chap 2

1.5K 176 13
                                    

Handsome Maid Son
[Anak Maid Tampan]

Happy Reading^^
-

-

-
























































Nungguin ya:)

Ehe

-

-

"Wahh lihat siapa yang datang? Pangeran Lee Bucin Jeno?"

Jeno yang baru masuk kelas hanya mengerjapkan matanya bingung.

"Apa maksudmu Cas?"

"Heyy.. kau kira aku tak tahu apa yan kau lakukan didepan kelas Jaemin tadi? Sudah jangan mengelak lagi aku tahu kalian berpacaran."

Jeno hanya menghela nafas dan duduk disamping teman sebangkunya, Lucas.

"Aku dengan Jaemin hanya sebatas teman. Dan kau tahu sendiri orang tuaku juga bekerja pada keluarganya jadi wajar saja jika aku perhatian padanya, ibaratnya aku bisa dikatakan sebagai asisten ataupun bodyguardnya." Jelas Jeno panjang lebar namun Lucas mengabaikannya.

"Ya ya terserah kau saja. Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi kedepannya. Siapa tahu dimasa depan kau menjadi suaminya Jaemin?"

Jeno hanya diam mengabaikan Lucas yang masih mengoceh tidak jelas hingga bel masuk berbunyi.

Jam pelajaran mulai berlangsung dengan tenang hingga bel istirahat. Seperti biasa, Jeno segera membereskan buku buku nya dan keluar untuk menjemput Jaemin.

"Hai, bagaimana belajarnya?" Jeno menghampiri dan membantu Jaemin yang tengah membereskan buku.

"Menyebalkan, soal matematika yang ku kerjakan hanya mendapat nilai 85." Jaemin mengadu sambil mengerucutkan bibirnya.

Jeno hanya terkekeh dan mengusak gemas rambut pink itu. "Itu sudah bagus, pulang sekolah nanti aku akan membantumu memperbaikinya."

"Terimakasih. Ayo ke kantin, perutku sudah berbunyi daritadi" Ucap Jaemin girang sambil menggandeng lengan Jeno keluar kelas.

"Wah wah.. tak lama lagi aku akan sakit mata melihat ini.. bagaimana denganmu Haechan-ah?" Ucap teman sebangku Jaemin

"Yah, Kau benar Renjun. Sebentar lagi aku akan masuk rumah sakit karena diabetes." Sahut Haechan yang duduk di belakang tempat Jaemin.

Mereka berdua adalah sahabat Jaemin sekaligus penonton dalam drama gula yang sedang dimainkan saat ini.

"Lihatlah, dia bahkan lupa jika masih ada kita disini." Renjun menghela nafas kesal.

"Sudahlah, lebih baik kita menyusul mereka."

Akhirnya mereka keluar kelas menyusul pasangan aneh yang sudah ke kantin deluan. Dan benar saja, sesampainya dikantin mereka disuguhkan lagi dengan drama gula dimana Jeno sibuk menyuapi Jaemin, sementara yang disuapi sibuk memainkan ponsel.

"Ekhem.. tolong kami bukan patung disini." Ucap Renjun mengalihkan perhatian keduanya.

"Oh, Renjun duduklah. Dimana Haechan?"

"Dia sedang memesan makanan."

Jeno hanya mengangguk dan melanjutkan acara menyuap sang tuan muda. Tak lama Haechan datang dengan makanannya dan Renjun.

"Jangan aku saja yang kau suapi.. kau juga harus makan Jen.." Jaemin meletakan ponselnya dan mengambil alih sendok di tangan Jeno.

"Nah.. buka mulutmu.. aaaaa...."

Kini giliran Jaemin yang menyuapi Jeno tak peduli jika mereka menjadi pusat perhatian toh sudah biasa bagi siswa siswi disekolah ini.

"Wah.. aku iri.. Mark Hyung belum pulang dari Jepang." Ucap Haechan memanyunkan bibirnya. Mark adalah kekasihnya namun pria itu sedang berada di Jepang untuk Olimpiade Sains.

"Sebentar lagi juga akan pulang. Serindu itu kah kau?" Renjun mengejek yang dibalas jitakan kening oleh Haechan

"Yak memangnya kau tidak iri melihat Duo J yang kerjanya selalu membuat siswi siswi disana mimisan?"

"Tidak.. aku sudah kebal." Jawab Renjun santai.

"Yah, kau kan ada Lucas jadi buat apa iri.."

"Yak apa maksudmu!? Aku tidak ada apa apa dengan raksasa itu!" Elak Renjun.

"Eh ada baby Renren..."

"Oh tidak.."

Baru saja dibicarakan, orang yang menjadi topik pembicaraan kini sudah bergabung dengan membawa nampan makanannya.

"Kebetulan sekali, Renjun merindukanmu Lucas." Sahut Jaemin jahil.

"Aku tidak!"

"Tidak apa baby.. aku juga merindukanmu.." Lucas dengan cengiran khasnya menempeli Renjun.

"Jauh jauh dariku. Kau bau kutu!"

"Tidak aku wangi."

Jaemin, Jeno serta Haechan hanya tertawa melihat Renjun yang kesal karena di dekati Lucas.

"Sudahlah, aku sudah tidak nafsu makan setelah melihat wajahmu. Aku pergi!" Renjun bangkit dari kursinya dan pergi ke kelas.

"Ya baby Renren tunggu aku!"

Tentu saja dengan Lucas yang menyusulnya.

"Jangan memanggilku seperti itu bodoh! Dan jangan ikuti aku!"

Yang lain kembali tertawa lucu melihatnya. Setelah hening beberapa saat Haechan pun ikut berdiri dari kursinya.

"Eh, kau mau kemana?" Tanya Jaemin.

"Aku akan mencari tempat lain saja, gula darahku akan tinggi jika bersama kalian. Nikmati waktu kalian.."

Jeno dan Jaemin hanya menatap bingung kepergian Haechan.

"Hey ada apa dengannya?" Jaemin masih tak paham rupanya.

Jeno hanya menggendikan(?)  bahu tidak peduli.

"Biarkan saja, mungkin efek samping rindu Mark."

Jaemin mengangguk polos dan keduanya melanjutkan acara suap menyuap hingga makanan keduanya habis.

To

Be

Continue^^
Thanks for reading*
Mohon kritik dan saran^^
Dan yang aku kasih (?) Itu bener ga sih "kata" nya? Tolong beri tahu ya:)
Jangan lupa votmet kalau boleh:)

My Love, My Guard [NOMIN YAOI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang