Chapter 7 : Menuju kehancuran

76 5 2
                                    

Manik cokelat muda itu terlihat fokus pada sesuatu. Menatapnya dengan serius seakan enggan untuk berpaling, meskipun ada bahaya. Dia tersenyum, sangat manis. Sesekali, berbicara sendiri seperti ada teman yang menemani.

Namun, bebarapa saat kemudian, liquid bening luruh membasahi pipi tirusnya. Senyum yang tadinya mengembang, tiba-tiba sirna.

"Kenapa, Kookie? Kenapa kau berubah? Dulu kau begitu dingin, arogan, dan sangat cuek. Hatimu bahkan tidak bisa disentuh oleh wanitfa manapun. Kenapa sekarang tidak begitu?"

Dia bergumam sambil menangis. Mengusap pelan bingkai foto yang dipegangnya. Di situ, potret pria tampan nan gagah tengah berdiri dengan wibawahnya. Tatapan tajam, ekspresi dingin, dan tanpa senyuman dia berpose. Sangat menawan bagi siapa saja yang melihatnya.

Jeon Jungkook, pria itulah yang ada dalam foto tadi. Pemiliknya bukan Zhea, melainkan Jirra. Gadis yang sangat terobsesi menjadi milik Jungkook. Dia begitu tergila-gila dengan pria itu.

Jirra terus menatap foto Jungkook. Kemudian, dia tersenyum. Padahal beberapa saat lalu, gadis ini menangis.

"Aku akan mengambil apa yang memang menjadi milikku. Jalang sialan itu, dia pasti akan kusingkirkan." Jirra bersmirk.

Diraihnya ponsel yang terletak di atas nakas. Men-scroll kontak untuk mencari nama seseorang. Setelah ketemu, dia menghubunginya. Tidak berapa lama, panggilannya mendapat jawaban.

"Bisa kita bertemu? Aku butuh bantuan."

"Baiklah. Di mana?"

"Cafe Euphoria."

"Baiklah."

"Dah."

Percakapan singkat itu terjadi antara Jirra dan seseorang misterius. Gadis itu kembali bersmirk, setelahnya dia mencium foto Jungkook.

🕊

Sementara itu, di kediaman keluarga Jeon, Zhea dan eomma Jungkook sedang asyik memasak untuk makan malam. Keduanya serasi bak ibu dan anak. Sesekali mereka bergurau, membuat dua pria yang sedang bersantai di ruang tamu merasa penasaran.

"Appa, apa kau tahu apa yang sedang mereka bicarakan? Kenapa aku merasa, jika eomma dan istriku——"

"Calon maksudmu?"

"Ah, iya, terserah." Jungkook kesal karena appa-nya memotong pertanyaannya. "Apa mereka sedang membicarakanku?" tanyanya penasaran.

Tuan Jeon terkikik melihat putra semata wayangnya bertingkah seperti itu. Timbullah, ide untuk mengerjai sang putra.

"Emm, Appa rasa, Eomma-mu sedang merayu Zhea agar tidak jadi menikah denganmu."

Sontak saja, Jungkook menoleh ke arah sang appa. "Mwo? Aniya, Appa! Kau pasti bercanda, 'kan?"

Tuan Jeon malah mengangkat bahunya mengisyaratkan rasa tidak tahu. Membuat Jungkook panik dan gelisah. Mengomel sendiri dan mengumpat kesal.

"Tunggu! Zhea tidak mungkin seperti itu. Dia sudah terikat denganku. Mana mungkin dia berani lari. Aku sudah berinvestasi padanya, jadi bisa kupastikan bahwa Jeon Zhea akan menjadi milikku," ujar Jungkook percaya diri.

Tiba-tiba, sang appa tertawa keras. Sampai-sampai terdengar ke dapur. Sun Woo kaget dan hampir saja menjatuhkan mangkok yang dipegangnya.

Untung saja Zhea sigap dan menahan tangan Sun Woo. Jika tidak, piring itu sudah pecah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 14, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Secretary Han is Mine (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang