"Jadi.. ini kakak lu, Bang?"
Adnan memasang wajah polosnya kala melihat Kak Niara yang sedang duduk di samping gue, lebih tepatnya.
Gak cuma Adnan, Gyan pun yang baru aja turun dari lantai atas karena habis mandi pun kaget ketika melihat ada seorang perempuan yang masuk ke dalam kosan.
"Ya Allah jantungan gua lama-lama." Ucap Gyan sambil mengelus dada.
Kedatangan Kak Niara hari ini sebenarnya dalam rangka kepulangannya dari Jepang, serta ada beberapa hal yang harus dia urus di Jakarta sebelum balik ke Bandung.
Gue pun kena getahnya, gue pikir Kak Niara bercanda mau dateng ke kosan dan mau ketemu sama yang lain. Ternyata beneran, udah gitu pake alibi ke pacarnya bilang mau silaturahmi. Ya mau gak mau nurut.
"Haaaii!! Aku ngerepotin ya? Maaf ya guys heheheh.."
Kak Niara, dia selalu mau tau soal kehidupan adiknya. Mulai dari pendidikan, teman, ataupun pacar.
Sebenarnya buat gue wajar aja Kak Niara bersikap kayak gitu. Terlebih lagi gue adik laki-lakinya. Gue paham kenapa Kak Niara sebegitu protektif nya sama gue.
"Kakak bukannya kerja di Jepang ya? Adnan gak tau ternyata Kakak udah di Jakarta dari sebulan yang lalu,"
"Ya ngapain juga dia ngabarin lo, emang lo adeknya apa?"
"Kan kita fren Bang lu mah gimana sih,"
"Alah babi." Adnan dan 1001 alasannya.
Suasana di kosan jadi lumayan rame walaupun Bang Danish pergi, dan Haidar yang mendadak balik ke Solo karena Ayahnya sakit.
Satu yang menarik perhatian gue sedari tadi adalah Mas Genta.
Iya, dia pacar Kak Niara. Dulu mereka bersahabat sejak SMP. Tapi ketika lulus mereka berpisah, Kak Niara pindah ke Bandung dan Mas Genta pindah ke Surabaya.
Entah gimana mereka bisa ketemu lagi dan tau-tau udah berstatus pacaran. Dan gerak-gerik mereka berdua tuh beda banget gak kayak terakhir ketemu beberapa tahun yang lalu.
"Danish pergi ya? Haidar kemana kok kayaknya daritadi gak keliatan," Tanyanya.
"Haidar pulang ke Solo Kak, Ayahnya sakit." Jelas Gyan yang saat itu sudah membawa beberapa gelas mug berisi air mineral.
"Mas Genta suruh masuk aja Kak, jangan diluar."
"Iya nanti ku suruh masuk. Lagi ngerokok soalnya,"
Saat itu juga Bang Danish balik. Kayaknya urusannya udah beres juga. Panjang umur perjuangan (halah).
"Lah.. siapa nih? Udah lama gak ketemu kita." Sahut Bang Danish.
"Apaan sih lo hahahaha, eh udah ketemu yang diluar belum?"
"Udah barusan. Suruh masuk aja sih ngapain diluar gitu.."
"Lagi ngerokok Bang biarin aja," Ujar gue.
Beberapa menit kemudian Mas Genta masuk dan menyapa semua yang ada di dalam kosan, termasuk gue.
Bentar deh, gue sebenernya mau cerita tentang Mas Genta. Karena entah kenapa sejak Kak Niara memutuskan buat pacaran sama dia, gue merasa sedikit ganjal.
Ini gara-gara waktu Mas Genta difitnah sama salah satu basis di sekolahnya pas masih SMP. Can you guys imagine, anak SMP udah paham fitnah-memfitnah? Terlebih lagi anak laki-laki.
Kak Niara yang saat itu tau permasalahannya, sempet urung niat buat lanjutin pertemanannya sama Mas Genta. Kak Niara saat itu krisis posisi. Karena takut dia jadi kena imbasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spring to Summer
FanfictionDanish, Gyan, Ikram, Haidar dan Adnan sadar akan pertemuan tidak sengaja mereka di masa lalu. Yang mana membuat mereka paham bahwa; hidup tidak berotasi dan berpihak pada diri sendiri, serta adanya tendesi antar satu dan yang lainnya.