Topeng Kepalsuan

3 1 0
                                    

"Terus, gimana Yo kelanjutan lo?"

"Oke-oke."

Cewek yang kedua gue kagumi,

Tami, gila ceweknya smart banget

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tami, gila ceweknya smart banget. Anaknya guru fisika SMA gue. Senyumannya itu loh bikin gue melted gitu, sumpil.

Tapi sayangnya dia juga udah punya gebetan. Ya sama-sama anak basket kan jadi mungkin lebih klop aja gitu. Terus bisa ngehabisin waktu bareng-bareng.

Alhasil pas gue mau ngungkapin perasaan gue ke si Tami ini. Gue udah ditolak duluan. Dengan dalih,

"Yo, kamu baik banget sih. Kayaknya kita cocok deh temenan."

Beberapa bulan dari situ, mereka tuh putus. Biasalah, si cowoknya ngelanggar kode etik hubungan, selingkuh maksudnya.

Awalnya gue pikir, wah ini kesempatan gue buat jadi pengisi hati dia. Tapi pas gue pikir lagi, mungkin lebih baiknya gue pendem aja.

Bukan apa-apa, soalnya gue nyoba ngertiin perasaan dia yang baru ditinggal pas lagi uwu-uwunya. Ketambah gue takut, pas gue masuk ke kisahnya jadi sosok penyelamat bukan menyembuhkan dia tapi membuat luka dia tambah parah abis.

"Bukannya lo takut ditolak sebelum lo nembak buat yang kedua kalinya?!"

"Hahaha, plis lah jangan diperjelas dong. Gue nyari alasan, eh malah di skakmat, sat!"

"Oh iya atuh, maaf"

"Tapi jujur gue masih sedikit ngarep sama dia. Btw, gue cabut pulang dulu ya."

"Oke!"
_____

"Jangan memaksa orang lain untuk membalas cinta kita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan memaksa orang lain untuk membalas cinta kita. Jangan pula jadi orang yang berbeda saat dia bilang, temenan aja. Bukan tentang pacaran atau temenan tapi tentang kebahagiaan."

RealitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang