Di tengah kebahagiaan keluarga Jeon, ada sepasang mata yang mengamati. Netra cokelat muda itu menatap dengan penuh kebenciaan. Kedua tangannya menggepal kuat, seperti ingin menghabisi yang ada di depan sana.
'Harusnya itu aku. Kau tidak pantas mendapatkan semua ini, jalang sialan!'
Suara hati yang dipendam gadis blasteran tersebut dilampiaskan lewat sorot membunuh dari pupil kecilnya. Kemudian, dia berlalu meninggalkan kediaman keluarga Jeon.
Jirra, gadis itu masih sangat mencintai Jeon Jungkook. Pria bergigi kelinci yang merupakan putra tungga keluarga Jeon tersebut tidak bisa dilupakannya. Bahkan, Jirra berniat merebut Jungkook dari Zhea.
'Aku ingin bertemu. Kau ada waktu?'
'Mau apalagi?'
'Ini tentang Zhea. Cafe Butter pukul 8.00.'
'Baiklah.'
Isi pesan singkat itu dikirimnya kepada seseorang. Tentunya yang mengenal Zhea. Sepertinya akan ada rencana licik yang Jirra siapkan untuk calon menantu keluarga Jeon tersebut.
"Han Zhea. Kau tunggu saja kejutan dariku," monolog Jirra diikuti smirk.
🕊
"Sayang, kau menginaplah. Eomma ingin berbincang banyak denganmu. Kau mau, 'kan?" tanya Jeon Seowo.
Zhea hanya mengangguk. Gadis ini memang penurut. Mungkin, bagi Zhea bisa bercengkerama dengan eomma Jungkook adalah sebuah kebahagiaan. Mengingat gadis Han telah menjadi yatim piatu sejak umur lima tahun.
"Eomma, apa kau sudah selesai berbincang dengan istriku? Biarkan dia istirahat sebentar," ujar Jungkook.
Sungguh, Zhea benar-benar ingin memukul pria itu, jika tidak ingat dirinya sedang di rumah keluarga Jeon. Daritadi memanggil 'istri' padanya.
"Ah, baiklah. Kau istirahat dulu, Sayang. Bibi sudah menyiapkan kamar tamu untukmu."
"Mwo? Kamar tamu? Andwe, eomma! Zhea harus tidur di kamarku." Jungkook berkata tegas.
Zhea mendelik tak percaya. Dia sampai salah tingkah dengan ucapan Jungkook. Betapa malunya gadis ini di hadapan eomma Jungkook.
"Ya, Jeon Jungkook! Kau ini benar-benar tidak punya sopan santun. Dasar anak nakal," omel Jeon Seowo.
Tanpa mendengar omelan eomma-nya, Jungkook menarik tangan Zhea. Pria tampan itu membawa sang kekasih ke dalam kamarnya. Sebenarnya, hanya alasan saja untuk Zhea istirahat. Jungkook ingin bermesraan dengan calon istrinya itu rupanya.
"Sudah, Sayang. Biarkan saja," kata appa Jungkook.
Seowo mendecih. "Mirip sekali sepertimu. Dia benar-benar duplikatmu, suamiku."
Tuan Jeon terkekeh. Memang jika urusan seperti ini, Jungkook menuruni sifatnya. Sama seperti ketika dulu pria itu mengejar Seowo. Melakukan segala cara untuk mengikat gadis pujaan hatinya.
Zhea membungkuk hormat sebelum meninggalkan orangtua calon suaminya itu. Si cantik benar-benar dibuat merona oleh tingkah pria Jeon.
"Ya, Jeon! Kenapa kau harus seperti itu pada mereka? Sungguh, aku jadi merasa tidak enak," omel Zhea.
Bukannya menjawab, Jungkook malah menarik tangan Zhea dan mendudukkan wanitanya di pangkuannya. Membuat Zhea sedikit terkejut sekaligus kesal.
"Itu konsekuensi untuk mereka, jika ingin segera memiliki penerus keluarga Jeon." Jungkook mengerlingkan mata nakal.
Pletak!
"Ya, Nyonya Jeon! Kenapa kau memukul calon appa dari anakmu, hm?"
Tak mengubris. Zhea malah naik ke atas kasur dan menutup tubuhnya dengan selimut hangat. Membelakangi Jungkook yang menatapnya. Tanpa berganti pakaian, Zhea malah langsung tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secretary Han is Mine (ON GOING)
Fanfiction🎉 20 Desember 2019 💞 #3 👉 PG17 💞 #4 👉 Zhea 🎉 22 Desember 2019 💞 #3 👉 Zhea , #2 (5-12-2021) 🎉 22 Maret 2020 💞 #5 👉 Zhea 💞 #5 👉 PG17 Apa jadinya jika seorang Big Bos jatuh cinta dengan secretarisnya? Berbagai konflik, kelucuan, dan perasa...