Menata Masa Depan

7 2 0
                                    

Pagi itu jean bangun kesiangan. Rasanya seperti belum pernah ia tidur senyenyak itu.
Hari itu dia ada janji interview pekerjaan pukul 13.00 siang di salah satu kantor penerbitan. Jean melamar sebagai costumer service. Background pendidikan nya sebagai sarjana S1 pendidikan Bahasa Inggris satu-satu nya bekalnya melamar di kantor tersebut. Mengingat dia sama sekali belum pernah memiliki pengalaman kerja di perkantoran.
Selepas lulus kuliah jean hanya menjadi seorang guru honorer dan guru privat yang gajih nya tidak seberapa. Ditambah lagi saat dia menikah dengan dony dia sama sekali tidak pernah lagi bekerja.
Jean mendapatkan tawaran pekerjaan tersebut dari teman ayahnya eka sahabatnya.

Dia tidak ingin melewatkan kesempatan itu. Baginya,bekerja apapun akan dia lakukan selama pekerjaan itu tidak menyimpang dari kebaikan.

Pukul 11 siang jean bersiap-siap untuk interview. Dia mengenakan atasan putih dan bawahan rok hitam. Tubuhnya yang kemaren luka-luka sudah sembuh. Dan lengannya yang lebam bisa tertutupi oleh kemeja lengan panjangnya.

Jean percaya diri dengan memotong rambutnya sampai sebatas dibawah kuping. Baginya ini seperti simbol dari kebebasannya yang mutlak. Seperti menggaungkan pada dunia bahwa kini dia telah bebas,lebih kuat dan siap menatap dunia yang lebih kejam lagi.

Dengan makeup seadanya,rambutnya disisir dan diluruskan nya hingga membentuk gaya rambut Bob, sekarang jean bersiap berangkat ke tempat interview dengan sepeda motornya.

Siang itu panas terik sekali dan jalanan kota London seperti biasa sangat padat dan macet. Jean berdoa semoga dia tidak terlambat sampai ditempat interview itu. Baginya, walaupun dia mendapatkan bantuan mencari pekerjaan, dia tetap harus tau diri dengan tidak bersikap semaunya dengan datang terlambat.

Setelah menemouh perjalanan berkilometer jauhnya akhirnya jean sampai di gedung tempat interview akan dilakukan. Dia memandang ke arah gedung yang tinggi dan besar itu. Dalam hatinya ia berkata,
"Semoga kali ini dewi keberuntungan berpihak kepadaku. Ayolah masa depan yang indah, aku siap menanhkapmu" kata jean dalam hati. Dia melangkah dengan semangat dan percaya diri. Walaupun dalam hati tetap ada suatu kegetiran yang sebenarnya selalu membayanginya. Status janda nya.

Hal ini jadi menyurutkan 10% semangat jean untuk optimis. Tapi sekuat tenaga dilawannya dengan berpikir bahwa skill, pengetahuan dan semangat loyalitas yang tinggi yang akan mengalahkan status apapun di dunia ini. Dia berusaha tidak peduli dengan status para pelamar lain yang tampak masih seperti bujangan dan fresh graduate.

Dan tak lama kemudian giliran jean diinterview pun tiba. Dengan mantap dan percaya diri dia masuk dan menghadapi ketakutannya.

                               ***
" Gimana interview nya tadi? Lancar?" Tanya ayahnya.

"Lancar ayah. Dalam waktu dekat sih katanya akan diumumkan siapa yang lolos diterima kerja. Mungkin seminggu. Semoga saja aku lolos." Jawab jean saat sudah di rumah dan berganti pakaian.

"Syukurlah. Semoga doamu harapan mu tercapai. Kau jangan lagi ingat-ingat masa lalumu. Sekarang yang kau pikirkan adalah masa depan mu saja. Ibumu pasti akan bangga jika suatu hari nanti kau bisa sukses." Kata ayah jean menguatkan anak sulungnya.
Ibunda jean telah meninggal 5tahun yang lalu. Jean merasa berutang banyak pada ibunya saat meninggal karena belum bisa mewujudkan keinginan ibunya memiliki rumah baru yang layak.  Karena rumah mereka saat ini masih sangat jauh dikatakan dengan kata layak. Walau begitu jean bersyukur masih memiliki tempat untuk berteduh.

Jean mengunjungi makam ibunya pada sore hari bersama ayah dan adik nya. Jean berdoa dalam hati meminta restu ibunya agar ia diberkati dan diberi kesempatan membahagiakan orang tua satu-satunya yakni ayahnya dan juga adiknya.

Sepulang dari makam ibunya, malam hari beny dan eka mengajak jean ke cafe.

"Jean gimana interview loe tadi? Lancar gak?" Tanya eka.

"Lancar ka, aman. Untungnya skill ngomong gue masih belum hilang" jean tertawa senang.

SKIP !!!!

LOVE ROYAL  (Finish/Edit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang