Chapter 2 : Hubungan yang Rumit

241 14 2
                                    

"Awas, typo bertebaran!"

☆ Happy Reading ☆

"Bi-bisakah ka-kau pe-pelan sa-saja?" Zhea yang merasa kesakitan sudah benar-benar tak bisa menahan tangisnya. "Ba-bagaimana jika kakiku patah?" lanjutnya.

Jungkook menghentikan acara memijatnya karena si gadis Han ini menangis. Bukan maksudnya melukai tapi jika tak segera ditangani maka akan membengkak. Ia pun tak tega melihat sekretaris barunya itu kesakitan.

"Mian. Aku hanya tak ingin melihatmu lebih sakit lagi. Jika dibiarkan maka akan semakin parah besok," tuturnya lirih.

"Tak apa Mr. Jeon. Aku tahu kau hanya ingin membantu, tapi ini terlalu sakit. Rasanya kakiku akan pisah dari tubuhku." Ucapan yang lembut itu mampu membuat hati Jungkook berdebar untuk kesekian kalinya.

Jungkook terkekeh mendengar penuturan secretaris barunya itu. Mana ada hanya gara-gara terkilir kakinya pisah dengan tubuhnya. Lucu bukan? Baru kali ini Jungkook menemukan seseorang yang bisa membuatnya selalu merasa bahagia. Aneh memang, karena baru hari ini mereka bertemu tapi pria Jeon ini sudah merasakan hal yang tak biasa.

Zhea bingung. "Apanya yang lucu hingga membuat manusia batu itu tertawa?" Ia menebak-nebak apa yang sedang dipikirkan atasannya itu. Zhea adalah gadis yang suka penasaran. Ia pun menanyakan alasan Jungkook tertawa seperti ini. "Emmm, mian, Mr. Jeon. Mengapa kau tertawa seperti itu? Apa ada yang lucu?"

"Kau." Jawaban yang cukup singkat tapi mampu membuat Zhea tercenggang.

"A-aku?" Zhea menunjuk dirinya. Ia ingin meyakinkan penyataan Jungkook tadi.

"Bukan. Tapi si kurcaci." Dingin dan membuat kesal siapa pun yang mendengarnya. Baru hari ini Zhea mendapatkan julukan aneh itu.

"Yak! Aku bukan gadis kurcaci. Memang tubuhku kecil, tapi aku manusia," gerutunya.

Lagi-lagi pria Jeon itu terkekeh melihat tingkah menggemaskan sekretaris barunya ini.

"Kau malah mirip kurcaci jika marah seperti itu. Apa kau tak sadar jika kurcaci itu lucu? Sama sepertimu."

Bola mata Zhea seakan ingin melonjak keluar. Bagaimana bisa orang yang baru saja dikenalnya bisa mengatakan hal seperti itu? Benar-benar manusia batu. "Dasar manusia batu."

"Ulangi."

"A-apa?" Zhea kaget saat Jungkook menyuruhnya mengulang. Apa telinganya sepeka itu sampai ucapan pelan pun dia bisa dengar?

"Ck! Dasar kurcaci. Kau pikir aku tidak mendengar." Serigai Jungkook remeh. Ia berdiri, karena sedari tadi berjungkok mengobati kaki Zhea. Jungkook mendekatkan wajahnya ke wajah Zhea membuat gadis Han itu bergerak mundur. "Apa kau ingin merasakan manisnya bibir si manusia batu ini?"

Deg!

Darah Zhea seakan berhenti mengalir, jantungnya semakin berdetak cepat, dan ia pun sulit bernapas. "A-apa ma-maksudmu?" Takut. Pria Jeon ini sangat menyeramkan bagi Zhea. "Ka-kau ma-mau a-apa?"

"Memakanmu." Jungkook tertawa saat melihat raut wajah kecantikan Zhea. Tanpa sadar ia mengucapkan kata pujian. "Cantik." Jungkook tersenyum. Ia menjauhkan wajahnya dari wajah Zhea.

"Sudahlah, aku pulang dulu. Jangan lupa kompres kakimu pakai air es supaya tidak terlalu memar. Aku permisi. Cepat sembuh, Nona Han." Jungkook pun berpamitan pulang.

Zhea terbengong melihat sifat lain dari atasannya itu. Apa dia sengaja membuatnya terkena serangan jantung?

.

.

.

.

Dalam perjalanan pulang, Jungkook masih saja menyunggingkan senyuman. Untuk pertama kalinya ia bisa merasakan hal semenyenangkan ini. Bersama orang baru tapi terasa begitu dekat.

Secretary Han is Mine (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang