Renjun menghela napas panjang, kakinya melangkah pada yang lebih muda, ia menepuk bahu lebar itu.
"Kenapa?"
"Aku menganggumu?"
"Tidak. Masuklah. Ingin bicara apa?"
Jeno tersenyum, lalu mendudukkan dirinya di sofa yang ada.
"Aku mendengarnya." Renjun menaikkan sebelah alisnya, menunggu kelanjutan ucapan dari Jeno.
"Tentang solo debut mu."
Dapat Jeno lihat, Renjun menegang mendengar ucapannya. Seolah-olah ini adalah hal yang sangat mengejutkan untuknya.
"K-kau.."
"Aku tak sengaja mendengarnya saat terjaga. Aku juga dengar saat kau bilang bahwa tidak ada yang menerimamu disini. Padahal kau tau, ada aku."
Renjun menggeleng, "kau tidak mengerti."
"Aku mengerti. Makanya aku menghampiri mu. Kau seharusnya tau kalau aku peduli padamu."
"Jeno.. maukah kau berjanji padaku? Berjanjilah padaku untuk tidak akan pernah membuatku kecewa."
Jeno mengangguk, "aku janji."