8. Fitnah Sang Pelakor

771 146 19
                                    

Hyunsuk pasrah. Dia tidak tahu lagi mendefinisikan perasaannya pada Yoshi, debaran itu, rasa tidak suka saat Yoshi lebih memilih bersama Karina dan sakitnya saat Yoshi berbohong kalau ia tidak masuk sekolah karena sedang sakit

Dia tidak tahu perasaan apa itu, seumur hidupnya hingga ia sebesar ini perasaan ini adalah yang pertama bagi Hyunsuk

Kalau ingat lagi perkataan Ryujin katanya ini Cinta? Tapi entahlah, Hyunsuk belum bisa memastikan

Jika pun itu Cinta apa Yoshi juga memiliki perasaan yang sama dengannya?

Dia menghela nafas lelah, menutup wajahnya dengan dasi saat lagi lagi Jihoon dan Mashiho bertengkar hebat. Serius lama lama dia pusing mendengar pertengkaran kedua teman labilnya itu

"Bisakah kalian diam? Aku sedang pusing, kenapa kalian tidak bisa tenang sehari saja?" Sontak Jihoon dan Mashiho menutup mulutnya cepat, berkedip menatap Hyunsuk yang baru saja menyentak mereka berdua

"M-maaf Suk, kau bisa cerita kalau ada masalah," Tangannya di tepuki pelan oleh Mashiho, dia memijit pelipisnya pusing di tambah lagi Yoshi datang bersama Karina, Haruto dan satu temannya yang lain

"Huh? Aku ke toilet dulu." Enggan berlama lama disana, Hyunsuk memilih pergi walau matanya benar benar tidak bisa lepas memandangi Yoshi dan Karina. Serbuan warna yang biasanya ia rasakan ketika melihat Yoshi kini tak berpengaruh lagi padanya, iya dia bisa melihat warna saat menatap Yoshi. Tapi untungnya sekarang tidak sampai pingsan

Sudahlah bukan itu Fokus utama Hyunsuk sekarang, yang jelas bagaimana caranya dia harus bisa pergi dari Kantin secepatnya

Menggeleng pelan, Hyunsuk memilih mempercepat langkahnya menuju kamar mandi. Tidak mau juga kembali ke kelas sebab disana pasti akan sangat berisik

Sedikit tersentak saat tangannya di tarik kuat ke belakang hingga masuk ke salah satu Ruangan kelas kosong tak terpakai

"Hai, kamu Hyunsuk ya?" Hyunsuk mengerjap pelan, Karina memandangnya dengan tatapan Remeh

"Kamu mau apa?" Pemuda itu membalas tatapan Karina dengan berani, menepis lengan Karina kala Gadis itu ingin menyentuh Rambutnya

Menyunggingkan senyum miring, Karina berdecih singkat "Masih cantik dan Manis aku kok, jangan harap deh kamu bisa bersama Yoshi!"

Nafas Hyunsuk menderu seirama, tangannya terkepal erat. Ingin marah namun ia tak tahu apa sebabnya, ia merasa tak punya hak untuk marah atas apa yang di ucapkan Karina

"Akan ku pastikan kau di Benci oleh Yoshi!" Gadis itu merobek baju bagian lengannya sendiri, membuka beberapa kancing teratas seragamnya lalu merobek Roknya sendiri hingga ia terlihat kacau

Hyunsuk panik, dia tahu niat buruk Gadis itu. Lengannya bergerak menahan tangan Karina yang akan menempelkan Debu di pipi "Hey, kau mau apa?"

Tawa Karina menggema, telinganya mendengar langkah kaki mendekat, secepat kilat dia mendorong Hyunsuk hingga berada diatasnya, meneteskan air mata palsu saat langkah kaki itu semakin dekat dan mendekat

"Permainan dimulai," Bisiknya pada Hyunsuk, mulai menangis saat pintu terbuka menampilkan Yoshi yang berdiri sembari wajah mengeras penuh Emosi

"Hyunsuk, Kau!" Dia menarik kerah baju Hyunsuk kasar dari atas Karina, menatanya menatap Tajam Hyunsuk

"Y-yoshi tidak begitu, a-aku-"

Hyunsuk memejamkan mata saat sebuah tamparan keras mendarat di pipinya, sudut bibirnya sedikit berdarah. Air mata membendung siap untuk tumpah

Dia meremas erat tangannya saat Yoshi malah membantu Karina berdiri, hingga menyerahkan jaket yang ia pakai pada Gadis itu "Kau tak apa?" Bahkan dia mengelus pipinya lembut

Monokrom (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang