Hanya dijawab dengan anggukan kepala oleh bi Inah, beliau juga tidak tau kemana bosnya itu pergi.

Apa susahnya sih memberikan waktu sekecil untuk anaknya, apa begitu susah?

***

Setelah berbincang bincang dengan bi Inah, Hani pergi meninggalkan bi Inah ditaman belakang, ia menuju ke kamar untuk mandi dan turun ke bawah lagi untuk menyantap makanan yang sudah disajikan oleh bi Inah dari tadi.

Sendiri, sepi, sunyi itu lah yang dirasakan oleh Hani saat ini. Apa kalian juga merasakan apa yang dirasakan oleh Hani? Kalau begitu mari bergabung agar ramai biar gak terasa sepi lagi. Hahaha

Setelah selesai makan dia kembali lagi ke kamar menuju ke balkon kamarnya. Sambil melihat orang lalu lalang dijalan dan melihat bintang yang sangat indah bertaburan dilangit.

"Huh." Helaan nafas Hani.

"Kapan ya gue bisa kaya dulu lagi bisa makan sama ayah bunda, main sama mereka tertawa bareng tidur bareng."

"Hahaha." Tawa yang sangat memenyakitkan

Angin yang menerpa dirinya sangat dingin, dia hanya bisa memeluk dirinya sendiri dulu jika kedinginan dia akan dipeluk oleh ayahnya atau bundanya tapi sekarang...
Hahaha.

Tuhan itu sudah mempunyai rencana yang indah jika sekarang kita memiliki masalah dan masalah itu selalu datang ke kita berarti Tuhan sayang kita karena apa? Karena saat masalah datang kita akan senantiasa akan bersyukur dan akan selalu mengingat Tuhan.

Tuhan juga tidak memberikan masalah ke kita jika memang hambanya tidak bisa melewatinya, jika kita selalu merasa bahwa masalah itu sangat berat tapi Tuhan tau jika hambanya bisa melaluinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 10, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My life [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang