Siap buat masuk ke part ini?
Harus siap, ya.
Semoga tetep enjoy karena part ini agak panjang.
"Bang Heeseung, nanti Jungwon izin main ke rumah temen, ya. Ada acara ulang tahun soalnya," ucap Jungwon di sela-sela sarapannya.
"Iya, boleh. Tapi, pulangnya jangan kemaleman," sahut Heeseung tanpa mengalihkan pandangan ke arah Jungwon.
Sementara itu, Ni-ki sedari tadi mencari keberadaan seseorang yang tak hadir di meja makan. Biasanya, sosok yang dicari Ni-ki ini sering bangun lebih awal dari yang lain dan menyiapkan sarapan, namun kali ini tidak.
"Teh Sowon ke mana, ya? Kok gak keliatan?" tanya Ni-ki.
Eunha mulai membuka suara. "Teh Sowon udah berangkat kerja, terus nanti pulangnya larut malem karena lembur. Banyak kerjaan, katanya." Setelah mendengar ucapan Eunha, Ni-ki hanya menganggukkan kepala karena sibuk menyantap sarapan.
"Maaf, ya kalo masakannya gak seenak bikinan Teh Sowon," ujar Umji sembari mengambil lauk pauk di atas piring. Sarapan pagi ini disiapkan oleh Umji dan Yerin, mereka berdua khawatir karena takut rasanya ada yang kurang atau kelebihan.
"Enak kok, Teh! Enak banget malah," Sunoo melahap kembali sarapannya sehabis minum. Tentu saja itu sukses membuat wajah Yerin serta Umji tersenyum puas karena masakan mereka berhasil.
Di sudut lain, Heeseung terus memegangi telinganya yang terasa panas. Dia sempat berpikir bahwa dirinya sedang dijadikan bahan gibah, tetapi oleh siapa? Terdapat sedikit rasa perih juga di belakang daun telinganya.
"Heeseung, kok gak dimakan sarapannya? Terus, telinganya kenapa?" ujar Yuju menyadari Heeseung yang tidak memakan sarapannya sejak tadi. Piringnya masih terisi penuh oleh hidangan yang telah ia ambil dan belum tersentuh sedikit pun.
Heeseung menoleh sekilas pada Yuju, kemudian mulai menyendokkan sarapannya. "Gak apa-apa, Teh. Cuma lagi gatel doang."
Yuju menganggukkan kepalanya, setelah itu dia beranjak dari kursinya untuk bergegas menuju kampus karena ada urusan mendesak di sana.
Sebelum berangkat, Yuju berpamitan pada semuanya sambil memberikan flying kiss. Kubu perempuan langsung mengusir Yuju karena jijik, lain halnya dengan kubu laki-laki yang salah tingkah dan berpura-pura ingin pingsan. Malahan, Jake dengan santainya membalas flying kiss dari Yuju sampai-sampai membuat kubu perempuan dibuat merinding olehnya.
"Ngomong-ngomong, badan kamu gimana, Jay? Udah enakan belum?" tanya Yerin, kemudian menyesap teh dari gelasnya.
Jay mengangguk, "Udah lebih enakan dibanding kemaren, Teh. Kalo kemaren, rasanya tulang kaya mau copot semua."
Dengan wajah bingung, Sunghoon mulai membuka suara sambil menatap Jay yang duduk di sebelahnya. "Emangnya lu kenapa, Jay? Gua gak inget apa-apa kemaren."
Semua yang mendengar pertanyaan Sunghoon langsung terdiam. Tidak mungkin mereka mengatakan bahwa kemarin dirinya habis kerasukan, lalu melukai Jay dan hampir membunuh Sunoo. Itu mungkin akan menjadi beban untuk pikirannya.
"E-eh iya, kalian gak apa-apa, 'kan ditinggal sampai malem? Soalnya kita semua mau ada urusan di luar," ucap Eunha mengalihkan pembicaraan agar Sunghoon tidak lagi menanyakan hal tadi.
"Gak apa-apa, Teh. Lagian tiap malem juga sering ditinggal ini, 'kan?" ucap Jake dengan gamblang.
Tiba-tiba, wajah Yerin, Eunha, dan Umji berubah datar, lalu mereka bertiga langsung menaruh piring di wastafel tanpa mengatakan apa pun sambil melenggang pergi. Sedangkan SinB hanya menatap Jake sekilas dengan sinis, lalu mulai meninggalkan meja makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[◈] Walpurgis Night || ENHYPEN X GFRIEND
Fanfic❝ Kami persembahkan jiwa raga dan seluruh hidup kami untuk kesempurnaan ritual agung ini, demi menyambut kedatanganmu. ❞