|2| Sekolah

3 1 0
                                    





Happy Reading guys!!!!
Jangan lupa vote!!
(☆^ー^☆)


•••••

Lima tahun berlalu...

Gadis kecil menyedihkan kini telah berubah menjadi gadis remaja berusia 15 tahun yang memiliki paras bagai bidadari, sangat cantik. Namun sayang di wajah nya tidak ada senyuman sama sekali. Hanya ada wajah datar nan acuh nya. Senyuman nya seperti sangat mahal, hanya orang-orang tertentu saja yang dapat melihatnya, siapa lagi kalau bukan Bunda Anne dan keluarganya. Dia adalah tokoh utama kita yaitu Lesya.

Hari ini adalah hari pertama Lesya bersekolah secara resmi setelah menjalani masa Mos tiga hari yang lalu. Lesya sudah siap dengan seragam Khusus SMA Starligh, Kemeja putih dilengkapi Almamater biru navi, dan rok selutut warna senada dengan Almamater , tidak lupa juga kaos kaki yang di baluti sepatu pentopel hitam. Sangat cocok dengan tubuh Lesya, terlebih Ia mementingkan kerapihan.

Kali ini Lesya berangkat berjalan kaki, karena jarak sekolah dan rumah nya tidak terlalu jauh. Tadi juga Bunda Anne sempat menawarkan tumpangan, namun Ia menolak dengan alasan ingin beradaptasi dengan lingkungan. Tentu itu hal yang wajar kan?

Lesya sudah ada di depan gerbang, yang tertera nama SMA STARLIGH. Banyak Siswa-siswi yang berhamburan masuk ke dalam sekolah dengan berbagai raut wajah, ada yang ceria terlebih murid baru disini, ada yang malas-malasan karena hari ini akan di mulai kembali proses belajar mengajar itu lebih didominasi oleh kakak kelas, dan ada juga yang tidak sabar bertemu dengan teman baru atau mencicipi masakan kantin yang rasa nya tidak bisa di ragukan. Berbeda sekali dengan raut wajah Lesya yang tidak menampilkan raut apapun alias datar. Melangkah dengan pandangan lurus ke depan tidak mempedulikan obrolan orang-orang yang berlalu-lalang di setiap Koridor Kelas.

Dia tampak cuek.

Dan yang membuat hati Lesya kesal adalah cibiran orang-orang yang menilai Lesya sebagai gadis sombong.

Lesya menghentikan langkah nya saat tiba-tiba ada seorang gadis berlari berlawanan arah tanpa melihat ke depan. Saat gadis itu berbalik dia terkejut melihat ada Lesya di hadapan nya, terlebih kaki nya yang sudah tidak bisa di rem mendadak. Dia berteriak lantang membuat Lesya berdecak malas.

"Heyy!! Lo minggir!! Gue nggak bisa berhenti! " teriak nya.

1 detik...

2 detik...

3 detik...

Dan

Bruk...

Lesya menyingkir disaat jarak nya dengan gadis tersebut tersisa satu langkah, akibat nya gadis tersebut terhuyung ke depan karena mengira Lesya akan menangkap tubuh nya. Tanpa mempedulikan gadis tersebut Lesya kembali melangkah tanpa rasa bersalah sedikit pun. Memang disini dia tidak bersalah, yang salah adalah gadis yang kini sedang terduduk di lantai.

"Ck, heh Lo! " orang tersebut berteriak kepada Lesya.

Lesya tidak berniat untuk berbalik dan terus melanjutkan langkah nya, namun baru beberapa langkah tas nya di tarik ke belakang oleh gadis tadi.
Dengan terpaksa Lesya berbalik dan menatap datar gadis itu.

"Lo bukan nya nyingkir malah ngalangin yah! Tuh gara-gara Lo gue jadi jatuh tauk!? " gerutu orang tersebut.

Mata Lesya beralik kepada satu bintang yang terdapat di bagian kiri Almamater gadis tersebut. Oh seangkatan, pikir Lesya.

"Heh! Lo denger nggak sih tadi gue ngomong apa? " Lesya masih diam tidak menanggapi ucapan gadis di hadapan nya.

Kuping nya terasa panas dengan gerutuan gadis di hadapan nya. Tapi Ia mencoba untuk menahan diri dan tidak membalas ucapan gadis itu, bisa sampai subuh kalau di ladeni, pikir Lesya.

"Udah ah! Males banget kayak ngomong sama tembok aja " decak nya kemudian berlalu meninggalkan Lesya dan beberapa cibiran orang-orang tentang nya.

'Tuh kan dia itu sombong banget! Udah kayak berkuasa aja! '

'Anjir muka nya datar-datar gitu udah kayak cogan wattpad'

'Cantik sih tapi sayang datar'

'Tipe gue cuyy!! '

'Akhirnya do'a gue terkabul, bidadari gue udah jemput'

'mimpi lo'

Dan banyak lagi cibiran orang-orang di Koridor tersebut. Sedangkan Lesya? Dia bodoamat dan kembali melanjutkan langkah nya.

Sampai kelas Lesya segera mendudukkan dirinya di bangku pojok di dekat jendela, sendirian. Tidak ada yang mau duduk sebangku dengan nya, hanya karena kejadian di Koridor yang membuat Leysa di cap sebagai gadis Sombong. Oke, tidak apa-apa selama ini pun Lesya selalu sendiri jika di sekolah.

Lesya menyandarkan punggung nya pada sandaran kursi, mata nya mengawasi setiap aktivitas yang ada di kelas nya. Ada yang berkelompok dengan perbincangan yang heboh, ada yang tiduran, ada yang baca buku dan lain sebagainya. Mungkin kalau dilihat-lihat hanya Lesya yang nganggur. Nasib jomblo yah gini..

Keadaan yang riuh tiba-tiba senyap karena kedatangan seorang guru netrik dengan make up tebal berjalan memasuki kelas. Nama nya Miss Tasya, guru paling gaul di SMA Starligh, jangan salah setiap ada gosip hangat Miss Tasya pasti akan tahu itu.

"Hallo everyone " ucap Miss Tasya Lantang.

"Hallo Miss" jawab semua serempak, termasuk Lesya.

Dengan gaya angkuh Miss Tasya duduk di singgasana nya-- eh enggak deng- di kursi guru.

"Sebelum kita belajar Saya akan mengabsen terlebih dahulu, oke sayang!? " ucap Miss Tasya.

"Oke Samyang" celetuk seorang laki-laki yang berada di pojok, nama nya Butet.

"Heh! Siapa yang manggil saya Samyang? " Miss Tasya bangkit dari kursi nya dan memandang seluruh murid tajam.

"E-enggak ada bu! Ibu salah denger kali " Ucap seorang Siswi yang berada di barisan depan, namanya Mona.

"Iya bu betul kata Mona, mungkin yang manggil ibu Pak Rios " saut teman sebangku nya, nama nya Putri, namun saat MOS dia sering di panggil Uput.

"Ahh! Kalian benar mungkin Pak Rios salah bicara, harus nya Sayang bukan samyang " Miss Tasya tersenyum malu-malu hal tersebut membuat Lesya bergidig ngeri. mau aja di bohongin, batin Lesya.

Oh iya ngomong-ngomong Pak Rios itu Guru laki-laki yang menjadi incaran guru perempuan yang masih single loh! Pak Rios merupakan Guru Olahraga, dengan tubuh atletis dan wajah yang lumayan tampan, mampu membuat hati Siswi-siswi dan guru-guru di SMA Starligh klepek-klepek termasuk Miss Tasya. Rumor nya sih dulu Miss Tasya dan Pak Rios itu pernah menjalin suatu hubungan, namun kandas karena Miss Tasya ketahuan selingkuh. Miss Tasya nggak terima dong!! Oleh sebab itu sekarang Miss Tasya ngejar-ngejar Pak Rios pas tau Ia ngajar di Sekolah yang sama.

"Ciee ibu salting yee!? " goda salah satu Siswi di barisan kedua dekat jendela, nama nya Nica siswi yang sok akrab sama guru-guru, alias Caper. Mon maaf yah Nic...

"Eh siapa juga yang salting udah lanjut lagi absen nya" ucap Miss Tasya mengakhiri pembahasan mengenai mantan kekasih nya.

Waktu berjalan begitu cepat, bel istirahat sudah berbunyi sekitar lima menit yang lalu. Lesya beranjak dari kursi kemudian berjalan keluar kelas tanpa tujuan. Ia menghembuskan nafas berat, dunia nya memang sepi. Baik di SMP atau SMA sama saja dia selalu sendiri.

Lesya berbelok ke arah lorong yang sepi, mungkin Ia akan menemukan tempat yang Sesuai dengan kepribadiannya. Mata nya menangkap sebuah kursi panjang dekat jendela, dan yang terpenting adalah tempat ini sepi.

Dengan langkah ringan, Lesya berjalan ke arah tempat tersebut dan mendudukki kursinya. Kepalanya Ia sandarkan ke tembok dengan aero phone di kedua telinga nya. Mata nya terpejam menikmati alunan lagu yang terdengar.

"Hiks.. Maaf kak! "

Refleks Lesya membuka mata nya terkejut, dia mengedarkan pandangan nya ke segala penjuru, namun nihil tidak ada apapun.

'Setan? ' Batin Lesya. .







Vote!!!
Biar semangat nulisnya.

Sampai jumpa lagi.
(ノ^o^)ノ

Dreamsy [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang