1. Probe

1.2K 219 35
                                    

Bila ditanya bagaimana perasaan Hyunsuk setelah bertemu Probe nya dengan lugas ia akan menjawab senang, tentu saja! Ia senang Akhirnya dunia yang selama ini ingin ia lihat bisa ia lihat dalam sekejap

Tapi jika boleh jujur Hyunsuk takut mendekati Probenya, selain sikap dan sifat mereka yang bertolak belakang. Probenya itu Straight! Serius, Hyunsuk membuktikan sendiri fakta yang ini, sebab Probenya memiliki seorang Teman Dekat Perempuan. Dan Hyunsuk tidak buta untuk melihat bahasa tubuh mereka ketika bersama

Jihoon, Junkyu dan Mashiho sudah tahu tentang kekurangannya, mereka berjanji tidak akan memberitahukan hal ini pada siapapun bahkan termasuk Yoshi

Sebisa mungkin Hyunsuk harus menghindar dari Probenya. Lebih baik sakit karena tidak bisa melihat warna, daripada sakit karena Probenya seorang Straight

Karena Hyunsuk mungkin masih menyukai Perempuan. Mungkin

"Kyu, kekasihmu tidak tahu kan kalau Yoshi adalah Probe ku?"

Siang ini mereka sedang di kantin seperti kemarin, dengan Cek Cok Jihoon dan Junkyu mendominasi lalu Mashiho lah yang akan memisahkan

Junkyu mengelap bibirnya menggunakan Tissue, mencondongkan tubuhnya sedikit "Tidak, aku juga sudah melarangnya. Ku harap dia tidak ingkar janji sampai memberitahukan tentangmu."

Hyunsuk menghela nafas lega, setidaknya jika Yoshi belum tahu mengenai ini ia mudah menghindar dari Probenya yang keras itu

Semoga saja Hyunsuk tidak selalu bertemu Yoshi entah di Kantin atau di manapun. Akan repot jadinya kalau dia sampai Pingsan akibat Serbuan Warna seperti kemarin

"Suk, kau sebenarnya kenapa sih tidak ingin Yoshi tahu kalau dia Probemu? Siapa tahu kan dia jadi membuka hati padamu," Hyunsuk menatap Jihoon, menahan nafasnya beberapa detik lalu mengedarkan pandangan memastikan semua orang sibuk dengan kegiatan masing masing

"Tidak ah. Aku tidak mau mencari masalah!" Kepalanya ia rebahkan di kedua tangan yang terlipat diatas meja, merenungi Nasibnya kenapa pindah sekolah kesini

Apa Hyunsuk minta pada Mamanya agar pindah sekolah lagi?

Tidak itu bukan ide bagus, Cukup bagi Hyunsuk terus berpindah pindah sekolah. Pokoknya kali ini dia harus bertahan, Harus!

"Kau yang kemarin pingsan di hadapanku kan? Kau baik?"

Baiklah, Hyunsuk menarik kembali Ucapannya

"Ya dia baik, dia hanya sedang tidak sehat." Junkyu yang menjawab, tahu bahwa Hyunsuk tak mungkin mengangkat kepalanya, menatap Yoshi lalu menyapa dengan Riang seperti "Oh Hai aku baik Terima Kasih, kau tahu kau itu Probeku!"

It's Impossible Man!

Yoshi mendengus kasar, ia duduk di sebelah Hyunsuk. Sedikit mengguncang pundaknya "Kalau sakit ke Ruang Kesehatan saja."

Hyunsuk menggerakan matanya resah, ingin mengangkat wajah tapi tak mau juga Pingsan lagi di hadapan Yoshi "Emm ya aku baik."

"Tatap aku kalau bicara!" Yoshi menarik tubuh Hyunsuk untuk duduk tegak, memaksa pemuda berkacamata itu agar menatapnya

Mata Hyunsuk membulat sempurna, cahaya menyilaukan warna warni itu hadir kembali, kepalanya berdenyut menahan pusing

Nafasnya tersenggal, Netra itu bergulir resah, berusaha menatap ke arah lain. Wajah Jihoon, seragam Sekolah, Kursi Kantin, atap sekolah mulai tampak jelas di matanya

Hingga ia hanya bisa terkulai lemas di pelukan Yoshi.

__________

Hyunsuk mengerjap pelan, aroma obat obatan menyapa indra penciumannya. Ia menyesuaikan matanya dengan Cahaya menyilaukan yang baru pertama ia lihat

Menangkap soson Yoshi yang tengah berdiri membelakanginya "Sudah bangun?" Probenya itu berbalik, wajahnya sudah di tutupi Masker

Tak mampu menjawab Hyunsuk memilih mengangguk kaku, mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan yang diisi berbagai macam obat juga beberapa selimut yang beragam warnanya

"Kau Mono benar? Dan aku adalah Probemu, benar begitu?" Hyunsuk menoleh menatap Yoshi, Pemuda itu terlihat mencondongkan tubuh hingga jarak wajah mereka hanya beberapa Centi

Hyunsuk beringsut mundur, menghindari tatapan Probenya yang nampak tajam menusuk "A-aku tidak akan mengganggumu jika itu yang kau takutkan, aku hanya perlu m-menghindar darimu."

Tanpa Hyunsuk sadari Probenya itu berdecih kesal, tanpa kata ia meninggalkan Hyunsuk sendiri di ruang Kesehatan

Bersamaan Jihoon, Mashiho dan Junkyu masuk kesana

"Kau tak apa? Apa Yoshi menyakitimu?" Mashiho memekik Khawatir, menangkup wajah Hyunsuk hingga kedua pipinya menyatu dengan hidung

"Dia kesakitan Bodoh!" Jihoon melepas tangan Mashiho paksa, mendengus seraya memukul jari jari Pendek Mashiho

"Ya maaf." Ucapnya Pelan

"Sudah jangan ribut terus, lihat Hyunsuk jadi pusing mendengar Ocehan kalian." Jihoon dan Mashiho langsung menatap Hyunsuk, pemuda itu terlihat menatap sekeliking sedih. Matanya bahkan berkaca kaca

"Warna itu, w-warna itu hilang lagi!" Gumamnya lirih, mengedarkan pandangan berusaha mencari warna lain selain kelabu

Mashiho menatap Hyunsuk sendu, menepuk pundah Temannya pelan "Mau aku tolong mendekati Yoshi? Siapa tahu perlahan dia luluh akan kehadiranmu."

Hyunsuk menunduk, meremat selimut yang menutupi badannya kemudian sedikit membenahi letak kacamata "Aku tidak ingin mengganggu Yoshi, tak apa biarkan saja. Aku hanya harus menghindari dirinya."

Raut wajah Jihoon terlihat sangsi mendengar ucapan itu "Tapi kan-" Hendak Protes namun Hyunsuk memotong lebih dulu

"Tidak usah Ji, lagipula aku tidak terlalu Terobsesi tentang melihat warna," Ujarnya, bangkit dari ranjang dengan sedikit terhuyung. Menepis tangan Junkyu pelan kala temannya itu ingin membantu

"Aku ingin ke Perpustakaan, kalian bisa ke kelas lebih dulu."

Kemudian tanpa menunggu jawaban, Hyunsuk meninggalkan ketiga orang itu

"Aku harus bagaimana?" Hyunsuk mengusap wajahnya kasar, kembali membaringkan kepalanya di lipatan tangan diatas meja Perpustakaan

Menyerah pada keadaan yang harus membuatnya memilih antara dua pilihan, ia harus mengejar Yoshi agar Probenya itu mau menjadi Jembatan agar dirinya bisa melihat Warna. Atau melepaskan begitu saja kemudian kembali ke Kehidupan lamanya

Tanpa sadar pemuda itu mengerang kecil, menutup wajahnya menggunakan buku yang sudah ia ambil, di tengah lamunan santai itu suara Deheman seseorang mengalihkan perhatian Hyunsuk

"Ekhem."










Tbc

Monokrom (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang