💞 Happy Reading 💞
Selepas mandi, Zhea keluar terlebih dahulu. Dia merasa kesal atas perlakuan Jeon Jungkook si pria gila itu. Bagaimana bisa, Jungkook membuatnya tak berdaya sampai seperti ini?
"Hei, Nyonya Jeon. Apa kau marah padaku?"
"Menurutmu?"
Zhea bahkan tak menatap sang adam yang hanya mengenakan handuk sebatas pinggang. Bagi sebagian orang, Jungkook akan terlihat seksi jika seperti itu. Namun, sekarang beda cerita. Zhea sedang kesal, rayuan Jungkook tidak akan mempan padanya.
"Baiklah, aku minta maaf, Sayang," ujar Jungkook sambil memeluk Zhea.
Namun, gadis itu tetap diam. Dia lebih memilih mengeringkan rambut panjangnya. Ah, Jungkook suka aroma wangi di leher Zhea. Rasanya sangat memabukkan. Membuatnya tak ingin beranjak dari sana.
Merasa risih, Zhea menyingkirkan tubuh tegap Jungkook.
"Tuan Jeon, tolong menjauhlah dariku. Aku sedang marah padamu. Kau mengerti?"
Jungkook mengdengkus kesal. Kenapa juga Zhea harus mengusirnya dari tempat favoritnya itu? Padahal, Jungkook sedang asyik menikmati aromanya.
Namun, pria kelahiran 1997 tersebut tidak dapat menolak permintaan kekasihnya. Jangan lupa, mereka sudah bercumbu semalam. Dan pagi ini juga. Setidaknya itu sudah cukup membuktikan bahwa Jungkook dan Zhea adalah sepasang kekasih.
"Ah, ya. Aku sampai lupa mengatakan , jika Eomma meminta kita untuk menemuinya hari ini," jelas Jungkook sembari duduk di atas kasur.
Zhea yang menghadap cermin, otomatis menoleh dan bertanya, "E-eomma-mu ingin bertemu? U-ntuk apa?"
Jungkook hanya menggidikkan bahu tanda dia pun tidak tahu. Hal itu malah membuat Zhea semakin cemas. Memang Nyonya Jeon sudah merestui, tetapi untuk bertemu secara langsung, rasanya Zhea belum siap.
Zhea ikut duduk di samping Jungkook. Menatap pria di sampingnya itu serius.
"Jeon, apakah Eomma-mu akan memarahi kita? Ma-maksudku, beliau pasti kecewa, bukan?"
Jungkook yang melihat kekhawatiran di raut wajah cantik Zhea, merasa tak tega. Dia mengenggam tangan kecil itu untuk menenangkan.
"Tentu tidak, Sayang. Eomma sudah tahu semua yang terjadi. Jadi, aku bisa jamin, Eomma tidak akan marah," tuturnya lembut.
"Tapi, Jeon---"
"Pecayalah padaku. Lagipula, sebentar lagi aku akan memberinya seorang cucu. Mau menolak apalagi mereka?" kekehnya.
Oh my, demi dimple Namjoon yang memesona, dengan mudahnya Jeon Jungkook berkata seperti itu?
Plak!
"Au! Yak, sakit tahu!" teriaknya sambil mengusap jidat tampannya.
Ah, begitulah jika Jungkook membuat bualan kekhawatiran Zhea. Hadiah sayang berupa jitakan.
"Mau tambah lagi, huh?"
"Ampun, Nyonya Jeon Zhea. Jeon Jungkook tunduk pada perintahmu," ujarnya sambil menunduk dan menyatukan telapak tangannya.
Sungguh, dia terlihat sangat mengemaskan jika sudah seperti itu. Image cool dan bad boy-nya seperti melebur.
Zhea bahkan harus menahan tawanya untuk tidak mencubit pipi atasannya itu.
"Aku tahu kau pasti gemas, 'kan, padaku?"
"Ti-tidak." Zhea berbohong.
Jungkook bangun dan berlagak menantang Han Zhea. Ah, ralat, mungkin sebentar lagi akan menjadi Jeon Zhea.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secretary Han is Mine (ON GOING)
Fanfiction🎉 20 Desember 2019 💞 #3 👉 PG17 💞 #4 👉 Zhea 🎉 22 Desember 2019 💞 #3 👉 Zhea , #2 (5-12-2021) 🎉 22 Maret 2020 💞 #5 👉 Zhea 💞 #5 👉 PG17 Apa jadinya jika seorang Big Bos jatuh cinta dengan secretarisnya? Berbagai konflik, kelucuan, dan perasa...