9

1.5K 228 14
                                    

Happy reading

Author POV
Karina duduk termenung di kursi taman sekolah. Sambil memandangi Winter yang sedang fokus belajar. Ini sudah hampir satu semester. Dan ia mencoba mengingat kapan ia jatuh cinta pada Winter.

Saat pertama kalinya ia bertemu Winter adalah saat masa-masa orientasi sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat pertama kalinya ia bertemu Winter adalah saat masa-masa orientasi sekolah. Entah mengapa ia melihat Winter berbeda. Ia tidak menyangka ia akan jatuh pada seorang gadis. Awalnya ia hanya merasa senang melihat Winter.

Bertemu dengannya di perpustakaan, membaca buku dengan tenang dan fokus. Memberikannya payung saat hujan. Bermain basket saat jam istirahat. Membantunya mengangkat buku yang berat, walaupun ia yang meminta Winter untuk membantunya. Tetap saja dia ingat semuanya.

Awalnya ia denial terhadap perasaannya. Ia menganggap itu hanya rasa kagum karena sosok Winter yang tenang dan cool. Dan ketika ia membuka media sosialnya, ia menemukan video yang mengatakan untuk ikhlas menerima diri.

Dan... Semenjak itu dia mulai mengakui perasaannya. Dan itu terasa lebih lega seperti melepas suatu beban. Dan juga ia lebih bahagia karena ia mengakui kalau ia jatuh cinta pada Winter, dan dia menyukai apapun yang Winter lakukan.

Mau itu belajar, bermain basket, mengobrol dan bercanda dengan teman-temannya, apapun itu. Dia menyukainya, dia suka memperhatikan Winter. Hanya dengan menatapnya membuat Karina merasa tenang.

Sesekali ia tersenyum melihat Winter. Entah apa yang dipikirkannya.

Hari sudah mulai petang tapi tugas kelompok Winter belum juga selesai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari sudah mulai petang tapi tugas kelompok Winter belum juga selesai. Teman kelompoknya lebih banyak bermain daripada bekerja. Hal tersebut membuat Winter sangat-sangat jengkel. Dan sekarang teman-temannya tersebut mengeluh karena hari mulai gelap tapi tugas mereka belum juga selesai. Winter benci ini, suasana yang ribut dan riuh. Ia lebih suka suasana tenang saat berada di perpustakaan. Tapi lihatlah sekarang, mereka semua sibuk menggerutu.
Author Pov

Winter Pov
"Ck, udah gue aja yang ngerjain, gamau diem lu semua. Kalo banyak ngomong gimana mau selesai!?!?" ucapku dengan nada yang sedikit meninggi.

Mendengar ucapanku, mereka segera pulang satu persatu dengan alasan yang terdengar dibuat-buat.

"Win,gue disuruh mama gue pulang dulu"

Egoistic : The rest of the ConscienceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang