BAGIAN 3|| DITINGGAL DAVID

358 30 0
                                    

"Jadilah Dewasa dengan cara mempunyai prinsip menjaga wanita itu adalah kewajiban."
.
.
.
.
Happy reading
.
.
.
.

3. DITINGGAL DAVID

Erlan bersenandung kecil sambil menuruni anak tangga rumahnya, cowok itu sudah siap dengan seragam putih abu-abu nya dengan senyum yang lebar ia berjalan mendekati meja makan yang mana sudah ada Arga- Papa Erlan yang sedang duduk manis dengan koran di tangan dan teh di depannya.  sedangkan Mama Naura, sedang sibuk menyiapkan masakannya lalu meletakannya di atas meja makan.

"Pagi mah, pah." Sapa Erlan pada Papa Arga dan Mama Naura.

"Pagi, bang." Sahut Mama Naura pada Erlan sedangkan Arga hanya melirik sebentar lalu kembali fokus membaca koran di tangannya.

Seperti ini lah keadaan setiap pagi kalau di rumah Erlan. Setiap pagi ia sering melihat Papa Arga yang sedang membaca koran dan Mama Naura yang memasak untuk sarapan keluarga kecilnya. Sungguh berbalik bukan dengan keadaan rumah Manda. Kalau setiap pagi Erlan sering di buatkan sarapan oleh sang mama sedangkan Manda hanya bisa di buatkan oleh ART rumah nya.

"Makan dulu," suruh Mama Naura dengan membawa mangkok besar yang berisi nasi goreng pada Erlan. Wanita itu menuangkan nasi goreng ke piring Erlan dan tak lupa juga ia meletakan telor dadar di atas nya.

"Makasih, mah." Ucap Erlan, wanita itu tersenyum lembut lalu beralih pada piring sang suami yang belum berisikan apa pun.

"Kayla mana? Nggak ikut sarapan?" Tanya Erlan seraya menyendok kan nasi goreng ke dalam mulutnya.

"Nggak, dia lagi sakit." Jawab Mama Naura membuat Papa Arga memberhentikan kunyahan nya. Papa Arga berdiri dari kursinya lalu berjalan menuju kamar putri bungsunya dan melupakan sarapan yang baru di makan beberapa sendok.

"Khawatir banget papa sama Kayla, sampai lupa sarapan nya belum habis setelah dengar kabar Kayla sakit." Ujar Erlan sambil menyendokkan nasi gorengnya lagi.

"Nama nya juga anak cewek, bang. Lebih dekat sama papa nya!" Ujar Mama Naura.

Beberapa saat Erlan dan Mama Naura terdiam, mereka sibuk dengan sarapan mereka masing-masing. Sampai terdengar suara ketukan kaki menuruni tangga. Mama Naura mengalihkan padangan nya pada Papa Arga yang sedang menuruni tangga.

"Gimana?" Tanya Mama Naura pada Papa Arga.

"Masih tidur, nanti kalau demam nya masih belum turun juga langsung di bawa ke rumah sakit aja." Tutur Papa Arga yang di angguki oleh Mama Naura.

"Mah, pah, abang berangkat dulu ya." Pamit Erlan seraya menyamping kan ransel hitamnya pada pundak sebelah kiri.

"Tapi itu nasi goreng nya belum habis!" Kata Mama Naura sambil menunjuk piring Erlan yang belum habis.

"Erlan udah kenyang, kalian lanjut aja makanan nya." Ucap Erlan seraya menyalimi tangan Mama Naura dan setelah nya ia berjalan ke samping Papa Arga, lalu mengulurkan tangan nya di depan Papa Arga.

"Papa jangan sampai lupa makan, jangan cuman karena dengar kabar Kayla sakit papa langsung lupa sama sarapan nya." Ucap Erlan mencium tangan Papa Arga, pria itu tersenyum tipis pada sang putra lalu mengangguk.

"Iya," balas Papa Arga.

Setelah itu Erlan keluar dari dapur menuju garasi rumah untuk memanaskan mesin mobil nya. Pagi ini ia berniat untuk berangkat menggunakan mobil putih milik nya yang sudah lama tidak pernah ia gunakan lagi semenjak ada motor. Erlan masuk ke dalam mobil lalu menjalan kan mobil nya keluar dari perkarangan rumah.

>>><<<

"Ingat lho pesan abang tadi, jaga diri waktu abang pergi KKN." Ucap David pada Manda yang berdiri di depan nya.

ERLANGGA (NEW VERSION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang