Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
( Name's POV )
Rasanya seperti baru saja ada petir yang menyambar, apa Eita berusaha menjauhiku? Tunggu tunggu, dia tidak mungkin membenciku kan ? Haha apa yang kupikirkan sih, dia tidak mungkin merasa tidak nyaman karena mengira aku berpacaran dengan Hugo - senpai dan berusaha menjauhiku dan perlahan - lahan membenciku lalu pertemanan kita akan rusak. . . kan?
Sekolah pun berakhir dan aku tidak sempat berbicara dengan Eita sama sekali, soal bertemu dengan Hugo - senpai? Oh lupakan aku tidak peduli orang itu akan beranggapan tentangku setelah ini, secara logika semua ini hanya kesalahpahaman yang disebabkan senpai menyebalkan itu kan? Ah, benar - benar menyusahkan.
Aku berjalan pulang dengan lesuh, sampai - sampai tidak kusadari seseorang datang menyapaku.
" oit, (Lastname) ! " aku berpaling ke arah suara itu.
" ah, Kawanishi - kun " ah, teman satu tim Eita ia juga murid yang sekelas denganku.
" hm? kau terlihat sedih, ada apa? "
" hng? aku? habis ditolak " jawabku tanpa menoleh padanya.
" daijobudaijobu, cintaku hanya ditolak oleh teman masa kecilku aku bahkan belum sempat memberitahunya bahwa aku menyukainya haha " aku menoleh sambil melambaikan tangan.
(Kawanishi's POV)
setres
gadis itu melambaikan tangan lalu menuju gang rumahnya sembari meratapi nasib dan tertawa tidak jelas, benar benar setres.
" ara- Semi apakan gadis itu " setelah melambai balik aku pun lanjut berjalan pulang, ah sungguh panjang umur anak ini.
" oh, Kawanishi ! " sapa Semi.
" oit, dari supermarket? "
" ya begitulah "
" ho, hey tadi aku bertemu dengan (Lastname) dijalan " tiba - tiba raut wajahnya berubah.
" ia berkata dia habis ditolak "
" apa? oleh siapa? apa kau melihatnya? ditolak karena apa? apa (Name) habis nembak seseorang? dimana kau melihatny- "
" oy oy tenang "
" ah- gomen " balasnya, ia terlihat cemas.
" (Lastname) hanya menceritakannya, dia bilang ditolak oleh teman masa kecil dan bahwa kau membencinya dan gadis itu mulai tertawa sendiri. . setres agaknya " jelasku.
