PROLOG

2.3K 103 4
                                    

Jangan lupa vote dan komen yang banyak ya biar aku tambah semangat💕

Kalau bisa setiap paragraf ada komen kalian:-)

.
.
.
.
Happy reading
.
.
.
.

"Obat sebuah kerinduan adalah pertemuan"

Seorang gadis berlari memasuki halaman sekolah, dengan senyum yang tidak pernah luntur dari wajahnya, gadis itu terus berlari sampai iris matanya mendapati sosok yang sangat ia rindukan 2 minggu terakhir.

Gadis itu berlari semakin kencang sampai badannya menabrak tubuh cowok didepan nya, kalau saja cowok itu tidak sanggup menahan tabrakan gadisnya, mungkin saja mereka akan jatuh dalam posisi berpelukan. Gadis itu memeluk erat tubuh cowok yang ada didepan nya, menyembunyikan wajahnya didepan dada bidang sang cowok.

"Gimana liburannya? Seru?" Tanya cowok itu, yang tak lain adalah Erlangga Daniel Putra. Seakan tidak mendengar, gadis itu hanya diam.

"Manda, jawab dulu pertanyaan aku." Ucap Erlan lagi.

Manda melepaskan pelukannya lalu menatap wajah Erlan, senyum gadis itu tidak pernah luntur sejak tadi pagi sebelum berangkat sekolah.

"Aku kangen banget sama kamu, kamu kangen nggak sama aku?" Tanya Manda membuat Erlan tersenyum dan tanpa disangka Erlan kembali memeluk tubuh Manda. Erlan menopang dagunya diatas kepala Manda.

"Kalau kamu nanya, aku kangen kamu apa nggak? Jawabannya aku kangen banget sama kamu!" Jawab Erlan mengeratkan pelukannya.

"Kamu liburan ke mana?" Tanya Manda membuat Erlan melonggarkan pelukannya.

"Masih di-indonesia sih, aku liburan ke puncak. Kalau kamu?" Balas Erlan bertanya balik pada Manda.

"Kamu tau nggak, tahun ini adalah liburan yang nggak pernah aku lupain, karena aku liburan bareng mama dan papa. Biasanya kalau liburan kenaikan kelas aku cuman sama Abang tapi kali ini mama dan papa juga ikut." Sahut Manda senang, pasalnya sangat jarang kedua orangtua Manda memiliki waktu untuk Manda Karena kedua orangtua Manda sangat sibuk mengurus kerjaan mereka masing-masing. Papa Manda yang berprofesi sebagai pengusaha di bidang kuliner sukses dan sudah memiliki banyak cabang restoran diluar kota dan karena itulah papa Manda sering kali meninggalkannya keluar kota untuk mengurus cabang yang ada disana, lalu mama Manda yang berprofesi sebagai desainer juga sering kali meninggalkannya keluar kota bahkan keluar negeri untuk mengadakan fashion show untuk memasarkan busana yang dirancang dan dibuat langsung olehnya.

Jadi tidak heran kalau Manda bilang kalau liburan kali ini adalah liburan yang tidak terlupakan.

"Bahagia banget ya?" Tanya Erlan sambil mencubit gemes kedua pipi Manda.

"Pasti, kalau kamu? Ada cerita seru waktu liburan nggak?" Tanya Manda dan Erlan mengangguk.

"Ada, tapi nanti ya aku ceritanya. Soalnya kita harus lihat mading dulu biar kita tau masuk kelas 11 apa." Ujar Erlan membuat Manda mengangguk patuh.

"Yang pasti, kamu masuk kelas 11 IPA dan aku masuk kelas 11 IPS." Sahut Manda membuat Erlan memutar bola mata malas.

Erlan lebih memilih diam dan narik tangan Manda menuju Mading yang terletak dikoridor samping lapangan, didepan sana sudah banyak siswa yang bergerombol didepan papan Mading. Dengan susah payah Erlan dan Manda menerobos masuk kedalam gerombolan siswa tersebut dan melihat namanya dan juga Manda.

XI IPA 1

Alvino Zayn
Aditya Pratama
Erlangga Daniel Putra
Rizki Sanjaya
Samuel Pradika

XI IPS 2

Amanda Rafania
Adara Clarissa Gerald
Kanaya Putri Ghani

"Manda" panggil sesorang dari belakang, Manda menoleh dan mendapati Adara dan teman-temannya yang sedang berdiri dibelakang gerombolan siswa.

Manda menarik tangan Erlan agar keluar dari gerombolan siswa untuk menyusul teman-temannya, saat sudah berdiri didepan teman-temannya Adara langsung berucap heboh karena sekelas lagi sama Manda dan Kanaya.

"Sumpah gue seneng banget, kita sekelas lagi" pekik Adara membuat Manda dan Kanaya refleks menutup telinga mereka masing-masing. Sudah menjadi kebiasa Adara saat ia senang maka gadis itu akan berteriak heboh dan syukurnya Manda dan Kanaya sudah terbiasa dengan itu.

"Bisa dikecilin nggak sih suara lo, sakit telinga gue dengar lo teriak Mulu dari tadi!" Celetuk Rizki, Adara melirik sebentar lalu mengabaikannya.

"Kalian sekelas juga kan?" Tanya Kanaya.

"Pastinya, kita 'kan soulmate mana mungkin lah pisah." Jawab Alvin tak kalah heboh dari Adara.

"Sttt, jangan keras-keras." Tegur Manda, spontan Alvin menutup mulutnya dengan kedua tangannya.

"Diam, banyak pasang mata yang lihat kearah kita!" Timpal Samuel tanpa ekspresi, diantara mereka berdelapan hanya Samuel lah yang paling pendiam. Walaupun Samuel pendiam cowok itu mengetahui semuanya. Kalau kata Alvin, Samuel itu orangnya cenayang.

"Sttt, diam Muel ngomong." Ucap Alvin sambil meletakkan hari telunjuknya didepan bibir cowok tersebut. Semua terdiam sambil menatap Samuel, membuat cowok itu merasa risih dengan tatapan teman-temannya.

"Udah-udah, lebih baik kita ke kelas nanti nggak kebagian tempat duduk lagi." Ujar Erlan menyudahi keheningan yang tercipta.

"Yuk, Manda. Kita ke kelas," Adara langsung menari tangan Manda menjauh dari lapangan dan disusul oleh Kanaya dari belakang.

"Semangat belajarnya," teriak Erlan pada Manda yang sudah berjalan dikorodor, Manda menoleh kebelakang lalu mengangguk. Dan tak lupa juga Manda memberi kode pada Erlan dengan cara mengepalkan tangannya didepan seakan mengatakan "semangat".

Erlan tersenyum lalu membalas dengan anggukan, Erlan menyusul teman-temannya dari belakang yang berjalan terlebih dahulu meninggalkan dirinya sendiri dilapangan.

>>><<<

Tarik napas dulu sebelum lanjut, jangan lupa follow akun wattpad aku.

SEE U💜

Semoga suka ya

ERLANGGA (NEW VERSION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang