chap 7

1K 130 9
                                    

Hai hai... aku kembali~~

Happy Reading sayang^^

_________________________________________
My Guard, My Love
____________________________

Malam ini malam minggu. Apa yang biasa orang lakukan disaat malam minggu? Banyak yang dilakukan seperti rebahan santai dikasur empuk, jalan jalan dengan kekasih, makan snack yang banyak sambil ditemani oleh film yang seru, ada juga yang mojok disudut kamar sambil meratapi nasib tak punya kekasih seperti readers misalnya?

Canda sayangkuu jangan marah yaa:)

Namun tidak untuk Renjun. Lelaki itu hanya diam berdiri di balkon kamarnya sambil menatap langit malam yang penuh bintang. Renjun menurunkan pandangan menatap ponsel yang ada dalam genggamannya. Jarinya bergerak menyentuh ikon kontak dan mencari sebuah nama.

'Maaf nomor yang anda tuju tidak dapat dihubungi.....'

"Hah..."

Renjun hanya bisa menghela nafas saat nomor yang ia telfon tidak tersambung. Entah sudah berapa kali Renjun menelfon nomor itu namun tetap saja tidak membuahkan hasil.

"Bagaimana kabarmu phin?" Gumamnya sambil menyandarkan kepala dipagar balkon.

"Aku merindukanmu..."

Yah sebenarnya Renjun sedang menunggu seseorang yang entah tiba tiba hilang kontak dengannya. Berkali kali Renjun menelfon namun nomor nya tidak aktif.

"TIN TIN!" Suara klakson motor membuyarkan lamunan Renjun. Renjun hanya menaikkan alis bingung melihat siapa yang datang .

"Lucas?"

Oh benar.. lelaki yang menaiki motor sport itu adalah Lucas. Lelaki tinggi dengan setelan kaos putih berjaket kulit hitam dan celana jeans turun dari motor tak lupa melepas helm yang dipakainya. Renjun hanya menatap heran untuk apa Lucas datang malam malam kerumahnya.

Sepertinya Lucas pun menyadari kalau Renjun sedang berada di balkon kamarnya. Matanya langsung mengarah ke balkon menatap Renjun yang juga tengah menatapnya.

"Sini turun.." itu hanya bahasa isyarat karena Lucas hanya melambaikan telapak tangannya.

Mata Renjun mengerjap pelan dan telunjuknya mengarah ke dirinya.

"Aku?" Lucas mengangguk. Oh ayolah apakah mereka bisu hingga tak ada suara yang dikeluarkan?

Renjun menggeleng ribut. "Tidak mau!"

Lucas mencebik kesal dan matanya bergerak seperti mencari sesuatu. Aha! Dapat! Sebuah batu agak sedang kini sudah berada ditangan Lucas.

"Turun atau ku lempar batu ini!" Kembali dengan bahasa isyarat Lucas berpose seolah ingin melempar batu tersebut. Renjun tentu saja menggeleng dengan tangan yang terangkat kedepan seolah menahan.

"Jangan!"

"Makanya turun cepat! Jangan membuatku menunggu!" Akhirnya suara keluar juga dari mulut lucas.

Renjun mendengus kesal dan akhirnya dengan berat hati turun ke bawah yah daripada Lucas melempar batu ke balkonnya. Itu bahaya! Bagaimana jika kaca jendelanya pecah? Memangnya readers mau membelikan kaca jendela baru untuknya?

My Love, My Guard [NOMIN YAOI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang