BAGIAN 4|| DI HUKUM

289 23 0
                                    

.
.
.
.
Happy reading
.
.
.
.

4. DI HUKUM

Manda berjalan di koridor samping lapangan dengan sesekali bersenandung pelan sampai langkah nya terhenti saat iris matanya melihat seseorang yang berdiri di depan tiang bendera dengan tangan yang di angkat dan di letak kan di ujung alis. Manda memicingkan mata nya guna memperjelas penglihatan nya. Tidak salah lagi orang itu adalah Erlan tapi kenapa cowok itu berdiri di depan tiang bendera? Apa cowok itu di hukum?

Manda berjalan mendekati Erlan yang masih setia memejamkan mata nya, mungkin di karena kan sinar matahari siang ini sangat terik membuat cowok itu memejamkan mata nya karena silau akan sinar matahari yang langsung menerpa wajah nya.

"Erlan?!" Sang empunya nama yang awal nya memejamkan mata nya kini dengan perlahan membuka mata nya dan mendapati sosok Manda yang berdiri di depan nya dengan senyum tipis  gadis itu.

"Manda, ngapain? Kamu bolos?" Tanya Erlan mendapat gelengan dari Manda.

"Di kelas lagi jamkos, kamu sendiri kenapa bisa di sini? Di hukum?!" Manda bertanya balik kepada Erlan.

Erlan menghembuskan napas nya lalu mengangguk pelan.

"Gara-gara ribut ya? Atau lupa ngerjain PR?" Tepat sasaran, Erlan terkekeh pelan lalu meng-iya kan pertanyaan Manda.

"Udah sana balik ke kelas, di sini panas!" Ujar Erlan pada gadis nya.

"Aku pengen di sini! Di dalam kelas bosen!" Rengek Manda membuat Erlan gemas dan refleks mengusap rambut Manda yang di kucir kuda menggunakan satu tangan nya.

Erlan melihat jam tangan nya sebentar lalu mengangguk pasrah, walau pun Erlan melarang nya Manda pasti bakal tetap pada pendirian nya. Begitu lah Manda gadis dengan keras kepala nya. Namun siapa sangka di balik sisi keras kepala nya Manda, terdapat  juga sisi lain Manda yaitu mudah menangis. Gadis itu memang selalu ceria namun jarang di ketahui orang di balik sifat ceria Manda terdapat rasa kesepian yang di tutupi oleh gadis itu.

"Kamu tunggu di pinggir lapangan aja, di sini panas!" Ujar Erlan sambil melihat kearah pinggir lapangan yang tidak terkena sinar matahari siang ini. Dengan cepat Manda membalikkan badan nya lalu berjalan ketempat yang di maksud Erlan.

Dari tempat nya Manda dapat melihat keringat Erlan yang bercucuran membasahi pelipis cowok itu dan juga baju bagian belakang cowok itu basah. Karena seragam putih yang basah membuat kaos dalam Erlan yang berwarna hitam terlihat, Walaupun cowok itu berkeringat banyak tapi tak urung mengurangi kadar ketampanan cowok itu. Karena sinar matahari yang yang menyorot langsung ke arah wajah nya membuat kulit putih cowok itu terlihat bersinar di mata Manda.

Manda kira dengan menunggu Erlan selesai di hukum bakal menggurangi rasa bosen, namun ia salah. Manda beberapa kali menghembuskan napas nya setelah rasa bosen itu semakin menyerang diri nya, Manda berdiri dari duduk nya lalu berjalan di koridor samping lapangan. Erlan yang sedari tadi memperhatikan Manda hanya bisa tersenyum tipis saat melihat gadis itu berjalan meninggalkan nya.

Setelah beberapa menit sosok Manda kembali terlihat berjalan di koridor dengan sebuah air mineral di tangan nya. Manda berjalan mendekati Erlan lalu menyerahkan botol air mineral yang ia beli di kantin tadi untuk Erlan.

Rupanya gadis itu pergi ke kantin untuk membeli minuman untuk Erlan.

"Minum dulu, kamu pasti haus!" Ujar Manda membukakan tutup botol tersebut lalu meyodorkan nya di depan bibir Erlan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 30, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ERLANGGA (NEW VERSION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang