Final desicion

5 2 1
                                    

Di Korea selatan.

Waktu yang ditunggu pun tiba. Saat keberangkatan Min yoongi, Kim namjoon, Kim seokjin dan Jeon jungkook beserta manager mereka tinggal beberapa jam lagi.

Saat tiba di bandara dan menunggu panggilan keberangkatan yoongi berkata pada ketiga temannya.

"Sebaiknya saat kita disana jangan menyinggung sama sekali pada jean masalah tawaran PD nim. Aku yakin itu hanya akan membuatnya tidak nyaman. Dia harus memutuskan pilihannya sendiri."

"Tapi Pd nim sendiri yang ingin kita membuat jean menerima tawarannya" kata seokjin.

"Ini jadi seperti sebuah misi rahasia" kata jungkook menimpalinya.

"Tidak tidak. Aku tidak ingin kita melakukan itu"  kata yoongi.

"Lantas apa guna nya kita ke sana kalau begitu? Kita harus memastikan jean menerima tawaran itu kan" kata namjoon menyela.

"Apa kau tidak ingat? Ini undangan dari jean. Kita ke sana hanya untuk liburan. Jangan campuri urusannya untuk menerima atau tidak tawaran CEO kita" kata yoongi sedikit kesal.

"Lalu apa yang akan kita lakukan selama di sana kalau begitu kalau kita tidak boleh mencampuri urusan jean?" Tanya seokjin tegas.

"Kita berlibur bukan? Bukan kah tujuan jean untuk kita adalah itu. Dia mengijinkan kita menikmati tempat wisata yang baru saja dibangunnya. Dia sedang berbahagia sudah berhasil membuat bisnis baru, tolonglah kalian mengerti dan jangan grecoki dia dengan hal yang bukan menjadi urusan kita." Kata yoongi bersikeras.

"Menurutmu begitu? Apa kau juga tidak peduli pada perintah dari CEO kita?" Tanya namjoon sinis.

Yoongi menatap namjoon dengan kesal lalu berkata, "Memangnya dia memerintahkan apa? Bukankah dia mengatakan pada kita untuk bersenang-senanglah dan nikmati liburan di sana?" Yoongi berhadapan dengan namjoon hingga wajah mereka sangat dekat.

"Hei hei sudah sudah lah hyung jangan bertengkar di sini. Aku tidak mau liburan kita kacau hanya karena berbeda pendapat seperti ini" kata jungkook menengahi mereka.

"Sebaiknya kita bisa menikmati saja liburan kita dan bersantai dan lupakan masalah ini. Jika akhirnya jean memutuskan biarkan itu menjadi surprise untuk kita. " Kata seokjin melerai yoongi dan namjoon. Mereka pun berbaikan dan sepakat untuk tidak mengindahkan permintaan CEO mereka kemaren selama mereka berada di London.

                                  ***
Setibanya di London.

"Halo, jean. Kami sudah sampai di bandara" kata yoongi menelpon jean.

"Benarkah? Oh yah, baiklah nanti driver ku akan menjemput kalian ke rumahku. Kupikir akan lebih aman jika kalian tinggal di rumahku saja dibandingkan di hotel" kata jean.

"Kedengarannya sangat bagus. Tapi apa tidak apa-apa jika kami berlima menginap di rumahmu?" Tanya yoongi.

"Tidak apa-apa. Nanti kalian akan lihat sendiri. Baiklah sampai ketemu nanti kalau begitu" kata jean.

"Yeah see you " kata yoongi menutup telponnya.

"Kau menelpon jean? " Tanya seokjin.

"Ya. Dan dia bilang kita akan menginap di rumahnya. For safety" jawab yoongi

"What??" Kata teman-temannya dan managernya tidak percaya.

"Menurutku lebih berbahaya menginap di rumah seorang wanita" Tanya manager mereka.

"Katanya nanti kita akan lihat sendiri. Sudahlah ini jauh lebih baik dibandingkan di hotel" kata yoongi.

"Aku tidak tau ini baik untukmu atau baik untuk kita" kata seokjin menggeleng-gelengkan kepalanya.

LOVE ROYAL  (Finish/Edit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang