2. Kesepakatan

1K 206 54
                                    

Hyunsuk mengangkat wajahnya, mencari siapa yang Berdehem mengganggu Konsentrasinya dalam melamun

Netranya menangkap Haruto, kekasih Junkyu tak jauh dari meja tempatnya duduk "Ada apa ya?" Takut takut dia bertanya pada Haruto

"Yoshi, memanggilmu sehabis pulang sekolah nanti." Hyunsuk tersedak ludahnya sendiri, memandang Haruto tak percaya. Meminta penegasan tentang apa yang Pemuda itu katakan

"M-mau apa?" Pemuda itu mencengkram Bukunya erat, takut ia akan di jadikan bahan Bullyan seperti di sekolah sekolah sebelumnya

Haruto mengangkat bahunya acuh "Tidak tahu, kalau kau tidak ingin mencari masalah dengan Orang itu datang saja ke Ruang latihan Dance sepulang sekolah."

Hyunsuk menghembuskan nafasnya kasar "Oke."

Kekasih Junkyu itu mengangguk, berlalu pergi dari sana tanpa sepatah kata apapun

Hyunsuk mengacak rambutnya Frustasi, Haruto bilang jika tidak ingin mencari masalah dengan Yoshi ia harus datang memenuhi Ajakannya, lalu dengan dia datang kesana apa Masalah juga enggan mendekatinya?

Aish Hyunsuk benar benar pusing.

Sepulang sekolah, Hyunsuk sudah siap berdiri di depan pintu ruang Latihan Dance. Memandangnya ragu apalagi kala mendengar Irama lagu dari dalam

Sedikit mencebik kesal kenapa tuhan malah Memberikan Probe macam Yoshi? Sudah Datar, keras kepala, suka memerintah, seenaknya sendiri. Untung Tampan

Tangannya terulur memegang Kenop pintu Kayu itu, perlahan membukanya. Menyiapkan diri kalau kalau ia akan pingsan nantinya

Ruang itu terlihat Remang dengan lampu kecil berkedip kedip di setiap sudut ruangan. Ia yakin lampu itu bukan hanya lampu satu warna

Suara Musik menghentak Love Shot menggema sepanjang ruang Latihan, di tengah ruangan Yoshi menari dengan Bebas dan lentur sendirian

It's the love shot
Na nanana nananana
Na nanana nanana
Na nanana nananana
Oh oh oh oh oh
It's the love shot

Tepat bersamaan dengan Tarian yang paling mematikan dari Lagu Itu Yoshi membalikkan badan, matanya menatap Hyunsuk yang memandang tanpa berkedip dirinya

Dia memakai Masker hitam hingga Hyunsuk tak dapat melihat jelas Ekspresi Probenya, yang bisa ia tangkap hanyalah wajah di penuhi Peluh, gerakan super Seksi juga tatapan menusuk Yoshi

Bahkan saat Yoshi berjalan sembari terus menari kearahnya, ia hanya mendongak menatap wajah Probenya dengan mulut terbuka sedikit. Sudah seperti orang Linglung saja

Yoshi menunduk, membuka masker hitamnya perlahan. Tersenyum miring pada Hyunsuk, maraih pinggang Pemuda itu untuk semakin mengikis jarak mereka

Hyunsuk menahan nafas, Netranya bergulir resah ke seluruh ruangan, kepalanya terasa di hantam kuat oleh sebuah benda besar tak kasat mata

Tanpa sadar ia meremat Baju seragam Yoshi, nafasnya memburu seirama, keringat membasahi wajahnya sebelum kemudian jatuh lemas dalam pelukan Yoshi.

____________

Hyunsuk membuka matanya pelan, cahaya remang lampu Kedip di ruang latihan Dance terlihat jelas berbeda warna

Seperti melihat bintang dari dekat namun dengan berbagai macam warna, Netranya mengedar menatap semua warna yang jatuh di dirinya

Tanpa sadar ia berkaca kaca melihat jelas semua warna itu, hingga hembusan nafas di telinganya membuat Hyunsuk berbalik cepat

Menemukan Yoshi tersenyum miring padanya, meraih dagu Hyunsuk agar mendongak menatap wajahnya "Kau suka?"

Tanpa sadar Hyunsuk mengangguk antusias, tangannya bergerak berpegangan pada sisi baju Yoshi

Yoshi berdiri, mengulurkan tangan agar Hyunsuk menyambutnya. Membawa pemuda itu berkeliling ruangan yang di penuhi lampu kerlap kerlip

"Ini warna apa?" Jarinya terulur menunjuk salah satu lampu di atas kepala, bertanya pada Yoshi dengan tatapan Polos

Yoshi mengacak rambut Hyunsuk sebentar, memajukan wajahnya hingga hanya berjarak beberapa Centi dari wajah Hyunsuk "Itu ..... Merah."

Kata terakhir ia ucapkan tepat di telinga kanan Hyunsuk, meniupkan hawa Dingin yang menjalar dari telinga menuju tengkuk Hyunsuk

Hyunsuk melengos, membuang muka tak ingi wajah memerahnya di tangkap oleh sang Probe "A-aku ingin tahu warna yang lainnya." Gumamnya seraya menatap senang semua lampu dengan berbagai warna

"Kau bisa dapatkan itu, karena itu semua milikmu." Yoshi memojokkan Hyunsuk di dinding, mengelus pipinya yang Merona dengan Ibu jarinya pelan

Mata Hyunsuk berbinar senang menatap Yoshi, menbenahi kacamatanya yang merosot "Benarkah?"

Anggukan ia dapatkan sebagai balasan, tubuhnya diangkat ringan oleh Yoshi yang mendudukkannya di kursi yang ada disana kemudian

Sementara Yoshi sendiri berjongkok di hadapan Hyunsuk "Tentu saja, tapi aku punya penawaran bagus untukmu!"

Hyunsuk menyatukan kedua tangan di pangkuannya "Apa?" Tanyanya lebih terdengar seperti sebuah bisikan

"Kau harus mau aku kenalkan pada orang tuaku sebagai Kekasihku!"

Hyunsuk mengerjap beberapa kali, itu tidak terdengar seperti sebuah kesepakatan. Apalagi nada bicara Yoshi terdengar memerintah dan tak ingin di Tentang

"Tapi Yosh .... " Mulutnya di bungkam oleh jari telunjuk Yoshi, membuat Hyunsuk secara Refleks menghentikan kata katanya

"Tidak ada penolakan Suk, atau aku akan mencabulimu disini. Sekarang juga!" Ucapan Yoshi membuat Hyunsuk memukul bahu tegapnya kuat, mencebik kesal kemudian dengan pasrah menerima tawaran Yoshi. Karena menolak pun ia tahu Yoshi dengan keras kepalanya akan tetap memaksa dia untuk menyetujui ini

"Sekarang, ayo kita kenali warna warna itu." Yoshi menarik Hyunsuk hingga berdiri, mengambil banyak lembaran kertas warna dari Tas sekolahnya

"Merah, Hijau, Biru, Biru tua, Ungu, Orange, Kuning, Merah Muda. Bisakah kau mengingatnya?" Probe tampan itu menunjuk satu persatu warna pada Hyunsuk. Wajahnya di penuhi oleh keringat, mungkin sebab tarian tadi masih membekas

Damn! Yoshi terlihat berkali kali lipat lebih seksi saat sedang berkeringat seperti itu. Plus dua kancing seragam teratasnya terbuka hampir menampakkan dada Bidangnya

Dan itu membuat Hyunsuk tidak fokus mendengar ucapan Yoshi, tangannya bergerak menarik ujung baju seragam Yoshi, hingga Probenya itu menatap penuh tanya pada sang Mono "Kau kenapa ingin aku di perkenalkan jadi kekasihmu di hadapan orang tuamu? Bukankah sebaiknya kau bawa Kekasih aslimu?"

Yoshi menggidikan bahu acuh, menyeringai senang lalu menangkap kepala Hyunsuk agar di tempatkan di dadanya "Yahh, mereka sangat Berisik ingin menjodohkanku saat nanti kita Lulus. Bukankah setidaknya dengan kau sebagai kekasihku, aku bisa punya alasan untuk menolak?"

"Jadi begitu ...... " Suara Hyunsuk terdengar kecewa walau tidak terlalu jelas. Aku pikir karena kau memang menginginkan hubungan itu terjadi ternyata hanya aku yang terlalu Berfikir jauh.



















Tbc

Monokrom (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang