Burgundy

18 6 1
                                    

⛩️

🏯

Malam menyapa. Hiruk pikuk mulai berkurang. Orang-orang memasukkan dagangannya ke rumah. Lilin di depan penginapan dinyalakan. Musim semi masih menyisakan sedikit udara dingin walau bunga semakin bermekaran. Rumput semakin tinggi.

Kegiatan rutin Yang Mulia Putra Mahkota untuk menyelinap dimulai lagi. Hukuman masih berjalan namun Byungchan selalu punya cara.

Chan dan Byungchan tak sengaja berjalan melewati rumah keluarga Lim. Mereka berhenti ketika melihat Sejun sedang menodongkan pedang ke leher seseorang yang memunggunginya.

"Horang!"
"Sejun!" Byungchan dan Chan bersamaan memanggil seseorang yang mereka kenal.

"Horang?" Chan menoleh pada Byungchan. Perhatian Sejun terdistraksi, ini membuat Horang memiliki kesempatan untuk kabur.

"Yyak Horang!" seru Byungchan mengejar Horang.

Sejun hendak mengejar juga namun Chan tiba-tiba menghalanginya.

"APA YANG KAU LAKUKAN?!" kata Chan.

"Yang Mulia. Horang adalah penyusup yang kita curigai beberapa waktu lalu. Biarkan aku membunuhnya!"

Sejun meringsek badan Chan yang mencoba menahannya. Chan sekuat tenaga bertahan.

"Sejuna... Bebaskan dia."

"Apa? Kau gila!"

"Jika kau melawan perintahku. Kau adalah pengkhianat."

Sejun tersentak mundur dengan pedangnya yang masih ia genggam.

"Baik. Katakanlah aku pengkhianat."
Sejun mulai lelah dengan sikap Chan yang mudah terpengaruh.

Sejun mengangkat pedangnya lalu mengarahkan pada Chan. Chan yang datang tanpa senjata tak mundur begitu saja. Dia akan melawan.

Chan menghindar dengan cekatan saat Sejun mengayunkan pedang ke arahnya. Lalu Chan menendang lengan Sejun. Sejun terhuyung, ujung pedang menggores tanah. Chan memukul Sejun lagi. Sejun melempar pedangnya lalu membabi buta menyerang Chan. High kicknya berhasil mengenai kepala Chan.

Sejun merasakan banyak perubahan dari bela diri Chan. Caranya menghindar dan menyerang dengan tangan kosong. Walaupun tetap saja Sejun lebih ahli daripada Chan.

Dua orang yang saling percaya, saat ini berubah saling curiga. Sejun akhirnya ditangkap petugas patroli karena menyerang Yang Mulia Putra Mahkota. Chan membenarkan itu karena dia terluka.

Menteri Pertahanan Istana melepas jabatan Sejun. Itu membuat keluarga Lim sangat kecewa. Mereka takut disebut pengkhianat setelah apa yang menimpa Yang Mulia Putra Mahkota.

⛩️

⛩️

🏯

Seungsik menemui Chan di paviliunnya setelah mendengar pencopotan jabatan Sejun.

"Chan. Apa yang terjadi?"

"Sejun menjalankan misi rahasia ilegal."

"Kau pikir siapa yang lebih setia daripada Sejun disampingmu?" Seungsik masih menyesalkan keputusan Chan.

"Kau. Aku bisa percaya kau."

"Jangan sinting. Aku cuma akan menyuruhmu untuk mengulang pelajaran dari akademi."

Chan masih abu-abu perihal buku biru yang sedang Seungwoo cari. Seungsik juga tak akan membocorkan misinya sendiri. Dia bekerja sama dengan Yang Mulia Raja. Buku biru sudah aman di tangan Seungsik namun ia masih enggan untuk menyerahkannya pada Seungwoo, pun pada Yang Mulia Raja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 08, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Mirror TalesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang