4

564 126 14
                                    

Happy Reading.

Y/n sedaritadi hanya bisa menghela nafas nya dengan pasrah saat lagi-lagi Taeyong memaksa nya untuk duduk di sebelah nya. Jujur, Y/n sangat risih dengan sikap Taeyong yang seperti ini. Taeyong memperlakukan Y/n layak nya seorang kekasih. Banyak sekali pasang mata yang menatap ke arah mereka, lebih tepatnya ke arah Taeyong.

"Taeyong, bisa kau biasa saja ? Jujur, aku risih dengan semua ini" ucap Y/n dan Taeyong justru menatap nya dengan dingin.

"Kau tidak menyukai nya ?" Tanya Taeyong dengan suara rendah nya.

"Jangan terlalu berlebihan, aku tidak suka menjadi pusat perhatian seperti sekarang ini" ucap Y/n menatap ke sekitar nya.

"Kau ingin aku melakukan apa ?" Tanya Taeyong dan Y/n segera menatap nya.

"Seperti biasa saja, kita bukan sepasang kekasih atau apapun. Hukuman ini juga menurutku tidak masuk akal" ucap Y/n sedikit pelan agar Taeyong tidak merasa tersakiti dengan perkataan nya.

"Menurutku ini tidak berlebihan, kau saja yang belum terbiasa !" Ucap Taeyong dengan dingin yang berhasil membuat Y/n menghela nafas nya dengan kasar.

"Aku akan duduk di kursi depan mu, aku merasa benar-benar tidak nyaman dengan ini" ucap Y/n perlahan dan langsung berpindah tempat duduk.

"Bisakah kau bersikap layak nya seorang kekasih untuk ku, Lee Y/n ?" Tanya Taeyong saat Y/n sudah duduk berhadapan dengan nya.

Y/n yang mendengar pertanyaan Taeyong menatap nya diam. Dari awal dirinya mendapat jenis hukuman seperti ini, ia sudah menolak nya dan mengatakan tidak bisa. Namun, Taeyong selalu memaksa nya dan selalu mengancam nya yang tidak-tidak.

"Permisi, pesanan anda sudah siap" ucap pelayan restoran dan itu berhasil membuat Y/n menatap nya sambil tersenyum.

Taeyong masih terus menatap Y/n dengan tatapan dingin nya. Perubahan sikap nya cukup dibilang sangat cepat, kemarin ia bersikap sangat lembut dan sekarang ia bersikap sangat dingin dan penuh intimidasi di dalam nya.

"Kau belum menjawab pertanyaan ku, nona Lee !" Ucap Taeyong dan Y/n menghela nafas nya.

"Bukan kah dari awal aku sudah mengatakan aku tidak bisa ? Lalu, untuk apa kau menanyakan ini kembali ?" Tanya Y/n dengan lirih sambil menatap Taeyong.

"Apa alasan mu tidak bisa ?" Tanya Taeyong sangat dingin.

"Apakah aku harus menjelaskan semua nya ?" Tanya Y/n balik dengan suara lirih nya.

Y/n menghela nafas nya sesaat dan ia menatap kedua mata Taeyong yang sangat tajam dengan sendu, "Hukuman mu ini tidak masuk akal sama sekali. Para pegawai mu yang lain kau berikan sanksi layak nya karyawan kebanyakan, tapi itu tidak berlaku dengan ku" ucap Y/n.

"Kau selalu memaksa ku untuk mengikuti semua keinginan mu saat aku terlambat atau melakukan kesalahan dalam bekerja. Tapi, kau tidak memikirkan bagaimana aku melewati semua nya" sambung Y/n dan Taeyong masih diam menatap nya.

"Aku sudah lelah dengan ini semua, pak. Kau atasan ku dan aku adalah pegawai mu. Aku hanya ingin kau berlaku adil juga dengan ku, jangan seperti ini" sambung Y/n kembali.

"Apa yang kau inginkan ?" Tanya Taeyong.

"Bersikap lah adil kepada ku. Samakan aku dengan yang lain, aku tidak bisa terus seperti ini" sahut Y/n membuat Taeyong mengeraskan rahang nya.

"Tidak kah kau mengerti mengapa aku melakukan ini semua pada mu, Y/n ?" Tanya Taeyong dengan tajam.

"Sebenarnya aku mengerti, tapi aku tidak ingin menganggap itu semua benar adanya" ucap Y/n terhenti sejenak.

Shadow ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang