2nd

56 7 0
                                    

300 tahun kemudian.

Perjalanan dari goa Gunung E'Mei(É'Méi Shān Dòng 峨眉山洞)ke dunia manusia bisa dibilang cukup jauh. Untungnya siluman ular di goa ini semua memiliki kekuatan, mereka bisa masuk ke air dan berenang dengan kecepatan tinggi untuk mempersingkat waktu. 

Xiao Qing sampai di Danau Barat(Xī Hú 西湖). Ia membuat dirinya berwujud manusia, perempuan, di tepi danau.

Hari ini adalah hari pertamanya berkelana di dunia manusia. Ia harus membuat hari pertamanya berkesan! Xiao Qing mulai berjalan dan melihat-lihat pemandangan di Danau Barat. 

Kesan pertamanya saat mulai berjalan adalah, wah! Sepasang kaki manusia ini sungguh indah dan kuat! Kesan pertamanya saat menangkap pemandangan indah Danau Barat adalah, wah! Ternyata dunia manusia lebih indah dari yang ia bayangkan.

Danau Barat hari ini cukup ramai, jalanan rata-rata penuh dengan orang-orang yang berjualan permen atau sekedar berjalan-jalan. Jembatan di tengah Danau Barat juga menjadi lokasi favorit pengunjung. Xiao Qing menghampiri penjual permen gula bergambar kupu-kupu.

"Hai, Nona, silahkan, mau bentuk kupu-kupu yang mana?" tanya penjual itu dengan ramah. Ia membawa setangkai besar kayu yang atasnya diberi lubang untuk menancapkan tusuk panjang permen tersebut.

"Aku mau yang ini!" tunjuk Xiao Qing. Ia mengambil permen itu sendiri dari kayu penjual lalu berjalan pergi.

Penjual permen segera menariknya, "Eh, Nona, kau belum membayar, 1 wen."

Xiao Qing kebingungan, "Ha? Apa itu membayar? Apa itu 'wen'?"

Penjual permen hampir saja mengamuk karena merasa dipermainkan bila tidak dihentikan oleh seorang pemuda berjubah abu-abu dan membawa rakitan mutiara Buddha di tangan kirinya. 

Pemuda itu mengeluarkan koin 1 wen dan memberikannya pada sang penjual permen. "Maaf, aku yang akan menggantikannya membayar," ucapnya dengan segan.

"Oh, Biksu Fa Hai(法海), terima kasih banyak." Penjual permen tidak mempermasalahkan hal ini, lalu pergi dan lanjut berjualan.

Xiao Qing melihati pemuda di hadapannya dengan perasaan takjub, "Eh, mengapa bajumu beda dari orang-orang lain? Dan kenapa kau tidak punya rambut?"

Pemuda bernama Fa Hai itu menjauh dari Xiao Qing dan terus berjalan sambil membawa buntalan di lengannya. Xiao Qing yang tidak digubris, merasa jengkel, masa di hari pertama sampai di sini, tidak ada yang menyambutnya?

Xiao Qing berjalan mengikuti Fa Hai sambil terus menanyakan pertanyaan pada pemuda itu. "Apa benda yang kau berikan tadi pada sang penjual permen? Kenapa untuk mendapatkan permen harus ditukar dengan benda bulat itu? Hei, kau mau ke mana? Apa boleh aku ikut? Aku tidak mempunyai tempat tinggal. Aih, Kakak tampan, ayo jawab pertanyaanku," rayu Xiao Qing.

Fa Hai berhenti di tempat lalu berputar menghadap Xiao Qing, "Aku seorang biksu, jadi berhenti mengikutiku. Aku akan kembali ke kuil Jin Shan(Jīn Shān Sì 金山寺) dan siluman ular sepertimu tidak akan bisa masuk. Aku membayarkan permenmu, bukan berarti aku ingin mengenalmu. Jadi, jangan sok akrab denganku. Awas saja kalau kau berani berulah dan mencelakakan manusia, aku tak akan segan-segan memusnahkanmu!"

Fa Hai meneruskan perjalanannya dan meninggalkan Xiao Qing yang membeku di tempat. 

"Apaan sih? Memangnya dia sehebat apa jika bisa mengetahui identitas asliku? Ternyata benar apa yang Kakak Bai sampaikan, dunia manusia tidak seindah yang kubayangkan. Masa tidak ada satupun orang baik di sini? Huh," celoteh Xiao Qing.

~Bersambung~

Green Snake & The Monk √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang