6 : baby room

12 1 2
                                    

🌼
.
🌼
.
🌼

Matahari pagi membangun kan James dari tidur nya, James bangkit dari ranjang berjalan ke wastafel untuk membasuh wajah namun suara ketukan pintu menghentikan langkahnya. Dari suara ketukan yang tak kunjung henti itu James tau siapa yang ada di Balik pintu nya. July.

James membuka pintu dan benar saja, July sudah berada di depan kamar nya lengkap dengan tas merah muda dan keranjang ditangan nya.

"Selamat pagi pangeran tidur"

"Ada apa lagi hari ini?"

"Hey... Kita masih dalam tour rumah sakit amorspei. Kau lupa?"

"Masih?"

"Tentu saja, Ini akan berlangsung selama 1 bulan"

"Ya, 1 bulan. Kalau aku masih hidup"

"Kau adalah perusak harapan terhandal yang pernah aku temui"

"I am" James menyeringai.

"Ayo cepat mandi, kita akan ke tempat favorit ku hari ini"

"Kemana?"

"Cepatlah saja, aku tunggu di sini"
July mendorong James masuk ke kamar mandi.

15 menit berlalu, James keluar dengan celana treining hitam dan kaus putih polos.

"Sudah?"

"Hm"

"Ayo ikut aku" genggam July Membawa James keluar.

Entah kemana July membawa nya, 5 menit berjalan tanpa obrolan. James hanya diam tak berniat membuka percakapan, menatap tangannya yang di genggaman oleh July, Dan akhirnya mereka berhenti di sebuah pintu.

"Kita sampai" senyum July

"Ruangan bayi?"

July mengangguk bersemangat.

"Untuk apa kita kesini?"

"Untuk berkebun. Ya tentu saja bertemu bayi!"

"Tapi untuk apa? Hey aku tidak suka anak kecil"

"Ya aku tau, terlihat jelas di wajah mu"

"Lalu untuk apa bawa aku kesini?"

"Untuk membuat mu suka, lihat itu. Jari jari kecil itu. Bagaimana mungkin ada orang yang tidak suka?"

"Ada, orang itu didepan mu"

July mendengus kesal pada james.

"Untuk apa sekat mawar putih itu?" Tanya James melihat keranjang yang dibawa July.

"Ini untuk para malaikat kecil itu. Ayo masuk" July menarik tangan James

"Halo suster Jane"

"Ingin memberi bunga?"

July mengangguk bersemangat.

"Baiklah, steril kan diri mu terlebih dahulu. Dan ingat jangan berisik, mengerti."

"Tenang saja, hey dengar itu." July menyikut perut James.

"Awww... Iya Dengar"

"Ayo"

Mereka masuk perlahan lengkap dengan baju, masker dan penutup kepala serba hijau. Melangkah perlahan takut membangunkan para bayi kecil yang sedang tertidur lelap. July mulai mengeluarkan bunganya satu persatu, lengkap dengan sebuah kartu ucapan dan nama masing masing bayi.

Setelah menempelkan bunga dan kartu ucapan itu di ranjang bayi, mereka keluar untuk melihat nya dari balik kaca.

"Ada 12 bayi disini, 7 perempuan dan 5 laki laki. Yang itu namanya Louis, dia sudah 3 hari disini, mungkin sebentar lagi akan pulang. Yang dua itu Hana dan Hendry, mereka kembar. Mereka lahir bersamaan dengan Louis, sebentar lagi juga akan pulang. Lucu sekali ya."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 18, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

🌼100% July 🌼Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang