Prolog

2.6K 326 25
                                    
































































"Dia sudah mati. Tubuhnya jatuh ke dalam jurang yang curam."

















































































"Sayang sekali, padahal dia adalah sosok yang sangat berharga bagi kedua orang ini," tutur wujud berjubah hitam yang mengenakan topeng.



























































































"Bang Soobin masih hidup! Dia gak mungkin mati di tempat kaya gini! Ini pasti cuma tipu daya kalian!" teriak salah seorang lelaki yang tidak percaya bahwa sahabatnya telah tiada.

"Sudahlah, terima saja kenyataannya. Kalian tidak akan bisa melihat dia lagi. Pasti sekarang, jasadnya sedang dimakan oleh binatang bu-"

"DIEM LU, BANGSAT! SEKALI LAGI GUA DENGER LU NGOMONG SEMBARANGAN TENTANG SOOBIN, GUA PATAHIN KAKI LU!" Satu lagi sesosok laki-laki yang mana sudah tersulut emosi sambil menahan air matanya.

"KALIAN LEBIH PANTAS MERAYAP DI ATAS TANAH!" lanjutnya.

Rasa sesak yang hebat turut membuat pribadi pria itu menjadi runtuh. Dia benci karena dirinya tidak bisa berbuat apa-apa untuk sahabatnya, Soobin. Rasanya, ia benar-benar ingin mati sekarang.

























































































"Kita harus segera menyelesaikan semua ini. Jika kita tidak cepat-cepat bergegas, Tuan akan murka nantinya," ucap sosok bertopeng kelinci pada kedua rekannya.

Wujud yang berbadan tinggi melirik ke arah api unggun yang besar di belakangnya. "Tapi sebelum itu, aku ingin menunjukkan sesuatu pada mereka." Tiba-tiba, ia membuka topengnya dengan santai.

























































Kedua lelaki muda itu terbelalak kaget sekaligus tak percaya apa yang mereka lihat sekarang. Badan keduanya bergemetar diiringi dengan nafas yang memburu berharap semua ini hanya mimpi dan mereka akan segera terbangun. Sedangkan sosok yang tadi membuka topengnya kini sedang tersenyum lebar, kemudian melambaikan tangan kanannya.














































































"Halo, Choi Beomgyu. Si ceroboh yang selalu menganggap dirinya paling benar," ucap sosok itu kemudian beralih pada satu lelaki lagi.









































































"Halo, Choi Yeonjun. Si bodoh yang tidak pernah belajar dari kesalahannya sendiri."

[◈] Walpurgis Night || ENHYPEN X GFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang