5. Calon Menantu katanya

848 157 19
                                    

"Woahh."

Decakan kagum itu berasal dari Bibir si manis Hyunsuk, kepalanya mendongak menatap Bangunan entah berapa laintai di depannya

Yoshi bilang dia akan mengajak Hyunsuk ke rumahnya, tapi kok ya Hyunsuk malah di bawa ke Istana begini

Mansion itu memiliki dua tangga dan di depannya terdapat Kolam Renang juga tempat untuk bersantai

Pohon Pohon disana masih Asri dan Hijau membuat penghuni Rumah akan merasa Sejuk sebab Pohon disana di rawat dengan baik

Yoshi di belakangnya terkekeh geli, menarik tangan Hyunsuk memasuki rumahnya

Di dalam Orang tuanya sedang Duduk -Ralat Berciuman- di ruang tamu, melihat itu Yoshi menarik Hyunsuk ke belakangnya "Tutup matamu!" Titahnya tegas

Ia menggeleng pelan karena lagi lagi Orang tuanya ini tidak tahu waktu sekali kalau ingin Membuatkan Adik untuknya "Mah, Pah tolong Kondisikan."

Kedua orang tuanya refleks saling menjauhkan diri, Mamanya tersenyum canggung seraya menggaruk tengkuknya tak gatal

Sementara sang Papa malah memberikan Cengiran tanpa dosa pada Yoshi "Yoshi, mau adik tidak?"

Yang di tanyai memutar bola mata malas, berjalan santai untuk duduk di Sofa yang berhadapan dengan orang tuanya masih bersama Hyunsuk "Tidak."

"Dengar tuh! Aku belum mau punya Bayi lagi, kau kan tahu aku sedang ada Project Drama yang belum selesai." Rose -mamanya- melempar Papa Yoshi menggunakan Bantal sofa

Sementara Junhoe, atau June bisa juga Maret. Mendengus malas pada Istrinya "Ck, Mamamu tu cantik tapi kenapa Bar Bar sekali sih?!"

Yoshi yang sedang membuka sepatu melempar Papanya dengan Kaus Kaki miliknya "Suka tidak berkaca!"

"Hei tidak sopan sekali sih!" June menyingkirkan Kaus Kaki milik Yoshi dari atas perutnya, melempar balik pada sang pemilik

Hyunsuk menahan tawa melihat kelakuan keluarga Yoshi

"Lihat anakmu Tidak sopan begitu," Ujar June menyalahkan Rose, Istrinya menendang tulang kering June keras

"Terus saja terus. Aku salahkan terus, yang jelek jelek dari aku yang Bagus bagus dari kamu Terus."

June mendecih pelan meski wajahnya terlihat akan tertawa "Heh! Ya iya memang begitu, Benihnya kan dariku."

Kaus Kaki yang ada di tangan Yoshi kembali di lempar lagi ke arah June "Mampus Pap lihat Mama marah!"

June melirik Rose yang menatap tajam padanya "Ay? Jangan gitulah, canda ini kok."

Mata Rose memicing tajam "Canda Canda Matamu!"

"Ehh iya sampai lupa, siapa yang kau bawa wahai anakku?" Rose pindah menjadi duduk di sebelah Hyunsuk

"Dia .... Kekasihku Hyunsuk Kim," Umum Yoshi sembari tersenyum bangga

"HEH!"

________

Dapur besar dengan peralatan memasak lebih dari lengkap itu terlihat gaduh sebab peperangan yang di lakukan seorang wanita dan Pemuda laki laki lainnya

Wajah mereka nampak tegang sembari menunggu harap harap cemas

"Hyunsuk, menurutmu apa Kuenya berhasil?" Tanya Rose seraya mengetuk ngetuk jarinya diatas Pangangan Kue

Hyunsuk tersenyum manis "Pasti berhasil kok kan kita yang masak hehehe."

Rose menjentikkan jarinya "Benar juga! Ibu Cantik dan calon Menantunya yang manis kan yang memasak pasti Berhasil."

Senyum Hyunsuk mengembang "Benar, kita akan jadi Duo Chef yang terkenal."

Kemudian keduanya bertos ria sembari terkekeh geli

Iya benar mereka sedang Berperang dengan alat alat masak, sebetulnya Rose tidak bisa masak sih cuman ingin tahu kemampuan Masak Hyunsuk bagaimana. Karena ia dengar Hyunsuk suka memasak di rumah

Sekitar lima menit bunyi 'Ting' muncul di imajinasi mereka

Mengambil pelan kue hasil kolaborasi dadakan itu, kemudian tersenyum bangga sebab Kuenya mengembang sempurna

"Lihat Lihat Lihat! Kuenya sudah jadi!" Rose memekik senang, membawa Kue itu ke Hadapan June dam Yoshi yang tengah duduk santai di ruang tamu

"Aku takut Ay, makannya," Ujar June, mengambil sepotong Kue diatas Piring

"Lho kenapa?" Istrinya bertanya heran seraya mendudukkan diri bersama Hyunsuk

June menghela nafas "Aku takut Ay keracunan Kuenya, kamu kan ikut buatnya kalau Hyunsuk saja sih sepertinya aku akan percaya."

Bantal Sofa melayang mengenai wajahnya, di sertai dengusan kesal sang Istri "Kurang ajar! Lihat saja tidak akan aku kasih Jatahmu Dua bulan!"

"Hilih, biasanya juga kau yang suka mengajak lebih dulu." Celetuk June lagi, membuat Rose kesal setengah mati

Yoshi memutar bola matanya malas, menarik Hyunsuk tanpa kedua orang tuanya sadari

Hyunsuk yang bingung hanya mengikuti kemana Yoshi bergerak, mereka berdua sampai di sebuah Gazebo tak jauh dari Kolam di depan rumah Yoshi

"Orang tuaku itu kalau sudah bertengkar pasti akan selalu berakhir di Kamar sampai besok jadi biarkan saja dua orang tua itu dengan urusannya." Yoshi menarik Hyunsuk duduk di sebelahnya, Cahaya Orange menyinari keduanya

Alis Hyunsuk bertaut bingung "Di kamar?"

Yoshi mengangguk pelan "Iya, membuatkanku adik."

Pipi Hyunsuk merona tipis, berdehem singkat saat mengerti perkataan Yoshi. Dia jadi ingat dia pernah memergoki Ayah dan Ibunya sedang Proses pembuatan Doyoung

Kala itu Hyunsuk masih sangat kecil, niat awalnya ingin ikut tidur bersama Ayah Dan Ibunya, Namun kala sudah di depan pintu suara Sang Ibu terdengar begitu Nyaring sembari memanggil manggil nama Ayahnya

Pikirnya mungkin Ayah dan Ibu sedang main Kuda Kudaan jadi ia memutuskan kembali ke kamar meski suara Jeritan Sang Ibu tetap terdengar

Ada lagi satu waktu ketika ia sudah menginjak Kelas satu Sekolah Menengah

Niatnya ingin mengambil air di dapur, tapi berakhir dengan Mengintip kedua orang tuanya tengah Melakukan itu dengan Pintu Kamar sedikit terbuka

Astaga! Hyunsuk malu kalau sampai Yoshi mengetahui pengalaman Ekstrimnya itu

Tawa Yoshi mengisi telinganya "Aku juga sering lihat Papa dan Mamaku yang sedang melakukan itu kok. Anggap saja siaran langsung!"

"Ish Yoshi memalukan tahu tidak!?" Hyunsuk merengek sembari menutup wajah dengan kedua tangan

"Mau Coba tidak?"

Sumpah Rasanya Hyunsuk ingin menenggelamkan Yoshi di Samudra Pasifik.








Tbc

Part Manis Manis dulu :')

Part Manis Manis dulu :')

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Rumah Ochi

Monokrom (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang