🌹 Typo adalah pacar setiaku 🌹
💞 Happy Reading 💞
Mentari tengah malu-malu mengusik tidur nyaman dua anak manusia berbeda gender. Mereka masih bersembunyi di balik selimut tebal yang menjadi saksi penyatuan cinta semalam.
Si gadis mengeliat, menyamankan posisi tidurnya. Berlasakan tangan kekar, ia kembali terlelap. Namun, saat dirinya mencium aroma yang tak asing bagi indera penciumannya, ia terjaga.
"A-aroma ini? Tidak, tidak. Kau pasti sedang bermimpi, Zhe," batinnya meyakinkan.
Sayangnya, gerakan tangan seseorang yang mempererat pelukan di pinggang rampingnya, membuat gadis Han mendelik. Dengan mengumpulkan keberanian, ia menoleh ke samping.
"H-huh? A-aku sedang tidak bermimpi, 'kan?" gumamnya.
"Tidak." Singkat, itulah jawaban pria di samping Zhea.
Zhea mengerjap beberapa kali. Mencerna ucapan yang baru saja didengarnya. Beberapa detik kemudian, ia berterik, "Kyaaaa!"
Jungkook---pria kelinci itu menutup telinganya karena mendengar teriakan Zhea. Astaga, gadis mana yang bisa melakukan itu selain sekertaris kesayangannya? Ah, ralat. Gadis itu adalah calon istri dari CEO Jeon Jungkook sekarang.
"Hei, Kurcaci. Pelankan suaramu, bisa?" Jungkook menangkup pipi chubby kekasihnya itu.
"Ka-kau sedang apa di sini, Tuan Jeon?" tanya Zhea tergagap.
Timbul ide usil untuk mengerjai sang pujaan hati. Jungkook menyerigai, mendekatkan wajahnya ke telinga Zhea.
"Apa kau tidak ingat, semalam desahan seksimu itu memanggil namaku?"
Glek!
Oh my ... apa yang barusan dikatakan bosnya itu? Mendesah? Menyebut namanya? Apa yang sudah kulakukan semalam?
Zhea terdiam. Berusaha mengingat kejadian malam itu. Beberapa saat kemudian, ia teringat jika semalam telah bercumbu dengan sang atasan.
"Astaga. Sepertinya aku sudah gila. Bisa-bisanya melakukan itu dengan, Jungkook. Zhea, otakmu memang sudah berpindah ke lutut rupanya." Zhea hanya bisa membatin dan bungkam. Bahkan, ia tak berani bertatap muka dengan pria di sampingnya itu.
"Bagaimana? Sudah ingat? Atau perlu kuingatkan lagi?" tanya Jungkook menggoda.
Zhea menggelengkan kepala cepat. Wajahnya pasti seperti udang rebus sekarang. Sunggung, malu sekali rasanya. Hal itu membuat jantung Zhea berdegup tak beraturan.
"Ah, baiklah. Biar kuingatkan, bagaimana kau menyebutkan namaku semalam," ujarnnya. "Begini desahanmu, 'Ahh ... Jung ... i-inihhh enakkk sekalihhh ... ahhh', ya, kira-kira begitu." Jungkook mengingat-ingat.
Zhea menggelengkan kepala. Rasanya ia ingin tenggelam di dasar laut saja saat ini. Mengingat bagaimana panasnya cumbuan mereka dengan desahan saling bersahutan.
"Mau kuulangi lagi---"
"Tidak, Tuan!" potong Zhea mantap.
Jungkook terkekh geli melihat ekspresi malu dari gadis yang dicintainya itu.
"Jangan panggil aku dengan sebutan itu. Semalam saja kau memanggilku mesra. Daddy, ya, Daddy Jeon. Aku suka itu." Jungkook menjilat bibirnya sambil menatap Zhea yang berantakan.
Gadis Han tersebut malah menenggelamkan dirinya dalam selimut. Ia benar-benar merasa malu saat ini. Bagaimana bisa semua itu terjadi?
Jungkook ikut masuk ke dalam selimut. Menatap onix gadisnya lekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secretary Han is Mine (ON GOING)
Fiksi Penggemar🎉 20 Desember 2019 💞 #3 👉 PG17 💞 #4 👉 Zhea 🎉 22 Desember 2019 💞 #3 👉 Zhea , #2 (5-12-2021) 🎉 22 Maret 2020 💞 #5 👉 Zhea 💞 #5 👉 PG17 Apa jadinya jika seorang Big Bos jatuh cinta dengan secretarisnya? Berbagai konflik, kelucuan, dan perasa...