[◈] 13

562 150 110
                                    

Siapin jantung buat baca part ini,
saudara sekalian.


























































































Heeseung baru saja pergi keluar untuk membeli makanan, karena dia belum mengisi perutnya sejak siang. Dan tak lupa juga membeli bagian untuk Sunghoon yang kini sedang tertidur pulas di dalam ruangan Jay.

Setelah kejadian Jay kerasukan beberapa waktu lalu, Heeseung menyuruh sebagian untuk pulang ke kos dan satu orang menemani dirinya di rumah sakit. Dan, Sunghoon lah yang terpilih.

Awalnya, tiga orang paling muda yakni Sunoo, Jungwon, dan Ni-ki bersikeras ingin menemani Heeseung di rumah sakit, tapi Heeseung menolak karena takut mereka tidak betah dan sulit untuk tidur. Jake juga kelihatan lelah serta sedikit pusing. Tapi dia bilang, dia mampu untuk membawa mobil sampai ke kos dengan selamat.

Heeseung, kayanya Teteh sama yang lain nggak jadi ke rumah sakit deh, Teteh baru inget kalo hari ini udah ada janji sama temen. Padahal pengen jenguk Jay :(

Oh ya, Jake sama semuanya udah sampai di kos tadi. Teteh juga udah suruh mereka kunci pintu sama jendela kos kalo Teteh sama yang lain udah berangkat.

Tolong jagain Jay, ya.

Itu pesan teks dari Eunha yang dikirim sore hari dan Heeseung baru membukanya saat malam. Baru saja mau membalas pesan tersebut, tiba-tiba ponsel Heeseung mati karena kehabisan daya baterai. Laki-laki bersurai hitam itu ingin mengumpat, namun takut disangka orang gila karena marah-marah sendiri.

Kini, Heeseung tengah berjalan melewati lorong rumah sakit yang bisa dibilang agak gelap karena lampunya yang redup. Namun, dia tak begitu takut karena masih ada beberapa suster yang berjalan ke sana kemari sambil membawa peralatan rumah sakit.

"Kalo diliat-liat lagi, ini rumah sakit serem juga kalo udah malem. Badan gua sampe merinding begini," monolognya sambil melihat sekitar.

Karena ingin lekas sampai di ruangan Jay, Heeseung mempercepat langkahnya sampai-sampai suara sepatunya yang menghantam lantai terdengar jelas.

Tiba-tiba saja, hawanya berubah menjadi dingin. Suasananya pun yang tadinya masih banyak orang lalu-lalang di lorong rumah sakit, sekarang menjadi sepi. Heeseung yang sadar akan hal itu mulai merasa tak enak, lalu sedikit berlari menuju ruangan Jay.

"Jay?"

Tak jauh di depan sana, terlihat sosok lelaki memakai baju pasien dengan rambut hitam legam yang sedang duduk di kursi tunggu. Dengan cepat, Heeseung menghampiri lelaki itu yang lain dan tak bukan adalah Jay. Dia sungguh tak menduga Jay akan siuman lebih cepat dari perkiraan.

"Ngapain di sini? Gak akan ada cewek yang lewat jam segini. Ayo masuk!" ajak Heeseung, kemudian menepuk pelan bahu Jay.

"Bosen gua, Bang. Masa baringan terus."

Heeseung menghela nafas, "Kondisi lu belum pulih. Mau gak mau, harus tetep baringan sampe bener-bener fit lagi. Ngeyel gua kepret!"

Tak ada jawaban dari Jay. Dia hanya menunduk sambil membuang kasar nafasnya. Lagi pula, udaranya sedang dingin dan itu tidak baik untuk kondisi Jay yang tengah dalam masa pemulihan.

"Ayo masuk, gua bantu jalan." Heeseung memegang erat tangan Jay agar sahabatnya itu mudah untuk berjalan masuk ke dalam kamar. Sempat terbesit di benak Heeseung, bagaimana bisa Jay keluar kamar seorang diri tanpa ada yang membantunya. Sepertinya, Sunghoon pun masih tertidur di dalam.

[◈] Walpurgis Night || ENHYPEN X GFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang